[1/7 10:43] Abu Sangkan:
Pengajian malam Jum'atan
*Dimana, dan bagaimana kita bisa melihat turunnya Malam Lailatul qadr?*
Acapkali kita mendengar turunnya malam lailatul qadar terjadi pada malam ganjil, sehingga ummat muslim berburu dan menunggu turunya malam yang penuh berkah ini, sehingga tidak sedikit kita ikut menyemarakkan dan menyambut kedatangan malam yang penuh berkah ini.
Tetapi apa dan siapa yang turun ke bumi ini sehingga kita begitu antusiasnya menunggunya tanpa kenal lelah setiap tahun, yang walaupun tidak pernah dapat, apa yang ditunggu.
Urusan besar untuk siapa? dan untuk apa serta, berupa apa?
Sampai sekarang saya belum mendengar ada yang bilang, aku semalam melihat lailatul Qadar!!.
Suatu ketika ada juga yang bilang, tadi malam saya melihat tanda tandanya berupa awan yang tenang, suasananya sangat senyap dan hening, dan bahkan ada yang merasa alam ini terhenti dan dihiasi gelembung gelembung cahaya yang indah.
Semuanya tidak jelas mengapa keadaan itu terjadi dan untuk apa semua itu, kecuali itu hanyalah hayalan belaka akibat penantian yang tanpa didasari ilmu sama sekali.
Suasana ini terpengaruh _ilmu ilmu khayali_ yang dikembangkan oleh orang orang sesat yang tidak berdasarkan _syariah_ yang jelas.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan turunnya _lalilatul qadar_?
Berdasarkan hadist, Rasulullah Saw bersabda:
لَوْلاَ اَنَّ الشَّيَاطِيْنَ يَحُوْمُوْنَ عَلَى قُلُوْبِ بَنِى آدَمَ لِنَظَرُوْا اِلَى مَلَكُوْتِ السَّموَاتِ.
_Laulaa annasy-syayaathiina yahuumuuna 'alaa quluubi banii aadama linazhoruu ila malakuutis-samaawaat._
_"Sekiranya bukan karena syaitan-syaitan yang selalu mengitari hati manusia, niscaya manusia akan mampu melihat turunnya Malaikat"._
Dialah yang membawa urusan besar yang diturunkan kedalam hati orang yang beriman, berupa apa?
Nabi bersabda berupa _Riqqah,_ yaitu rasa lembut yang turun merasuk kedalam hati.
وَعَنْ خاَلِدٍ الْحَذَّاءِ قَالَ: كاَنَ عِيْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَقُوْلُ: إِذَا وَجَدْتُمْ قَشْعَرِيْرَةً وَدَمْعَةً فَادْعُوْا عِنْدَ ذَلِكَ (أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ فِي الزُّهْدِ)
_"Dari Khalid Al-Hadzdza’ dia berkata: “Isa putera Maryam pernah berkata: Jika kalian merasakan adanya rasa gemetar ketakutan dan air mata maka mendoalah pada saat itu.” (HR. Ahmad dalam Az-Zuhd)_
وَرُوِيَ: اِغْتَنِمُوا الدُّعَاءَ عِنْدَ الرِّقَّةِ، فَإِنَّهَا رَحْمَةٌ.
_Dalam sebuah riwayat dikatakan: Segeralah kalian berdoa ketika ada riqqah turun fa innaha rahmah karena disana terdapat rahmat._
Malam Lailatul Qadar terbesar yang pernah terjadi adalah pada masa Rasulullah menerima wahyu pertama, dimana Rasulullah di dekap dadanya hingga terasa sesak.
Didalam shahih bukhari disebutkan:
وَهُوَ فِي غَارِ حِرَاءٍ فَجَاءَهُ الْمَلَكُ فِيهِ فَقَالَ اقْرَأْ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ مَا أنا بقارئ
_Malaikat datang kepada beliau ketika di gua hira dan berkata: Bacalah!. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Maka aku menjawab, aku tidak bisa membaca._
Sehingga berulang ulang yang akhirnya beliau mampu membaca pesan Allah yang dibawa oleh Malaikat Jibril.
Sehingga beliau mampu membaca pesan Allah dengan sangat jelas berupa perintah dan larangan.
Mengapa kita menunggu datangnya malam yang mulia ini, kemana pandangan wajah kita arahkan.
Bukankah Malam itu yang datang Malaikat pembawa berita Agung yang akan disampaikan kepada orang yang hatinya tidak dikerumuni Iblis.
Berarti lailatul qadar tidak bisa dilhat oleh mata kasat ini, akan tetapi oleh hati yang bersih.
Lalu apa yang kita dapat selama puluhan tahun ramadhan, kecuali _Juu' wal athas,_ haus dan lapar.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw dari Abu Hurairah Ra:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ والعطش
_Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar dan haus saja. (HR. Ahmad)._
Demikian juga ketika sholat malaikat tidak turun membawa berita kedalam hati kita berupa kekhusyukan sehingga sholat kita terasa attaabu wannasobu hanya dapatnya capek dan penat.
Sebagaimana Rasulullah Sholallaahu 'Alaihi Wasallam Bersabda :
كَمْ مِنْ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صَلاَتِهِ التَّعَبُ وَالنَّصَبُ
_“Betapa banyak orang yang mengerjakan shalat namun ia hanya mendapatkan lelah dan capek dari shalatnya. (Hadits shahih diriwayatkan oleh Ad-Darimiy, Ahmad dan Ibnu Majah dengan lafal yang mirip)._
Kembali kepersoalan malam lailatul qadar, seperti apa dan berupa apa?
Yaitu tersingkapnya hati manusia sehingga mampu membaca Firman Allah yang lama mati tanpa ruh.
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
_Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (QS. Azzumar : 22)._
Ketika cahaya Allah turun maka hati menjadi hidup dan ketika membaca Alqur'an terasa hidup karena Al qur'an adalah suara dari yang Maha hidup.
Ketika kita membaca Qur'an maka hati yg hidup akan merasakan sambutan sambutan Allah setiap kali membaca surat suratnya, seperti sabda nabi:
فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ). قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى فَإِذَا قَالَ (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ). قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ). قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ .
_Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)’, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.” (HR. Muslim no. 395)._
Apabila engkau mengucapkan _"alhamdulillahirabbil 'alamin",_ tunggu jawaban Tuhanmu , _"hamidani abdi",_ hambaku memujiku, ketika engkau mengucapkan _"arrahmanirrahim",_ tunggu jawaban Tuhanmu, _"majjadani abdi",_ hambaku menyanjungku, sehingga ketika engkau mengucapkan _"ihdina sirathal mustaqim",_ maka tunggu jawaban Tuhan dan kehendak Allah sampai terasa tersingkapnya hati.
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
_Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al-An'am : 125)._
Siapa yg dikehendaki untuk dibuka hidayah maka pasti akan _yasrah sodrohu_ akan dilapangkan dadanya.
Allah tidak akan menurunkan kitab suci lagi berupa Alqur'an, dan Allah tidak menciptakan cara sholat lagi, Allah tidak akan menciptakan cara dzikir, haji, dan umroh lagi, Allah tidak akan menciptakan rukun agama lagi, iman islam dan ihsan, seluruhnya sudah sempurna.
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
_"Telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah aku ridhoi islam sebagai agamamu..." (QS. Al-Maidah : 3)._
Apa yang harus kita hidupkan di malam lailatul qadar ini yaitu ruhnya sholat yg telah mati, ruhnya qur'an yg sudah mati, ruhnya haji yg sudah mati, sehingga malaikat diturunkan di malam lailatul qadar ini untuk menghidupkan kembali ruh yg hilang disetiap ibadah kita, _allahummarhamni bil qur'an._
Malaikat diturunkan untuk menghidupkan syareat yang telah mati didalam haati orang orang islam,
Malaikat turun membawa pesan dari Allah berupa Nur yang diturunkan kedalam hati orang yang puasa.
🙏🙏🙏