Rabu, 18 November 2015

Safaat Al Qur':an

📙 SYAFA'AT AL-QUR'AN DI ALAM KUBUR DATANG DALAM  BENTUK SESEORANG YANG BERWAJAH TAMPAN

❓PERTANYAAN :

Ustadz afwan apakah artikel di bawah ini shahih tidak ? ana copas dari group sebelah.
(dari Umu Umair di Kuningan)
👇
SYAFA'AT AL QUR'AN DI DALAM KUBUR

Merinding bacanya... Semoga kita termasuk di dalam golongan orang ini...aamiin

Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur.

- Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah SAW bersabda: “Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang - orang sibuk dgn kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang - orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.”

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata,”Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.

Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan  permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la. (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Allah…terimalah bacaan Al-Quran kami. Sempurnakanlah kekurangannya.

Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah SWT. Aamiin.

📌 JAWABAN :

Barokallahu fikum ...Umu Umair semoga senantiasa dimudahkan dalam urusan,  ditambah ilmu dan pemahaman.
Terkait postingan diatas sebelumnya kita paparkan dulu beberapa poin penting diantaranya :

(1) Al-Qur'an mampu memberi syafaat  kepada yang membacanya adalah benar sebagaimana termaktub  didalam Hadits-hadits yang shahih, diantaranya

Dari 'Abdullah bin 'Amer Bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wadallam bersabda,  "Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafa'at kepada seorang hamba pada hari kiamat,  Puasa berkata,  wahai Rabb aku telah menghalanginya dari makan dan minum disiang hari (karena ia berpuasa)  maka jadikan aku  Syafa'at padanya,  lalu Al-Qu'ran berkata Wahai Rabb aku telah menghalanginya dari tidur pada malam hari (karena dia baca al-Qur'an)  maka jadikan aku syafa'at padanya" (HR Ahmad 2/174 : 6626 Al-Hakim 1/554 Hadits dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di kitab shahih at-Targhib wat-Tarhib 1/579)

Dari Abu Hurairah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Satu surat didalam Al-Qur'an ang jumlahnya 30 ayat mampu memberikan syafa'at kepada yang membacanya hingga ia diampuni dosa-dosanya yaitu Tabarokalladzi biyadihil mulku" (HR Abu Dawud : 1400, Tirmidzi : 2891)

Bahkan surat Tabarak itu pemberi syafa'at berupa penyelamat dari siksa kubur.

Dari Ibnu Abbas Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,  "(surat Tabarak) itu Al-Mãni'ah (penghalang) dia juga adalah Al-Munjiyat (penyelamat) yang menyelamatkan dari siksa kubur" (HR Tirmidzi : 2890, As-shahihah no. 1140)

(2) Syafaat ini akan bermanfaat apabila terpenuhi syarat-syaratnya, diantara syarat yang paling penting agar kita mendapatkan syafa'at baik syafa'at dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, ataupun syafa'at dari para Malaikat ataupun syafa'at dari Al-Qur'an adalah kita nya wajib punya modal tauhid dan ketika mati dalam keadaan tidak punya dosa syirik atau  menyekutukan Allah sedikitpun.

Dari Abu Hurairah,  Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,  "Setiap Nabi punya do'a mustajab (pamungkas)  dan semuanya telah digunakannya (do'anya) , adapun aku menangguhkan do'aku untuk memberi SYAFA'AT kepada umatku pada hari kiamat,  maka ia (syafa'atku itu)  akan dicapai oleh umatku yang mati dalam keadaan tidak melakukan kesyirikan kepada Allah sedikitpun" (HR Ahmad : 9504)

Jadi mustahil syafaat diberikan kepada orang yang melakukan kesyirikan lalu dosa syirik tadi terbawa mati dan belum sempat ditobati, karena Allah tidak akan mengampuni dosa syirik yang terbawa mati..kecuali kalau ia bertobat sebelumnya.

(3) Setiap amal shalih akan menyertai mayyit dialam kuburnya dan menyerupai seseorang dalam bentuk yang berwajah  tampan.

Didalam Hadits Al-Bara bin ' Azib , ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menceritakan kisah perjalanan Ruh Beliau menuturkan....Lalu mayit (orang shalih) itu didatangi seseorang yang wajahnya indah, harum baunya,  bagus pakaiannya, seraya mengatakan,  "Bergembiralah..dengan kemulian dari Allah dan nikmat yang kekal abadi",  Lalu Mayyit bertanya,  "alangkah menyenangkannya, siapa engkau ?"  Ia menjawab, "aku adalah amal shalihmu...." (HR Ahmad : 18614)

(4) Inilah keyakinan kita berdasarkan dalil-dalil yang shahih tentang syafa'at dari amal shalih dan akan menyertai seorang hamba dialam kubur,  serta Amal shalih tersebut berbentuk seseorang dengan wajah yang indah lagi menyenangkan.

Adapun terkait riwayat yang ditanyakan seperti yang dipostingan diatas,  dimana disebutkan secara spesifik kondisi pembaca al-Qur'an ketika meninggal dunia,  seseorang yang sangat tampan berdiri dikepala mayat,  lalu diantara dada dan kain kafan... dst maka kita katakan ini adalah riwayat yang dusta yang diada-adakan sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Jauzi didalam kitabnya Al-Maudhu'at.

Beliau rahimahullah berkata,  "Hadits diatas telah diriwayatkan oleh Al-'Uqaili dari Ibrahim Bin Muhammad dari 'Amer bin Marzuq dari Dawud ...dari Ubadah bin Shamit.. dengan lafadz lebih singkat dari hadits ini..Hadits ini tidak benar datangnya dari Rausulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan yang ditengarai memalsu hadits ini adalah Dawud.
Imam Yahya bin Ma'in berkata,  Dawud At-Thafawie yang meriwayatkan hadits tentang (syafaat ) Qur'an ini adalah bukan apa-apa (tifak dianggap) .

Al-'Uqaili sendiri menyatakan bahwa Haditsnya Dawud ini adalah Bathil tidak ada asal-usulnya,  lalu didalam sanad hadits inipun ada rowi bernama Al-Kudaimiy yang memalsukan Hadits.
(Kitab Al-Maudhu'at 1/252, Al-Alãil Mashnu'ah 1/219)

Syaikh Al-Albani pun menyatakan Hadits ini palsu dan dusta dikitabnya Dha'if At-Targhib wat-Tarhib

(5) Oleh karena riwayat tersebut dusta atas nama Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam atau mengatasnamakan Agama dan syari'at kita,  maka haram bagi seorang muslim untuk menyebarkan postingan tersebut. Wallahu a'lam.

✒ Abu Ghozie As-Sundawie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar