Minggu, 31 Juli 2016

Perjalanan. Ruhani

Ass wr wb : setelah melihat dan mengevaluasi pengajaran yg pernah saya berikan kepada jamaah. Ada persoalan yg belum siap dalam diri jamaah selama saya mengajar hakikat.

Pada hampir mencapai  tingkat senior selalu terjadi gejolak spiritual yg mengakibatkan mereka semakin tdk mampu memasuki alam hakikat. Bahkan cenderung semakin jahat dan kejam dalam jiwanya.

Seharusnya mereka semakin hilang atau fana, syetan semakin mahir menggunakan strategi berketuhanannya. Karena syetan lebih berpengalaman bermakrifat mencapai  Allah dengan bermodalkan kesombongan sehingga mendapat laknat Allah.

Dalam setiap kitab hakikat keberhasilan para salik jika mereka mampu mengetahui keadaan dirinya lenyap dan semakin tenggelam bersama Allah serta petunjuk (ilham) dalam jiwa menjadi pengetahuan ruhaninya.

Saya mengevaluasi perjalanan mengajar hakikat sejak 1987 kegagalan demi kegagalan saya lalui sehingga mendapat kesimpulan mengapa sang murid gagal ?

Karena mereka tdk pernah berjalan sebagaimana seharusnya Salik yg meninggalkan keadaan hijab dirinya menuju Allah.

Mereka tdk memahami arti salik adalah yg selalu kembali jiwanya kepada Allah. Hatinya seharusnya dipenuhi Allah bukan dipenuhi oleh Syetan dan hawa nafsu.

Saya melihat sekumpulan para abid yg bodoh akan ilmu menghasilkan kelompok manusia ahli ruhani yg sakit jiwanya, ini lebih berbahaya dari ahli maksiat (madarijus salikin).

Saya tetap konsisten akan mengajarkan ahli salik yg sesungguhnya. Langkah pertama adalah pengajaran iman, sebab saya pernah menemukan seseorang yg sdh patrap 10 tahun namun ketika ada masalah ujian Allah mengenai  proyeknya ternyata lebih bodoh dari orang yg paling rendah imannya menerima takdir Allah.

Hal ini wajar jika patrapnya gagal, sebab ia menghadap Allah tidak memiliki hubungan khusus sebagai org yg mengimani atas seluruh keberadaan Allah, dzat sifat asma dan af'al Allah. Orang seperti ini akan banyak merusak citra ketuhanan yg bersih dari ajaran para wali.

Saya sangat prihatin karena saya memahami betul bagaimana seharusnya menjadi ahli makrifat menurut ajaran Nabi. Saya teringat cerita Syekh Abdul qadir jailani memilki 1000 murid calon wali akan tetapi seluruhnya gagal kecuali hanya satu yg berhasil menghilangkan dirinya sehingga sang murid menjadi wali besar.

Saya tdk putus asa dalam mendidik yg resikonya sungguh amat besar, yaitu akan dimusuhi murid sendiri atau bahkan anak sendiri.

Namun ada sedikit ilmu yg perlu menjadi renungan mengapa kalian gagal. Untuk menuju alam tidur saja, harus hilang pikiran, hilang perasaan, hilang ikatan dunia dan kesibukannya, hilang rasa benci dan sombong,dan hilang keberadaan diri, maka kalian tiba2 berada dalam alam tidur atau mimpi.

Mungkinkah org menuju Allah mampu tanpa melepaskan ikatannya dgn selain Allah. Mungkinkah kalian menyimpan benci kemudia bisa mencapai alam ruhani.

Jika kalian mampu melepaskan seluruh ikatannya dan hijab dirimu, pasti kita berjumpa dalam alam ketuhanan yg sama.

assalamu'alaika ayyuhan nabiyu warahmatulahi wabarakatuh, assalamu'alaina wa'ala 'ibadillahish shalihin, asyhadu an laa ilaha ilallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah.

Tidak ada konflik didalam alam ruhani, tdk ada perbedaan dialam ruhani, tdk ada yg lebih tinggi dialam ruhani. Semua arwah para rasul, para wali, para syahidin, para shalihin berkumpul dalam kasih sayang Allah dan mendapatkan rizki yg tetap mengalir. Wallahu'alam.

Wassalam. Abu Sangkan As salik.

Dia sakit

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Yaa Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah sakitnya, sembuhkanlah ia.  Engkau adalah Dzat yg menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari MU, kesembuhan yang tidak menyisahkan sakit.”

أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, Pemilik arsy yang agung, agar Dia menyembuhkannya.

آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين آمِينْ يَا مُجِيبَ السَّائِلِين
اللهم تقبل هذا الدعاء ومنك الاجابةَ

Aamiin. Yaa ALLAH, kabulkanlah do'a kami.
Mabrük alfu mabrük.
مبروك

Al Fatihah

بســــــــــــــــــــــم الله الرحمن الرحيم ۞ ألحمد لله رب العالمين ۞ ألرحمنِ الرحيم ۞ ملك يوم الدين ۞ إياك نعبد و إياك نستعين ۞ إهدنا الصراط المستقيم ۞ صراط الذين أنعمت عليهم، غيرالمغضوب عليهم ولاالضالين ۞
.

Kamis, 28 Juli 2016

5 Kualitas sholat

[26/07 10:12] Wintang: Bismillaahirrohmaanirrahiim

Dua minggu lalu menyempatkan untuk hadir kajian bulanan minggu ke- 3 di Shalat Center. Kajian dilaksanakan pukul 10.00 dan selesai sebelum masuk adzan dzuhur. Alhamdulillah ada banyak ilmu yang masuk, sehingga sepanjang jalan pulang dan sampai sekarang pun ilmunya masih terus terngiang. Jika disingkat jadi kata, maka apa yang diperoleh kemarin dapat disimpulkan menjadi 2 kata, yaitu, iman dan shalat. Cukup sederhana, tapi 2 hal itu yang membuat selalu introspeksi diri.
_1. Iman_
Saat kajian ini, Ust. Mardiyanto mengatakan kalimat yang sederhana, akan tetapi mampu membuat kita berpikir. Beliau cuma bilang, "Tidak ada khusyuk tanpa iman (keyakinan)". Sederhana, bukan?
Sikap kita ini sebenarnya dibentuk oleh keyakinan kita. Coba saja kita ambil contoh yang sederhana. Kita percaya jika Retorika Cafe itu sudah buka dan mudah diakses. Karena keyakinan itu lah, akhirnya kita punya sikap untuk menuju ke sana. Padahal cafe itu masih belum buka dan tempatnya belum diketahui.
Seperti itu juga, khusyuk atau tunduk kepada Allah. Jika percaya akan menemui dan selalu merasa ada Allah, maka sikap kita pun Insya Allah pasti khusyuk.

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ  ؕ  وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ ۙ
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
[QS. Al-Baqarah: Ayat 45]

الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ  اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
(yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 46]

_2. Shalat_
Dalam penjelasan di kajian Shalat Khusyuk, _Ust. Mardianto_ menyampaikan tingkatan kualitas shalat menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Tingkatan kualitas shalat tersebut dibagi 5 :
*(a) Mu'aqqab*
Artinya disiksa. Jadi, pada tingkatan ini orang melakukan shalat hanya sebagai formalitas saja. Banyak mengabaikan hal-hal seputar shalat, dari mulai wudhu, waktu shalat hingga rukun shalat.

*(b) Muhasab*
Artinya dihisab. Syarat sah shalat dan rukunnya sudah hampir terpenuhi, tapi sayang masih sering terlamun dalam shalatnya sehingga tidak sadar jika shalatnya sedang menemui Allah.

*(c) Mukaffar 'Anhu*
Artinya diampuni dosanya dan kesalahannya. Pada tingkatan ini, mereka mampu menjaga shalat dan segala ruang lingkupnya, kemudian ia bersungguh-sungguh untuk  melawan intervensi setan. Ia berusaha menghalau lamunan dan pikiran yang terlintas.

*(d) Mutsabun* Tingkatan mutsabun atau yang diberi pahala memiliki ciri-ciri seperti tingkatan Mukaffar ‘Anhu. Lebihnya adalah ia benar-benar iqamah (mendirikan shalat). Ia hanyut dan tenggelam dalam shalat dan penghambaan kepada Allah.

*(e) Muqarab Min Rabbihi*
Yang terakhir adalah tingkatan yang paling hebat. Mereka yang menempati tingkatan ini adalah orang yang ketika shalat, hatinya langsung tertuju kepada Allah. Ia benar-benar merasakan kehadiran Allah. Tingkatan ini adalah Muqarrab min Rabbihi (didekatkan dari Allah).
Orang yang berada di tingkatan ini bukan hanya mendapat pahala dan ampunan, tetapi ia pun dekat dengan Allah karena shalat dijadikannya sebagai penyejuk mata dan penentram jiwa.

Dari kelima tingkatan tersebut, tingkatan (a) dan (b) dikategorikan shalatnya orang yang munafik.

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ ۙ
Maka celakalah orang yang salat,
[QS. Al-Ma'un: Ayat 4]

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ  صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ ۙ
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
[QS. Al-Ma'un: Ayat 5]

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَآءُوْنَ ۙ
yang berbuat riya',
[QS. Al-Ma'un: Ayat 6]

فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا  ۙ
Maka datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.
[QS. Maryam: Ayat 59]

*Iman dan shalat.* Dua kata sederhana, tapi memiliki makna yang dalam hingga mempengaruhi kehidupan. Perlu kita renungi bersama dua pertanyaan ini. Sudahkah kita beriman kepada Allah, sehingga mau menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Apakah kita termasuk golongan orang-orang munafik terhadap Allah?

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰٮهَا  ۖ
Sesungguhnya beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),
[QS. Asy-Syams: Ayat 9]

وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰٮهَا   ؕ
dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.
[QS. Asy-Syams: Ayat 10]

Semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan kita. Aamiin.

[26/07 10:14] Wintang: Mudah2an bermanfaat tulisannya.

Senin, 25 Juli 2016

Khusyu' termasuk Anak Sholeh

بسم الله الرحمن الرحيم

الخشوع لله في الصلاة علم نافع وعمل صالح
*_Khusyuk untuk Allah didalam sholat adalah ilmu yg bermanfaat dan termasuk amal sholeh._*

الخشوع علم نافع، وهو عمل صالح من أعمال القلوب، ويتبعها عمل الجوارح، للأحاديث الآتية:
_Khusyuk itu adalah ilmu yg bermanfaat. Dan khusyuk itu adalah amal sholeh dari semua amalnya hati. Dan secara otomatis pasti akan diikuti oleh amal anggota badan. Berdasarkan hadits dibawah ini._

_Hadits pertama :_

عن جبير بن نفير، عن أبي الدرداء قال : كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ، فَشَخَصَ بِبَصَرِهِ إِلَى السَّمَاءِ، ثُمَّ قَالَ: هَذَا أَوَانُ يُخْتَلَسُ الْعِلْمُ مِنَ النَّاسِ، حَتَّى لَا يَقْدِرُوا مِنْهُ عَلَى شَيْءٍ فَقَالَ زِيَادُ بْنُ لَبِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ : كَيْفَ يُخْتَلَسُ مِنَّا، وَقَدْ قَرَأْنَا الْقُرْآنَ؟ فَوَاللَّهِ لَنَقْرَأَنَّهُ وَلَنُقْرِئَنَّهُ نِسَاءَنَا وَأَبْنَاءَنَا! فَقَالَ: ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا زِيَادُ! إِنْ كُنْتُ لَأَعُدُّكَ مِنْ فُقَهَاءِ أَهْلِ الْمَدِينَةِ، هَذِهِ التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ عِنْدَ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى، فَمَاذَا تُغْنِي عَنْهُمْ؟ قَالَ جُبَيْرٌ: فَلَقِيتُ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ، فَقُلْتُ: أَلَا تَسْمَعُ مَا يَقُولُ أَخُوكَ أَبُو الدَّرْدَاءِ؟ فَأَخْبَرْتُهُ بِالَّذِي قَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ، قَالَ: صَدَقَ أَبُو الدَّرْدَاءِ، إِنْ شِئْتَ لَأُحَدِّثَنَّكَ بِأَوَّلِ عِلْمٍ يُرْفَعُ مِنْ النَّاسِ: الْخُشُوعُ يُوشِكُ أَنْ تَدْخُلَ مَسْجِدَ الجَامِعِ فَلَا تَرَى فِيهِ رَجُلاً خَاشِعاً
_Berkata sahabat Jubair : Dari sahabat Jubair Bin Nufair, dari Abu Darda dia berkata : "Kami pernah bersama Rosululllah, kemudian beliau mengangkat muka nya ke langit." Kemudian beliau berkata : "Inilah saatnya ilmu diangkat dari manusia. Sampai mereka tidak bisa berbuat apa apa." Kemudian berkatalah seorang sahabat yg bernama Ziyad Bin Labid Al Anshori : "Bagaimana ilmu itu diangkat dari kami, padahal kami telah membaca Alquran? Dan demi Allah kami akan selalu membaca nya, dan kami akan membacakan Alquran itu kepada istri dan anak2 kami." Maka berkata Rosululllah : "Celaka engkau wahai Ziyad...!!! Aku telah menganggap engkau adalah salah satu dari org yang Faqih di Kota Madinah ini, sekarang lihat kitab taurat dan injil ini, apa manfaat kitab ini untuk orang2 yahudi dan nasrani? (Padahal mereka selalu membacanya kitab itu)." Aku telah menemui sahabat Ubadah Bin Somit. Aku berkata kepadanya : "Apakah kamu pernah mendengar perkataan saudaramu Abu Darda?" Kemudian aku memberitahukan kepadanya perkataan Abu Darda. Ubadah Bin Somit berkata : "Benar sekali ucapan Abu Darda itu. Jika engkau mau, akan aku beritahukan kepadamu tentang ilmu yg pertama kali akan diangkat dari manusia adalah, Al Khusyu. Sampai2 engkau akan memasuki masjid jamik disana engkau tidak akan melihat seorangpun diantara mereka yg KHUSYU. (HR. Tirmidzi)._

_Hadits kedua :_

عن شداد بن أوس أن رسول الله قال: أوَّلُ ما يُرْفَعُ مِنَ النّاسِ الخُشُوعُ
_Dari sahabat Syadad Bin Aus Rosululllah bersabda : "Ilmu yang pertama kali diangkat dari manusia adalah AL KHUSYUK."_

_Hadits ke tiga :_

عن زيد بن أرقم عن النبي أنه قال في دعائه : اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا.
_Dari sahabat Zaid Bin Arqom dari Nabi sesungguhnya beliau berkata didalam doa nya : "Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari ilmu yg tdk bermanfaat. Dan aku berlindung kepadaMu dari hati yg tdk Khusyu. Dan aku berlindung kepadaMu dari jiwa dan tidak pernah kenyang (nggrambyang gak jelas). Dan aku berlindung kepadaMu dari doa yg tidak terjawab."_

وقلب لا يخشع: علمه لا ينفع، وصوته لا يسمع، ودعاؤه لا يرفع.
_Apa yg dimaksud dengan hati yg tdk Khusyu? Maksudnya adalah ilmunya tdk bermanfaat, suara nya tdk pernah didengar, dan doa nya tdk pernah terangkat alias tdk terkabul._

قال الإمام ابن رجب رحمه الله: فالعلم النافع هو ما باشر القلوب، فالعلم النافع هو ما باشر القلوب، فأوجب لها السكينة، والخشية، والإخبات لله، والتواضع، والانكسار، وإذا لم يباشر القلب ذلك من العلم، وإنما كان على اللسان، فهو حجة الله على ابن آدم يقوم على صاحبه، وغيره

_Imam Ibnu Rojab smg Allah merahmatinya berkata : Yg dimaksud ilmu yg bermanfaat adalah ilmu yg dapat menyentuh hati. Kemudian membawa sakinah dan takut kepada Allah. Membawa ketundukan, Tawadhu, dan rendah hati. Tetapi jika Ilmu itu tdk merasuk dalam hati. Dan hanya sampe lisan saja. Maka ilmu itu akan dijadikan Allah sebagai hujatan saja untuk dirinya maupun orang lain._

كما قال ابن مسعود : إن أقواماً يقرؤون القرآن لا يجاوز تراقيهم، ولكن إذا وقع في القلب يرسخ فيه نفع صاحبه.
_Seperti yg dikatakan Ibnu Mas'ud : “Sesungguhnya ada golongan kaum, yang mereka membaca Qur’an, tetapi bacaan mereka tidak melewati tenggorokan mereka. Tetapi jika bacaan qur’an mereka itu masuk dalam hati, menghujam kuat di dlm nya maka pasti ia akan bermanfa’at bagi pembaca nya._

وقال الحسن رحمه الله: العلم علمان: علم باللسان، وعلم بالقلب، فعلم القلب هو العلم النافع، فعلم القلب هو العلم النافع، وعلم اللسان حجة الله على ابن آدم.
_Berkata Imam Hasan Ra : Ilmu itu ada dua. Pertama Ilmu sebatas mulut. Kedua Ilmu yg sampai ke Hati. Maka ilmu yg sampai ke hatilah yg akan bermafaaf. Sedangkan ilmu sebatas mulut hanya sebagai hujatan untuk anak adam saja._

وقد قال الله تعالى:
_Sebagai mana Allah Swt Berfirman :_

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
_Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah para ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun._

وقال : أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ آَنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِداً وَقَائِماً يَحْذَرُ الْآَخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ.
_Allah Swt Berfirman di ayat lain : Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu2 malam dengan sujud dan berdiri. sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya. Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran._

ووصف اللَّه العلماء من أهل الكتاب قبلنا بالخشوع،
_Dan Allah mensifati para ulama dari Ahli kita sebelum kita dengan sifat Al Khusyu._

فقال سبحانه: قُلْ آَمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدا وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولاً وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعاً،
_Maka berfirmanlah Allah Swt : Katakanlah Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman. Sesungguhnya orang2 yang diberi pengetahuan sebelumnya. Apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tersungkur atas muka mereka sambil bersujud. Dan mereka berkata: Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'._

وقوله سبحانه في وصف هؤلاء الذين أوتوا العلم، ويخرون للأذقان يبكون ويزيدهم خشوعاً مدحٌ لمن أوجب له سماع كتاب الخشوع لله في قلبه
_Adapun Yang dimaksud Firman Allah tentang sifat mereka yg diberi Ilmu. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. Ayat ini adalah pujian bagi mereka yang mewajibkan dirinya ketika mendengar Ayat Allah mereka Khusyu didalam hatinya._

*****

_Diterjemahkan dari kitab alkhusyu fi sholat karangan ayek Said Bin Ali Bin Wahf Alqahthani Hafudzahullah. Bab 3 halaman 17._

🙏🙏🙏

Yang langka

Istimewa Tapi Langka

YANG LANGKA ITU…Istri yang tunduk patuh pada suami, yang senantiasa berseri-seri saat dipandang, yang ridha terdiam saat suami marah. Tidak merasa lebih apalagi meninggikansuara. Tercantik di hadapan suami. Terharum saat menemani suami beristirahat. Tak menuntut keduniaan yang tidak mampu diberikan suaminya. Yang sadar bahwa ridha-Nya ada pada ridha suaminya.

YANG LANGKA ITU…Suami yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu. Sadar tak melulu ingin dilayani. Malu jikamenyuruh ini itu karena tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah. Yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang karena sadar itulah resiko hadirnya amanah-amanah yang masih kecil. Yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya. Yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena rasa sayangnya terhadap istrinya yang kelelahan.

YANG LANGKA ITU…Anak lelaki… yang sadar bahwa ibunya yang paling berhak atas dirinya. Yang mengutamakan memperhatikan urusan ibunya. Yang lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak-anaknya. Yang sadar bahwa surganya ada pada keridhaan ibunya.

YANG LANGKA ITU…Orang tua… yang sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya. yang selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tidak menyuruhnya kepada perkara munkar. Yang sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pada ridha suaminya.

YANG LANGKA ITU…Seorang ibu… Yang meskipun tahu surga berada di bawah telapak kakinya, tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tersebut saat anaknya ada kelalaian terhadapnya. Yang selalu sadar bahwa mungkin segala kekurangan pada anak-anaknya adalah hasil didikannya yang salah selama ini. Yang sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau do'a keburukanmaka malaikat akan mengaminkan do'anya.

YANG LANGKA ITU…Anak yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dalam keheningan sepertiga malam terakhir. Meskipun sehari hari dalam kesibukan rumah tangganya. Dalam kesibukan usahanya. Dalam kesibukan pekerjaannya.

YANG LANGKA ITU…Orang-orang yang saling memberikan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran. yang saling memaklumi jika hal-hal di atas lupa atau lalai dilakukan sehingga saling memaafkan diantara mereka. Maka rahmat Allah berada di antara mereka.Dan Allah dengan kemurahan-Nya memaafkan kesalahan- kesalahan mereka.

Semoga kita termasuk kelompok yang LANGKA itu
….آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْن

Kamis, 21 Juli 2016

Sejarah sholat

SEJARAH SHOLAT PERTAMA KALI

Pertama kali sholat lima waktu ini diwajibkan pada saat Nabi masih tinggal di Makkah, sebelum hijrah ke Madinah. Tepatnya saat malam isra’ mi’raj. Satu setengah tahun sebelum hijrah. Sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir:

فلما كان ليلة الإسراء قبل الهجرة بسنة ونصف ، فرض الله على رسوله صلى الله عليه وسلم الصلوات الخمس ، وفصل شروطها وأركانها وما يتعلق بها بعد ذلك ، شيئا فشيئا

“Pada malam isra’ mi’raj, tepatnya satu setengah tahun sebelum hijrah, Allah mewajibkan sholat lima waktu kepada Rasulullah. Kemudian secara berangsur, Allah terangkan syaratnya, rukunnya, serta hal-hal yang berkaitan dengan sholat”.

Sebagian ulama lain menerangkan tiga tahun sebelum hijrah. Ada juga yang menerangkan lima tahun sebelumnya. Intinya, dalam penetuan waktu terjadi isra‘ mi’raj, terjadi silang pendapat yang panjang di kalangan ulama. Sampai As Suyuti imam menerangkan, ada 15 pendapat ulama dalam hal ini.

Pada awalnya, Allah memerintahkan lima puluh kali sholat dalam sehari semalam. Nabi menerima perintah tersebut dengan ridho dan legowo. Sampai Allah memberi keringanan cukup melakukan lima kali sholat dalam sehari semalam.

Namun Nabi Musa tetap menyarankan beliau untuk minta keringanan, seperti saran beliau pertama.

Hanya saja Nabi malu untuk meminta keringanan kembali kepada Allah l.

سَأَلْتُ رَبِّي حَتَّى اسْتَحْيَيْتُ وَلَكِنِّي أَرْضَى وَأُسَلِّمُ قَالَ فَلَمَّا جَاوَزْتُ نَادَى مُنَادٍ أَمْضَيْتُ فَرِيضَتِي وَخَفَّفْتُ عَنْ عِبَادِي

“Aku telah berulang kali memohon keringanan kepada Rabbku, sampai aku merasa malu. Tetapi aku ridho dan menerima perintah tersebut“.

Allah berfirman,

يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah” (QS. An Nisa: 28).

Ada pelajaran bagus yang bisa kita petik dari kisah ini. Sebuah keteladan dari Nabi kita yang mulia. Berupa sikap lapang dada menerima masukan orang lain. Menjadi pendengar yang baik saat berinteraksi dengan saudaranya. Serta berkonsultasi kepada yang lebih tahu dan berpengalaman pada bidangnya.

Juga hadis ini menunjukkan agungnya kedudukan sholat lima waktu di sisi Allah. Dimana saat Allah mensyariatkannya pada umat ini, Allah langsung memanggil RasulNya dan berbicara langsung kepada RasulNya perihal perintah sholat ini, tanpa melalui perantara malaikat Jibril.

Kemudian peristiwa mulia ini terjadi di malam hari. Untuk mengingatkan bahwa malam hari adalah waktu yang cocok untuk berkholwat dengan Rabbul ‘alamin. Saat-saat sunyi dan tenang, untuk mengingat asma dan keagunganNya. Menangisi dosa dan kekurangan kita. Beribadah dalam kesunyian, mengungkapkan keutuhan pemghambaan.

Nabi juga meneladankan kepada kita untuk merasa malu kepada Allah. Malu dalam bermuamalah kepada Allah. Seperti malu karena kekurangan kita dalam ibadah. Juga kita merasa malu karena dosa kita yang bergelimang, sementara karunia dan kasihsayangNya terus mengalir untuk kita.

Waktu awal2 sholat 5 waktu setelah isra miraj diwajibkan, seluruh sholat hanya berjumlah dua raka’at. Kecuali sholat maghrib jumlahnya tiga raka’at.

Baru setelah beliau hijrah ke kota Madinah, ada penambahan raka’at menjadi empat raka’at (yakni Dhuhur, Ashar, Isya yang tadinya 2 raka’at menjadi 4 raka’at). Kecuali maghrib (tetap 3 raka’at) dan subuh (tetap dua raka’at).

Sebagaimana diterangkan oleh Ibunda Aisyah radhiyallahu’anha, yang termaktub dalam Shahih Bukhori, beliau menceritakan,

فُرِضَتْ الصَّلَاةُ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ هَاجَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفُرِضَتْ أَرْبَعًا وَتُرِكَتْ صَلَاةُ السَّفَرِ عَلَى الْأُولَى

“Pada awalnya, shalat itu diwajibkan dua rakaat. Kemudian setelah beliau hijrah, shalat diwajibkan menjadi empat rakaat. Hanya saja ketentuan sholat untuk orang yang safar, seperti ketentuan sholat sebelumnya (yakni 2 rakaat untuk sholat yang 4 raka’at)“.

Dalam riwayat Imam Ahmad ditambahkan,

إلا المغرب لأنها وتر، وأصبح لأنه يطول فيها القرائة

“Kecuali shalat maghrib (maka tetap 3 raka’at), karena ia sebagai witir. Dan subuh (2 raka’at) karena bacaan sholat subuh (diperintahkan) untuk dipanjangkan“.

Sebelum peristiwa Isra Mi’raj, apakah sudah ada kewajiban sholat atas umat ini kala itu?

Sebagian Ulama menerangkan, tak ada kewajiban sholat kala itu kecuali sholat malam. Tanpa ada batasan tertentu.

Berdasarkan firman Allah,

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا

“Wahai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk sholat) di malam hari, meskipun sedikit ” (QS. Al Muzammil : 1-2)

Kemudian kewajiban sholat malam dihapus dengan turunnya firman Allahta’ala,

فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ

“Bacalah (pada malam hari), apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran” (QS. Al Muzammil: 20)

Sehingga yang diwajibkan cukup qiyamul lail, yakni menghidupkan sebagian malam dengan ibadah, tak terbatas pada sholat saja, seperti membaca Alquran dan ibadah lainnya.

Disinilah letak perbedaan qiyamul lail dengan sholat lail.

Qiyamul lail mencakup semua jenis ibadah, sedang sholat lail hanya ibadah sholat saja, atau yang biasa kita kenal dengan sholat tahajud.

Jadi Qiyamul lail lebih umum daripada sholat lail.

Lalu kewajiban ini dihapus setelah ada perintah sholat lima waktu.

Sebagian yang lain menerangkan, waktu itu sudah ada kewajiban sholat. Yaitu dua raka’at di waktu fajar dan dua raka’at di sore hari.

Karena mengamalkan perintah Allah ta’ala,

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الغُرُوبِ

“Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbih lah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya” (QS. Thaha: 130).

Wallahua’lam bis showab.

Referensi :

1. Tafsir Ibnu Katsir, Cetakan Dar Thoyyibah, th 1420 H. Tahqiq Sami bin Muhammad Salamah.

2. Al ayah al Kubro fi Syarh Qissoh al Isra‘, karya Imam Suyuti. Terbitan : Darul Hadis, Kairo.

🙏🙏🙏

Qiyam

Mutiara Pengajaran Ust Abu tentang Qiyam dalam Sholat

Makna Qiyam!! Dalam kitab sholat khusyu adalah:

فليشاهد بقلبه قيُّوميته تعالى أنه وقف أمام الله سبحانه وتعالى

Hendaklah seseorang musyahadah kepada Allah bahwa dia sedang berdiri qiyam dihadapanNya.

Begitu kita berdiri sekaligus terjadi daya yang merasuk kedalam dada, yasrah sadrah, luasnya dada, ini merupakan tanda jawaban Allah tetang Nur yang dimasukkan kedalam dada orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.

Ini adalah pengalaman ruhani yang harus dimiliki orang beriman, harus memiliki tanda menurut Al qur'an. tanda ini tidak bisa kita rasakan jika hati kita keruh dan membatu. Kita seringkali membiarkan hati kita kering, padahal ini tanda hati kita telah dicabut dari rahmat Allah. Memperhatikan tanda ini sangat penting, sebab tanda merupakan ukuran kebenaran perjalanan kita. Tidak ada cara lain selain syariat yang telah ditetapkan.

Jika takbirmu tidak merasakan apa apa, itu tanda hati kita ditutup oleh Allah, jika takbirmu menghasilkan lapangya dada, itu tanda cahaya Allah memasuki wilayah dada, sehingga mampu menangkap bimbingan Allah yang sangat jelas.

Mari kita jenguk hati kita, bagaimana keadaan hati kita. jangan keluar dari tuntunan Rasulullah tentang

الإنابة الى الدار الخلود والتجافي عن دار الغرور والتأهب للموت قبل نزول الموت

Al Inabatu ila daaril khulud, wa tajafi an daril ghurur wattaahhubu lilmauti qabla nuzulilmaut

Engkau mendapatkan tarikan kepada alam keabadian dan meniggalkan dunia ini, seolah engkau merasakan kematian sblm mati itu datang.

Ilmu ini harus tetap ada, sebagai pintu perjalanan ruhani, jangan pindah ilmu dulu sebelum memahami ilmu ini.

Dan di kuatkan oleh Imam Ibnu Qayyim dalam kitab Madariju Salikin:

اعلم أن القلب يسير إلى الله عز وجل والدار الآخرة ، ويكشف عن طريق الحق ونهجه 

Dan ketahuilah sesungguhnya hati itu berjalan menuju Allah dan hari akhirat, dia akan menjadi kasyaf terbuka untuk jalan kebaikan serta perangkatnya.

Seluruh ilmu diatas tidak bisa berjalan tanpa dilandasi oleh firman Allah:

الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ

Dialah Allah yang melihat ketika kamu berdiri sholat

وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ

Dan melihatmu saat engkau melakukan sujudmu diantara orang2 yang sujud.

Jika engkau mampu memasuki ayat ini, pastilah berdirimu akan merasakan kehadiran alladzi yaraka hina taqumu !!!

Ketika itulah engkau merasakan turunnya getaran kelembutan yang berasala dari Tuhanmu. Bukan dari getaran pikiran dan perasaan sebagaimana diterangkan dalam kitab Madariju Salikin tentang Maratibul Hidayah yang kesembilan yaitu bab ilham, disana dikatakan bahwa:

 أن العلم والعقل والحال حجب عليه

Sesungguh ilmu, akal dan keadaan pikiran dan perasaan masih merupakan hijab (untuk kukasyafah).

Jika berasal dari berdiri dihadapan Allah (qiyam) maka engkau merasakan Ada Yang hidup. Keadannya seperti kedua bathin yang saling memberikan informasi berupa rencana Allah yang diberikan kepada hamba yang dipercayanya. Bathinul mukasyif wal mukasyaf. Bagi yg belum memahami ini sebaiknya kembali membuka kitabnya.

Minggu, 17 Juli 2016

Ilmuwan islam

Dan kita harus bersatu padu, ibarat membangun satu bangunan, harus saling menyokong.... berjuang untuk  mengembalikan kembali kejayaan Islam, terutama tentang Ilmu - Ilmu Islam yang udah banyak di manipulasi dan di akui oleh para Atheisme, di klaim sebagai produk mereka...dan dipisahkan antara ilmu agama dan ilmu umum... (lihat sejarah kejayaan Islam dinasty / Daulah Abbasiyah di baghdad - Cordoba) yang pernah menjadi pusat peradaban Dunia, th 132 H (750 M) -
656 H (1258 M), dan berhasil mendirikan Perguruan Nizhamiyah, didirikan oleh Nizham Al-Mulk... banyak melahirkan Ilmuwan yang Terkenal:

1. Imam Al Ghozaly ahli Teologi,Filsafat Islam,Fikih,Sufisme,Mistisisme,Psikologi,
Logika,Kosmologi : ahli Teologi,Filsafat Islam,Fikih,Sufisme,Mistisisme,Psikologi,
Logika,Kosmologi
2.Al Farazi: ahli Ekonomi
3.Ibnu Haitam: ahli Optik
4.Al Baituni: ahli Fisika
5.Ar Rozi: ahli Kimia, Filosofi, Kedokteran
6.Al Mas’ud: ahli Geografi
7.Ibnu Sina: ahli Kedokteran, Filosofi
8.Al Farabi: ahli Kedokteran, Filosofi
9.Imam Bukhari dan Imam Muslim: ahli Hadits
10.Imam Malik, Imam Hanifah, Imam syafi’I, Imam Hambal : ahli Fiqih
11.Ibnu Hisyam: ahli Sejarah
.dll

Fitrah Ilmu adalah Suci hakikinya adalah Ruh /  Cahaya ( Nuur ) semuanya 100% berasal dari sisi Allah subhanahu wata'ala...

اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ    ؕ  مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاٌ  ؕ  الْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍ    ؕ  اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍ   ۙ  يَّـكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ  ؕ  نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍ    ؕ  يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَآءُ    ؕ  وَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ  ؕ  وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۙ
Ya Robb 🙏�
ربّنا انزلنا منزلا مباركا وانت خير المنزلين
Ya Robb kami, anugerahilah kami segala keberkahan, sesungguhnya Engkau sebaik - baik pemberi Keberkahan...Aamiin Ya Robb 😭😭🙏�🙏�🙏

Minggu, 10 Juli 2016

Amalan sedikit tapi istiqomah

*MALAM PERTAMA AKU TINGGALKAN TAHAJJUD*
Copas dari tetangga sebelah.

Malam hari raya malam pertamaku *tidak shalat tahajjud setelah setiap malam tarawih dan witir!*

Hari Raya hari pertamaku *tidak shalat wajib berjamaah di masjid, setelah setiap hari Ramadhan selalu berjamaah*, bahkan adzan dikumandangkan aku sudah di Masjid.

Hari Raya hari pertamaku _*tidak sempurna shalat rawatib qabliyyah dan ba'diyyah, setelah setiap hari Ramadhan selalu aku menjaganya.*_

Hari Raya hari pertamaku *tidak membaca Al Quran walau satu halaman bahkan satu ayat,* setelah setiap hari Ramadhan minimal 5 juz!

_Sobatku beriman...!_
Tentu kita semua _*TIDAK*_ mau masuk ke dalam sosok *"aku".*

🖊- Karena kita meyakini bahwa; *Termasuk tanda diterimanya amal ibadah adalah beramal baik setelah beramal baik.* Para ulama mempunyai kaidah:

من علامة قبول العمل الحسنة بعده

Artinya: *_"Termasuk dari tanda diterima amal adalah melakukan amal baik setelahnya."_*

🖊- Karena kita meyakini bahwa; *beribadah hanya akan berhenti tatkala datang sebuah kematian yang yakin datangnya*. Allah berfirman:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Artinya: *_"dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)._*" QS. Al Hijr: 99.

🖊- Dan karena kita meyakini bahwa *_sekuat istiqomah seseorang sebesar itulah sebenarnya keikhlasannya._*

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya: *"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita."* QS. Al Ahqaf: 13.

🖊- Dan karena kita meyakini bahwa *_istiqamah berujung husnul khatimah._* Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

Artinya: *"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu"*. QS. Fushshilat: 30.

🖊- Dan karena *_amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus meskipun sedikit_* oleh karenanya itulah kebiasaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : « اكْلَفُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ ». وَكَانَ إِذَا عَمِلَ عَمَلاً أَثْبَتَهُ. سنن أبى داود .

Artinya: Aisyah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
*"Kerjakanlah ibadah sesuai kekuatan kalian, karena sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian bosan, dan sesungguhnya Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling terus menerus meskipun sedikit."*
HR. Abu Daud.

🖊- Dan karena kita meyakini bahwa; *_yang sedikit terus menerus lebih baik daripada banyak terputus._* Berkata 'Amr bin Mas'adah rahimahullah:

قليل دائم خير من كثير منقطع

*"Sedikit yang terus menerus lebih baik daripada banyak yang terputus"*. lihat Kitab Wafatatul A'yan di biografi 'Amr bin Mas'adah.

📝ditulis oleh Ahmad Zainuddin Al Banjary

Sabtu, 09 Juli 2016

Akhir Romadhan

"Target kita dalam akhir Ramadhan ini adalah menjadi Bayi dewasa yaitu Al fitrah Al munazzalah, yang dibersihkan dengan bi main qudsi. Dengan demikian kita akan mampu melihat keberadaan hakikat diri dan Allah. Dan mampu memahami keadaan perjumpaan dua bathin, bathinul mukasyif wal mukasyaf.  Daya yang harus kita rasakan adalah pertama dada benar benar ada rasa tenang yang sudah menjadi suasana yang tetap atau stabil, bukan tenang biasa, tetapi tenangnya terasa hidup dan aktif. Sedikit saja ingat Allah ia langsung terasa hidup !! Nah keadaan hati yang hidup inilah yang mampu menangkap bathinul mukasyif. Jika keadaan ini bisa kita rasakan maka puasa kita tahun ini telah  berhasil menemukan puasa hakiki. Semoga para jamaah sekalian berada pada wilayah ini yaitu maqamus surur maqam yang penuh kebahagiaan, bukan maqam ju' wal athas, lapar dan dahaga." ( Ust. Abu Sangkan ). 😭🙏

Dialog lailatul qadar abs

[3/7 16:03] Abu Sangkan: Seperti orang belajar jarate, kita harus berani salah didepan guru kita, jangan belajar sendiri sehingga tersesat akibat jurus yang tidak kaidah yang benar. Saya pernah bilang sama Sangkan anak saya, kamu harus ikut bertanding dalam kompetisi ziusitsu agar kamu tahu keadaan dirimu. Jangan bertanding dikamar saja, nanti kamu merasa jago akan tetapi kamu sebenarnya jago kacangan.
[3/7 16:07] Abu Sangkan: Kitab kitab yang kita miliki sungguh luar biasa hebatnya, betapa kitab tersebut menuntun kita dengan sangat mudah dan gamlang, Musyahadah artinya saling menyaksikan, mu'ayanah saling melihat dengan batin, mukasyafah saling kasyaf atau saling menyingkap rahasia kedua batjin, batinul mukasyif wal mukasyaf.
[3/7 16:19] Abu Sangkan: Ya Gus, Kelemahan kita adalah tidak melanjutkan ilmu fadzkuruuni adzkurkum. Kita baru fadzkuruni saja, jika hanya sampai di fadzkuruni saja justru ini sangat bahaya. Ada juga kesalahan kita adalah selalu mengikutkan perasaannya untuk menunjukkan ia telah berdzikir namun tidak ada adzkurkum. Ini sangat bahaya.
[4/7 11:31] Abu Sangkan: Lailatul qadar itu haq adanya, Al qur'an itu haq adanya, sakinah itu haq adanya, turunnyapun itu haq adanya bagi hati yang tersingkap, bukan khayali. Betapa semalam sakinah itu turun disetiap bacaan shalat dan gerakannya. Setiap membaca  kalimat Alhamdulillahirabbil 'alamin , ruh terhenti sejenak menunggu jawabburrabi. Hampir setiap bacaan tidak bisadi lanjutkan karena betapa kuatnya getaran Ilahy ikut sibuk menjawab setiap kalimat yang kita baca .  Inilah Ruh yang hilang selama ini.
[4/7 11:49] Abu Sangkan: Malam Puncak yang Indah, bagi hati yang tersingkap.
[4/7 11:50] Abu Sangkan: Ruh itu terasa dengan sangat jelas.
[4/7 11:50] Abu Sangkan: Bukan perasaan dan buka daya dari tubuh hawa nafsu.
[4/7 11:51] Abu Sangkan: Keadaan hakikat tidak bercampur dengan pikiran dan perasaan, hakikat adalah jelas dan gamblang.
[4/7 11:55] Abu Sangkan: Lailatul qadar bukan menurunkan rizki melimpaah berup materii tetapi menurunkan ilmu yang hilang dalam dada manusia.. Yaitu Iman Islam dan ihsan, serta mengidupkan Ruh Al qur'an.
[4/7 11:55] Abu Sangkan: Hati hati banyak terkecoh oleh hayal dan angan angan.
[4/7 20:48] Fiva: Taraweh terakhir Ramadhan ini..😭🙏🏼
[4/7 21:00] Abu Sangkan: Semoga teman teman mampu menangkap malam ke 29 dengan sangat jelas. Amar amar yang diturunkan.

Tingkatan Hidayah yasin

مراتب الهداية كما وردت في كتاب مدارج السالكين , عشرة مراتب هي :
Urutan tingkatan Hidayah atau petunjuk ada 10 macam dalam kitab Madariju Salikin.

١. مرتبة تكليم الله عز وجل لعباده يقظة بلا واسطة
Pertama :

Orang yang diajak bicara langsung oleh Allah Swt dalam keadaan terjaga.

٢. مرتبة الوحي المختص بالانبياء.
Kedua :

Tingkatan wahyu yg di khususkan untuk para nabi.

٣. مرتبة ارسال الرسول الملكي.
Ketiga :

Tingkatan Allah mengutus malaikat kepadanya.

هذه المراتب الثلاث خاصة بالانبياء لا تكون لغيرهم.
Ketiga tingkatan diatas ini khusus hanya untuk para nabi, tidak akan mungkin terjadi kepada selain mereka.

المرتبة الرابعة : مرتبة التحديث , وهذه دون مرتبة الوحي الخاص وهو الذي يحدث في سره وقلبه بالشيئ فيكون كما يحدث به.
Keempat :

Tingkatan orang2 yg mendapatkan pembicaraan khusus, tetapi ini bukan tingkatan wahyu, tetapi pembicaraan ini sangat lembut dan rahasia "Sirr" melalui hatinya maka dia dapat mengerjakan pembicaraan tsb.

المرتبة الخامسة : مرتبة الافهام وهي خص الله لعبد من عباده بالفهم في واقعة معينة, فيفهم من نص ما لا يفهمه غيره .
Kelima :

Tingkatan orang2 yg diberi pemahaman khusus oleh Allah terhadap kejadian tertentu, dia paham terhadap hal ini yg tidak bisa dipahami oleh orang lain.

المرتبة السادسة : مرتبة البيان العام وهي تبين الحق وتمييزه من الباطل بأدلته وشواهده واعلامه بحيث يصير مشهودا للقلب, كشهود العين للمرئيات.
Keenam :

Tingkatan orang-orang yang diberi penjelasan secara umum tentang haq dan batil, melalui dalil Syar'i serta kesaksiannya dan pengetahuannya itu mengarah kepada penyaksian "Musyahadah" melalui hatinya secara jelas, sejelas ketika ia menyaksikan alam semesta.

المرتبة السابعة : مرتبة البيان الخاص وهو البيان المستلزم للهداية الخاصة , وهو بيان تقارنه العناية والتوفيق وقطع اسباب الخذلان وموادها من القلب فلا تتخلف عنه الهداية البتة .
Ketujuh :

Tingkatan orang-orang yang diberi kemudahan pemahaman khusus terhadap ilmu dengan pemahaman petunjuk yg khusus. Yaitu pemahaman yg mengarah kepada taufik dan menjauhkan mereka dari kehinaan hati yg tidak menyimpang dari petunjuk itu sendiri.

المرتبة الثامنة : مرتبة الاستماع وهذا الاسماع أخص من اسماع الحجة والتبليغ , حيث يكون مدارها على ايصال المقصود بالخطاب من الاذن الى القلب بسماع المقبول.
Kedelapan :

Tingkatan orang yang diberi kemampuan mendengar. Yakni pendengaran hatinya mudah mendengar informasi hujjah dan dakwah, yg situasinya langsung dapat nyambung dan ia pahami dari maksud informasi yg didengarnya kedalam hatinya dengan pendengaran yg langsung ia terima.

المرتبة التاسعة: مرتبة الالهام وهي اعم من التحديث, فان الالهام عام للمؤمنين بحسب ايمانهم فكل مؤمن قد الهمه الله رشده الذي حصل من الايمان .
Kesembilan :

Tingkatan lham yang diberikan kepada hamba-Nya yang shalih dekat dengan-Nya. Ini lebih umum dari percakapan hatinya. Karena ilham ini untuk seluruh orang yg beriman tergantung sejauh mana iman mereka, setiap orang beriman pasti mendapatkan ilham ini yg bersumber dari iman mereka.

المرتبة العاشرة : الرؤيا الصادقة.
Kesepuluh :

Tingkatan orang yang diberi anugerah penglihatan yang benar "Ru’yah Shadiqah".

🙏🙏🙏

Iman-hijrah-jihad yasin

_Repost :_

_*Mutiara Tafsir Arrazi Surat Albaqarah : 28*_

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ البقرة : 218
_Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang._

هذه الأعمال الثلاثة,
_Tiga amal ini (Iman, Hijrah, dan Jihad)._

هي عنوان السعادة وقطب رحى العبودية,
_Adalah puncak dari kebahagiaan, dan inti dari *Ruh ibadah.*_

وبها يعرف ما مع الإنسان, من الربح والخسران،
_Dengan tiga amal tadi, seseorang akan mengenal apa yg bersamanya, baik itu keuntungan dan kerugiannya._

فأما الإيمان, فلا تسأل عن فضيلته,
_Adapun iman itu jangan bertanya lagi tentang keutamaannya._

وكيف تسأل عن شيء هو الفاصل بين أهل السعادة وأهل الشقاوة,
_Bagaimana engkau akan bertanya tentang iman itu, karena dia adalah sebagai pembeda antara orang yg bahagia dan orang yg sengsara._

وأهل الجنة من أهل النار؟
_Pembeda antara ahli surga dan ahli neraka._

وهو الذي إذا كان مع العبد,
_Jika iman tsb bersama seorang hamba._

قبلت أعمال الخير منه,
_Maka seluruh amal kebaikan yg ia lukakukan pasti diterima._

وإذا عدم منه لم يقبل له صرف ولا عدل, ولا فرض, ولا نفل.
_Jika iman tsb tdk ada maka semua amalnya akan ditolak baik pekerjaannya, penampilannya, ibadah fardunya maupun ibadah sunnahnya._

وأما الهجرة: فهي مفارقة المحبوب المألوف, لرضا الله تعالى،
_Adapun yg dimaksud dengan Hijrah di ayat diatas adalah: Meninggalkan orang yg dicintai dan disanyangi untuk tujuan mencari Ridho Allah Subhanahu Wata'ala._

فيترك المهاجر وطنه وأمواله, وأهله, وخلانه, تقربا إلى الله ونصرة لدينه.
_Maka mereka para muhajirin meninggalkan negaranya, hartanya, keluarganya, sahabat2nya, untuk tujuan mendekatkan diri kepada Allah dan untuk menolong agama Allah._

وأما الجهاد: فهو بذل الجهد في مقارعة الأعداء, والسعي التام في نصرة دين الله, وقمع دين الشيطان،
_Adapun makna Jihad adalah: Mengeluarkan segala tenaga untuk menghadapi musuh, dan berusaha keras untuk menolong agama Allah, dan menghancurkan agama setan._

وهو ذروة الأعمال الصالحة, وجزاؤه, أفضل الجزاء،
_Dia adalah mutiara dari amal sholeh, dan balasannya lebih utama dari semua balasan._

وهو السبب الأكبر, لتوسيع دائرة الإسلام وخذلان عباد الأصنام,
_Dia adalah solusi terbesar untuk memperluas wilayah agama islam, dan untuk menghinakan para penyembah berhala._

وأمن المسلمين على أنفسهم وأموالهم وأولادهم.
_Agar seluruh kaum muslimin aman tentram bersama diri mereka, harta mereka maupun anak2 mereka._

فمن قام بهذه الأعمال الثلاثة على لأوائها ومشقتها كان لغيرها أشد قياما به وتكميلا.
_Siapa yg mampu mendirikan tiga landasan ini dalam susah maupun senang, maka itu adalah modal utama bagi prinsipnya dan kesempurnaannya dihadapan musuhnya._

فحقيق بهؤلاء أن يكونوا هم الراجون رحمة الله,
_Mereka itu pasti akan menjadi orang2 yg "Roja" Selalu mengharapkan rahmat Allah._

لأنهم أتوا بالسبب الموجب للرحمة،
_Karena mereka sdh mengerjakan (Praktek) sebab2 yg diharuskan, (Iman, Hijrah, Jihad)._

وفي هذا دليل على أن الرجاء لا يكون إلا بعد القيام بأسباب السعادة،
_Dari sini disimpulkan bahwa sesungguhnya harapan itu tdk akan mungkin bisa tercapai tanpa mengerjakan sebab2nya._

وأما الرجاء المقارن للكسل, وعدم القيام بالأسباب,
_Jika seseorang memiliki harapan tapi malas, tdk mau mengerjakan sebab2nya._

فهذا عجز وتمن وغرور، وهو دال على ضعف همة صاحبه, ونقص عقله,
_Maka orang seperti ini lemah dan menghayal belaka, juga menunjukkan bahwa dia itu lemah spirit nya dan kurang akalnya._

بمنزلة من يرجو وجود ولد بلا نكاح, ووجود الغلة بلا بذر, وسقي, ونحو ذلك.
_Seperti orang yg kepingin punya anak tapi tidak mau menikah, kepingin kaya tapi tidak bekerja dan berusaha, dan lain sebagainya._

وفي قوله: { أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَةَ اللَّهِ }
_Dan dalam firman Allah : "Mereka itu mengharapkan rahmat Allah"._

إشارة إلى أن العبد
_Ini sebagai isyarat bahwa seorang hamba._

ولو أتى من الأعمال بما أتى به
_Jika dia sdh dapat melakukan pekerjaan._

لا ينبغي له أن يعتمد عليها,
_Dia tidak boleh mengandalkan amalnya itu._

ويعول عليها, بل يرجو رحمة ربه,
_Dan membanggakannya, tetapi dia harus mengharap rahmat Tuhannya._

ويرجو قبول أعماله ومغفرة ذنوبه, وستر عيوبه.
_Dan berharap diterima amalnya dan diampuni dosanya serta ditutup aibnya._

ولهذا قال: { وَاللَّهُ غَفُورٌ } أي: لمن تاب توبة نصوحا
_Allah maha pengampun, yaitu hanya untuk bagi orang yg bertaubat nasuha._

{ رَحِيمٌ } وسعت رحمته كل شيء, وعم جوده وإحسانه كل حي.
_Rohim Penyanyang adalah Maha luas rahmatnya bagi semua, maha tak terhingga pemberiannya, dan maha baik kepada seluruh makhluknya._

وفي هذا دليل على أن من قام بهذه الأعمال المذكورة,
_Ini menunjukkan bagi siapa yg yg menegakkan 3 amal yg telah disebutkan diatas._

حصل له مغفرة الله, إذ الحسنات يذهبن السيئات وحصلت له رحمة الله.
_Pasti mendapat ampunan Allah, karena kebaikan akan menghapuskan keburukan dan dia akan mendapatkan rahmat Allah._

وإذا حصلت له المغفرة,
_Jika dia telah mendapatkan ampunan Allah._

اندفعت عنه عقوبات الدنيا والآخرة،
_Maka dia akan dibebaskan dari kesengsaraan dunia dan akhirat._

التي هي آثار الذنوب, التي قد غفرت واضمحلت آثارها،
_Karena dosa tsb sudah diampuni dan sdh berguguran bekas2nya._

وإذا حصلت له الرحمة, حصل على كل خير في الدنيا والآخرة؛
_Jika dia mendapatkan rahmat Allah, dia mendapatkan pula segala kebaikan dunia dan akhirat._

بل أعمالهم المذكورة من رحمة الله بهم,
_Bahkan amal yg dia kerjakan tsb, juga bagian rahmat Allah baginya._

فلولا توفيقه إياهم, لم يريدوها,
_Kalau bukan karena taufik Allah kepadanya, dia tidak akan bisa._

ولولا إقدارهم عليها, لم يقدروا عليها,
_Kalau bukan karena takdir Allah kepadanya, dia tidak akan mampu._

ولولا إحسانه لم يتمها ويقبلها منهم، فله الفضل أولا وآخرا, وهو الذي منّ بالسبب والمسبب.
_Kalau bukan karena kebaikan Allah kepadanya, dia tidak akan bisa sempurna dan menerima darinya, mereka akan mendapat kemuliaan, awal dan akhir, Allahlah yg memberikan penyebab dari segala sebab._

_Semoga bermanfaat_

Lailatul qadar ABS yasin

[1/7 10:43] Abu Sangkan:
Pengajian malam Jum'atan

*Dimana, dan bagaimana kita bisa melihat turunnya Malam Lailatul qadr?*

Acapkali kita mendengar turunnya malam lailatul qadar terjadi pada malam ganjil, sehingga ummat muslim berburu dan menunggu turunya malam yang penuh berkah ini, sehingga tidak sedikit kita ikut menyemarakkan dan menyambut kedatangan malam yang penuh berkah ini.

Tetapi apa dan siapa yang turun ke bumi ini sehingga kita begitu antusiasnya menunggunya tanpa kenal lelah setiap tahun, yang walaupun tidak pernah dapat, apa yang ditunggu.

Urusan besar untuk siapa? dan untuk apa serta, berupa apa?

Sampai sekarang saya belum mendengar ada yang bilang, aku semalam melihat lailatul Qadar!!.

Suatu ketika ada juga yang bilang, tadi malam saya melihat tanda tandanya berupa awan yang tenang, suasananya sangat senyap dan hening, dan bahkan ada yang merasa alam ini terhenti dan dihiasi gelembung gelembung cahaya yang indah.

Semuanya tidak jelas mengapa keadaan itu terjadi dan untuk apa semua itu, kecuali itu hanyalah hayalan belaka akibat penantian yang tanpa didasari ilmu sama sekali.

Suasana ini terpengaruh _ilmu ilmu khayali_ yang dikembangkan oleh orang orang sesat yang tidak berdasarkan _syariah_ yang jelas.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan turunnya _lalilatul qadar_?

Berdasarkan hadist, Rasulullah Saw bersabda:

لَوْلاَ اَنَّ الشَّيَاطِيْنَ يَحُوْمُوْنَ عَلَى قُلُوْبِ بَنِى آدَمَ لِنَظَرُوْا اِلَى مَلَكُوْتِ السَّموَاتِ.

_Laulaa annasy-syayaathiina yahuumuuna 'alaa quluubi banii aadama linazhoruu ila malakuutis-samaawaat._

_"Sekiranya bukan karena syaitan-syaitan yang selalu mengitari hati manusia, niscaya manusia akan mampu melihat turunnya Malaikat"._

Dialah yang membawa urusan besar yang diturunkan kedalam hati orang yang beriman, berupa apa?

Nabi bersabda berupa _Riqqah,_ yaitu rasa lembut yang turun merasuk kedalam hati.

وَعَنْ خاَلِدٍ الْحَذَّاءِ قَالَ:  كاَنَ عِيْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَقُوْلُ: إِذَا وَجَدْتُمْ قَشْعَرِيْرَةً وَدَمْعَةً فَادْعُوْا عِنْدَ ذَلِكَ (أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ فِي الزُّهْدِ)

_"Dari Khalid Al-Hadzdza’ dia berkata: “Isa putera Maryam pernah berkata: Jika kalian merasakan adanya rasa gemetar ketakutan dan air mata maka mendoalah pada saat itu.” (HR. Ahmad dalam Az-Zuhd)_

وَرُوِيَ: اِغْتَنِمُوا الدُّعَاءَ عِنْدَ الرِّقَّةِ، فَإِنَّهَا رَحْمَةٌ.

_Dalam sebuah riwayat dikatakan: Segeralah kalian berdoa ketika ada riqqah turun fa innaha rahmah karena disana terdapat rahmat._

Malam Lailatul Qadar terbesar yang pernah terjadi adalah pada masa Rasulullah menerima wahyu pertama, dimana Rasulullah di dekap dadanya hingga terasa sesak.

Didalam shahih bukhari disebutkan:

وَهُوَ فِي غَارِ حِرَاءٍ فَجَاءَهُ الْمَلَكُ فِيهِ فَقَالَ اقْرَأْ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ مَا أنا بقارئ

_Malaikat datang kepada beliau ketika di gua hira dan berkata: Bacalah!. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Maka aku menjawab, aku tidak bisa membaca._

Sehingga berulang ulang yang akhirnya beliau mampu membaca pesan Allah yang dibawa oleh Malaikat Jibril.

Sehingga beliau mampu membaca pesan Allah dengan sangat jelas berupa perintah dan larangan.

Mengapa kita menunggu datangnya malam yang mulia ini, kemana pandangan wajah kita arahkan.

Bukankah Malam itu yang datang Malaikat pembawa berita Agung yang akan disampaikan kepada orang yang hatinya tidak  dikerumuni Iblis.

Berarti lailatul qadar tidak bisa dilhat oleh mata kasat ini, akan tetapi oleh hati yang bersih.

Lalu apa yang kita dapat selama puluhan tahun ramadhan, kecuali _Juu' wal athas,_ haus dan lapar.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw dari Abu Hurairah Ra:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ والعطش

_Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar  dan haus saja. (HR. Ahmad)._

Demikian juga ketika sholat malaikat tidak turun membawa berita kedalam hati kita berupa kekhusyukan sehingga sholat kita terasa attaabu wannasobu hanya dapatnya capek dan penat.

Sebagaimana Rasulullah Sholallaahu 'Alaihi Wasallam Bersabda :

كَمْ مِنْ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صَلاَتِهِ التَّعَبُ وَالنَّصَبُ

_“Betapa banyak orang yang mengerjakan shalat namun ia hanya mendapatkan lelah dan capek dari shalatnya. (Hadits shahih diriwayatkan oleh Ad-Darimiy, Ahmad dan Ibnu Majah dengan lafal yang mirip)._

Kembali kepersoalan malam lailatul qadar, seperti apa dan berupa apa?

Yaitu tersingkapnya hati manusia sehingga mampu membaca Firman Allah yang lama mati tanpa ruh.

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

_Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (QS. Azzumar : 22)._

Ketika cahaya Allah turun maka hati menjadi hidup dan ketika membaca Alqur'an terasa hidup karena Al qur'an adalah suara dari yang Maha hidup.

Ketika kita membaca Qur'an maka hati yg hidup akan merasakan sambutan sambutan Allah setiap kali membaca surat suratnya, seperti sabda nabi:

فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ). قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى فَإِذَا قَالَ (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ). قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ). قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ .

_Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)’, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.”  (HR. Muslim no. 395)._

Apabila engkau mengucapkan _"alhamdulillahirabbil 'alamin",_ tunggu jawaban Tuhanmu , _"hamidani abdi",_ hambaku memujiku, ketika engkau mengucapkan _"arrahmanirrahim",_ tunggu jawaban Tuhanmu, _"majjadani abdi",_ hambaku menyanjungku, sehingga ketika engkau mengucapkan _"ihdina sirathal mustaqim",_ maka tunggu jawaban Tuhan dan kehendak Allah sampai terasa tersingkapnya hati.

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

_Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al-An'am : 125)._

Siapa yg dikehendaki untuk dibuka hidayah maka pasti akan _yasrah sodrohu_ akan dilapangkan dadanya.

Allah tidak akan menurunkan kitab suci lagi berupa Alqur'an, dan Allah tidak menciptakan cara sholat lagi, Allah tidak akan menciptakan cara dzikir, haji, dan umroh lagi, Allah tidak akan menciptakan rukun agama lagi, iman islam dan ihsan, seluruhnya sudah sempurna.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

_"Telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah aku ridhoi islam sebagai agamamu..." (QS. Al-Maidah : 3)._

Apa yang harus kita hidupkan di malam lailatul qadar ini yaitu ruhnya sholat yg telah mati, ruhnya qur'an yg sudah mati, ruhnya haji yg sudah mati, sehingga malaikat diturunkan di malam lailatul qadar ini untuk menghidupkan kembali ruh yg hilang disetiap ibadah kita, _allahummarhamni bil qur'an._

Malaikat diturunkan untuk menghidupkan syareat yang telah mati didalam haati orang orang islam,

Malaikat turun membawa pesan dari Allah berupa Nur yang diturunkan kedalam hati orang yang puasa.
🙏🙏🙏