Selasa, 22 Maret 2016

Pengalaman Ruhani

Pengalaman ruhani seringkali diabaikan oleh sebagian kita. Sebab memang sejak kita belajar agama tidak pernah dikenalkan apa itu ruhani. Padahal kita hidup menjalankan keadaan ruhani kita. Sakit hati itu pengalaman ruhani, cinta itu pengalaman ruhani, iri dan dengki itu pengalaman ruhani, terbukanya hijab dari kegelapan menjadi terang benderang karena cahaya Allah itu adalah pengalaman ruhani, antara ikhlas dan tidak ikhlas itu pengalaman ruhani, dilapangkan dan disempitkan dadanya oleh Allah itu pengalaman ruhani. Namun kita terkadang melupakan dan terlena oleh bacaan yang hanya meletakkan pada pemikiran, bukan pengalaman. Rasulullah dan para sahabat serta para wali dan orang beriman merupakan orang yang sadar akan ruhaninya, sehingga rosulullah mengetahui hati orang munafik didalam melakukan shalat. Hal ini menunjukkan bahwa shalat itu ada yang dilakukan oleh hati orang yang munafiq dan orang beriman, apa tandanya, jika mereka shalat hatinya tidak ingat kepada Allah kecuali hanya sedikit sekali. Apa cirinya orang beriman, jika Ia disebut nama Allah dan dibacakan ayat ayat Allah bergetar hatinya dan bertambah imannya. Ayat ini menegaskan adanya iman yang seharusnya bisa bertambah sehingga setiap hari ada perubahan keadaan ruhani kita. Mengapa kita tidak berhenti sejenak ketika ada ayat yang menjelaskan, wa mimman hadaiana waj tabaina, idza tutlaa alaihim ayaturrahman kharru sujjadan wa bukiyya....dan orang orang yang dibukakan hatinya oleh Allah, apabila mereka dibacakan ayat ayat Allah maka mereka tersungkur sujud lalu menangis....mari kita renungkan, adakah ayat ini kita alami? jika ayat ini diabaikan keadaan dan pengalamannya, lalu untuk apa kita mengkaji hakikat jika ayat ini tidak pernah dialaminya. Sehingga hati orang beriman mengalami rasa tenang yang tiada terputus tsumma talinu juluduhum wa qulu buhum ilaa dzikrillah. Kemudian kulit dan hati mereka menjadi sangat tenang dikala mengingat Allah. Inilah pengalaman yang  harus ada pada diri kita, baik secara ruhani yang  berpengaruh terhadap keadaan jasmaninya. Idza tutla 'alaihimul ayatu rahman harru sujjada wa bukkiya.... Makanya tandanya adalah merinding kulitnya akibat hatinya yang  bergetar karena takut kepada Allah. Inilah iman yang haq. Al qur'an adalah cermin bagi kita semua, dan harus jujur dalam membaca dan mendengarkannya. Saya harapkan grup ini sudah harus memulai memfokuskan diri belajar membersihkan hati kita sampai mendapatkan pengalaman ruhani yg dibuka oleh Allah sehingga merasakan dan mengalami seperti yg dialami oleh Rasulullah ,sahabat-sahabat dan para wali. Sehingga kita bisa dalam satu ruhani bersama mereka. Itu terjadi pada wilayah attahiyat yaitu bersama Allah , Rasulullah dan 'ibadillahissholihin.

Seorang sahabat bertanya ketika Rasulullah bersabda tentang orang yg dibukakan dadanya untuk menerima cahaya Allah. Lalu sahabat bertanya wahai Rasulullah apa tanda-tandanya jika cahaya itu masuk ke dalam dadaku? Nabi menjawab," tandanya adalah jika ruhmu ditarik oleh Allah menuju alam keabadian dan meninggalkan keadaan tubuhmu yg ghurur seperti keadaan orang yg mati sebelum mati" .( Tafsir al baghowi) . Tarikan ruhani terjadi disaat hawa nafsu mulai reda sehingga ruhani akan berjalan secara otomatis menuju Tuhan karena ia berasal dari Allah maka kembali kepada Allah sedangkan tubuhmu berasal dari tanah maka ia akan kembali kepada asalnya yaitu tanah. Inna lilahi wa inna ilaihi rojiuun...

Idza ashobathum musibah qoluu inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun.. Menerima musibah itu adalah rukun iman yg ke enam jika menerimanya maka ruhani kita otomatis akan lari kepada Allah dengan sangat mudah maka tidak akan ada kegelisahan dan kesedihan. Ma ashoba min musibatin illa biidznillah ,tidak ada musibah yg terjadi kecuali itu adalah atas ijin Allah. Waman yu'min billah yahdi qalbahu, barangsiapa yang menerima rukun iman yang ke enam maka tunggulah yahdi qalbahu, akan dibuka dadanya ketika dibuka dadanya maka yasrah sadrahu,lapang dadanya. melalui kelapangan inilah petunjuk Allah dapat ditangkap dengan sangat jelas. Inilah kunci untuk mendapatkan ilham.

أُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ  ۖ  وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [QS. Al-Baqarah: Ayat 157]

صدق الله العظيم
Ustadz Abu Sangkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar