Syekh Arrazi mengantarkan kita menuju Allah azza wajalla, Perjalanan Jauh menuju yang sangat dekat.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka "Iman" kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Surat Al-Baqarah 186)
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (Surat Qaf 16)
أَلَا إِنَّهُمْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَاءِ رَبِّهِمْ ۗ أَلَا إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطٌ
Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. (Surat Fussilat 54)
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا
Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Allah Maha Meliputi segala sesuatu. (Surat An-Nisa' 126)
Akal dan pikiran tidak mampu menembus wilayah Allah, kecuali hanya pada batasan Hijab yang sangat tipis, namun walaupun sangat tipis aqal tidak mampu mendekat sehingga terlempar pada jarak yang tidak ada batas.
Keberadaannya tidak dapat ditempuh oleh ilmu pengetahuan, tidak juga oleh akal dan pikiran, kita hanya diperintahkan sadar bahwa Allah sangat dekat dan keberadaannya sangat lembut latif dan khabir.
لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Surat Al-An'am 103)
Ia tidak bisa dijangkau oleh mata tetapi Allah yang menjangkau keberadaan dirimu, dan Dia sangat lembut dan pemberi berita (al ayat) tugas kita hanya diam untuk merasakan tarikan perjalanan menuju dzat, kita akan dihantar oleh ilmu, namun pada batasan puncak ilmu kita akan terhenti diam atau wukuf karena ilmu tidak mampu menjangkau keadaan dibalik hijab, sehingga terasa makasta wa sakana, diam dan tenang.
Pada keadaan wukuf atau terdiam ini kita hanya diperintahkan menunggu tarikan ruuh menuju yg bukan alam, bukan disini, dan bukan yang disana, bukan dibalik alam bukan didalam alam,tetapi Ia disini, didalam hati orang mukmin yg lunak dan tenang.
Wilayah inilah tempat percakapan Allah dengan hambanya silatun waliqaun baina 'abdi wa robbi jika engkau tidak mampu merasakan keberadaan ini maka engkau akan terlempar jauh, bersama Iblis laknatullah yg keadaannya juga berada "Disini", berupa kegelisahan, kesedihan, kemunafikan dan kefujuran lainnya, wanafsin wama sauwwaha fa alhamaha fujuroha wataqwaha.
Keduanya berada "disini" dihati ini. Sungguh beruntung orang yg membersihkan jiwanya, qad aflaha mandzakkaha...
Amalkan ilmu ini sampai engkau terbuka hijab melihat Dzat yg sangat dekat.
Ya Rabb... Jazakumullah Khairan Manfa'ah walbarakah Ust. Abu Sangkan 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar