ku temukan kebenaran...
(Topeng-topeng)
Rabu, 11 November 2015
Rasullullah Saw :RahmatKu mendahului murkaKu...
Sebelum...
Semua manusia dilahirkan mereka semua sudah "ditanamkan" oleh Allah di zaman azali...
Al A'rof : 179
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Setelah kelahiran
Semua manusia diberikan "topeng-topeng" masing-masing sesuai dengan peranannya, ada yang berperan "Fujur" ada yang berperan "Taqwa"
As Syam : 8
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Yang di beri peranan "fujur" maka dia menjalankan peran ke-fujuran-nya. Sebaliknya yang diber peranan "Taqwa" mereka akan menjalankan peran ke-taqwaan-nya. Mereka tidak akan bisa melepaskan peranannya..
Karena peranannya itu di "tatap" kan sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya.
Al Isro:13
وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا
Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
Dan "ketetapan" peranan dari "topeng-topeng" itu sudah di tetapkan sejak kunNya, sebelum Allah menciptakan semua ciptaan.
Orang-orang golongan bahagia mereka akan di permudajkan untuk melakukan amalnya orang-orang bahagia. Adapun golongan orang celaka, dia juga pasti akan mengarah pada amalnya orang-orang celaka (terjemahan Sahih Muslim Bk.4, 575 (1994); terjemahan Sahih Al Bukhari Bk.8,402 (1987)
Tak seorang pun dari kamu kecuali sudah ditetapkan tempatnya di surga atau di neraka (terjemahan Sunan Ibnu Majah Bk.1, 66 (1992)
Kalau kehidupan manusia ini sudah ditetapkan sesuai dengan "topeng"nya masing-masing, terus kalau begitu kita pasrah saja? Pasif, toh semua sudah ditetapkan?
Rasullullah Saw bersabda : jangan begitu beramallah dan jangan berpasrah ( terjemahan Sunan Ibnu Majah Bk 1, 66 (1993)
Jangan menetapkan karena semua sudah ditetapkanNya...jangan difikirkan terlalu dalam karena semua adalah yang terbaik, tidak ada yang sia-sia, semua berhikmah..
(Al Mudatsir : 18-20)
إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),
فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ
maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?,
ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ
kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,
Bagaimana kamu memikirkan dan menetapkan?
Kalau semua adalah dzatNya yang mengambil peran?
Bagaimana kamu memikirkan dan mentapkan?
Kalau semuanya adalah urusanNya? SemuanNya adalah milikNya dan hakNya?
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?
(An Nisa':78)
يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِِ
Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan mereka.
Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah".
(Ali Imron:154)
Kalau sudah faham dan tahu, what next?
Apa yang harus dilakukan?
Ssssstttt......diam.....diam...buatlah seperti tak tahu..ada mata lihat,ada telinga dengar, ada mulut diam.....ingatan hanya fokus ingat Allah...dengan selalu bersaksi dan menyaksikan (musyahadah)
Bahwa dzatNya dalam peranannya, bersaksi dan menyaksikan bahwa semua adalah haknya, semua terjadi atas izinNya, semuanya tidak ada yang di alpakan, semua berhikmah
Inilah yang disebut "penglihatan yang tajam"
Kamu hendaklah bersopan santun, diam dan banyak bercakap, bersabar, berserah dengan sukarela kepada Dia ( Syaikh Abdul Qadir Al Jilani, Futuhul Ghoib ; 94,96 (1990)
Sesungguhnya berkhidmat kepada Allah itu terdiri dari sepuluh bagian, sembilan darinya terletak dalam diam (Syaik Abdul Qadir Al Jilani, Futuhul Ghoib, 94 (1980)
Kalau semua "topeng-topeng" itu dibuka semuanya sama yaitu dzat...
Topeng-topeng adalah peranan yang "mesti" di pakai setiap "pemeran" dalam pagelaran pentasNya karena pementasan ini yang bermain adalah tunggal...
Setiap masa kewujudan hanya tunggal.
Kalau semuanya sudah ditetapkan...
Redha (orang jawa mengatakan suko lilo, melakukan peranan dengan suka dan cinta), jangan protes apalagi menyalahkanNya karena manusia hidung dengan "topeng-topeng"nya yang di dalam "pementasanNya"
Ingatlah yang bermain adalah dzatNya..dzatNya mengambil peranan...sadari betul bahwa semua ciptaan berasal dari dzatNya yang sedikit, dzatNya yang sedikit ini seperti setetes air bila dibandingkan dengan lautan, seperti sebutir pasir bila dibandingkan dengan gurun pasir.DzatNya yang sedikit inilah yang terzahir lauh mahfudh karena lauh mahfudh adalah wadah dari semua ciptaan termasuk ruang dan masa yang berjalan secara sistematis sesuai dengan rencanaNya sejak kun sampai kiamat ke dua
Ingatlah dalam kesadaran akan dzat...
إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.
(Muhammad:36)
Kalau semua tahu kalau semuanya adalah "topeng-topeng", masihkah kita menyalahkan topeng-topeng itu?
Kalau sudah tahu semuanya adalah pentas ilahi, masihkah bersedih? Masihkah galau?
Everything is ok
Que sera sera
Hanya jauhari kenali manikam
Hidup seperti biasa
Ingat Allah senantiasa
Menjaga halal haram
Memperkemaskan diri tuk bersungguh sungguh dalam beribadah...
Allahu A'lam
Salam makrifat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar