Kamis, 31 Maret 2016

Berlari n berjalan ke Allah

Meneruskan, sebuah renungan yg bagus tentang kapan kita hendaknya berlari, berlomba, bersegera ataupun berjalan.
Semoga bermanfaat:

(1). URUSAN Berdzikir (Sholat), perintahnya adalah “Berlarilah!”

“Wahai orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan sholat Jum’at, maka BERLARILAH kalian MENGINGAT Allah dan tinggalkanlah jual beli.”
(QS. Al-Jum’ah : 9)

(2). URUSAN Melakukan Kebaikan, perintahnya adalah “Berlombalah!”

“Maka BERLOMBA-LOMBALAH dalam berbuat KEBAIKAN.”
(QS. Al-Baqarah : 148)

(3). URUSAN Meraih Ampunan, perintahnya adalah “Bersegeralah!”

“Dan BERSEGERALAH kamu menuju AMPUNAN dari Tuhanmu dan menuju SURGA…”
(QS. Ali Imron : 133)

(4). URUSAN Menuju Allah, perintahnya adalah “Berlarilah dengan cepat!”

“Maka BERLARILAH kembali ta’at kepada ALLAH.”
(QS. Adz-Dzaariyat : 50)

(5). TAPI... URUSAN Menjemput Rizki (Duniawi), perintahnya HANYA “Berjalanlah!”

“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagimu, maka BERJALANLAH di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari RIZKI-Nya.”
(QS. Al-Mulk : 15)‎

Semestinya kita memahami, kapan kita perlu BERLARI, atau menambah kecepatan lari kita, atau bahkan CUKUP BERJALAN saja.

Jangan-jangan, selama ini kita merasa lelah, karena MALAH berlari mengejar dunia yang seharusnya CUKUP DENGAN BERJALAN...

Baarakallahu fiikum

Makrifatullah abs

Syekh Arrazi mengantarkan kita menuju Allah azza wajalla, Perjalanan Jauh menuju yang sangat dekat. Akal dan pikiran tidak mampu menembus wilayah Allah, kecuali hanya pada batasan Hijab yang sangat tipis, namun walaupun sangat tipis aqal tidak mampu mendekat sehingga terlempar pada jarak yang tidak ada batas. Keberadaannya tidak dapat ditempuh oleh ilmu pengetahuan, tidak juga oleh akal dan pikiran, kita hanya diperintahkan sadar bahwa Allah sangat dekat dan keberadaannya sangat lembut latif dan khabir. Ia tidak bisa dijangkau oleh mata tetapi Allah yang menjangkau keberadaan dirimu, dan Dia sangat lembut dan pemberi berita ( al ayat) tugas kita hanya diam untuk merasakan tarikan perjalanan menuju dzat, kita akan dihantar oleh ilmu, namun pada batasan puncak ilmu kita akan terhenti diam atau wukuf karena ilmu tidak mampu menjangkau keadaan dibalik hijab, sehingga terasa makasta wa sakana, diam dan tenang.   Pada keadaan wukuf atau terdiam ini kita hanya diperintahkan menunggu tarikan ruuh menuju yg bukan alam, bukan disini, dan bukan yang disana,bukan dibalik alam bukan didalam alam,tetapi Ia disini,didalam hati orang mukmin yg lunak dan tenang. Wilayah inilah tempat percakapan Allah dengan hambanya silatun waliqaun baina 'abdi wa robbi jika engkau tidak mampu merasakan keberadaan ini maka engkau akan terlempar jauh, bersama Iblis laknatullah yg keadaannya juga berada " disini",berupa kegelisahan, kesedihan, kemunafikan dan kefujuran lainnya, wanafsin wama sauwwah faal hamaha fujuroha wataqwaha. Keduanya berada " disini" dihati ini. Sungguh beruntung orang yg membersihkan jiwanya,qad aflaha mandzakkaha... Amalkan ilmu ini sampai engkau terbuka hijab melihat Dzat yg sangat dekat.

Makrifatullah

Syekh Arrazi mengantarkan kita menuju Allah azza wajalla, Perjalanan Jauh menuju yang sangat dekat.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka "Iman" kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Surat Al-Baqarah 186)

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (Surat Qaf 16)

أَلَا إِنَّهُمْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَاءِ رَبِّهِمْ ۗ أَلَا إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطٌ
Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. (Surat Fussilat 54)

وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا
Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Allah Maha Meliputi segala sesuatu. (Surat An-Nisa' 126)

Akal dan pikiran tidak mampu menembus wilayah Allah, kecuali hanya pada batasan Hijab yang sangat tipis, namun walaupun sangat tipis aqal tidak mampu mendekat sehingga terlempar pada jarak yang tidak ada batas.

Keberadaannya tidak dapat ditempuh oleh ilmu pengetahuan, tidak juga oleh akal dan pikiran, kita hanya diperintahkan sadar bahwa Allah sangat dekat dan keberadaannya sangat lembut latif dan khabir.

لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Surat Al-An'am 103)

Ia tidak bisa dijangkau oleh mata tetapi Allah yang menjangkau keberadaan dirimu, dan Dia sangat lembut dan pemberi berita (al ayat) tugas kita hanya diam untuk merasakan tarikan perjalanan menuju dzat, kita akan dihantar oleh ilmu, namun pada batasan puncak ilmu kita akan terhenti diam atau wukuf karena ilmu tidak mampu menjangkau keadaan dibalik hijab, sehingga terasa makasta wa sakana, diam dan tenang.  

Pada keadaan wukuf atau terdiam ini kita hanya diperintahkan menunggu tarikan ruuh menuju yg bukan alam, bukan disini, dan bukan yang disana, bukan dibalik alam bukan didalam alam,tetapi Ia disini, didalam hati orang mukmin yg lunak dan tenang.

Wilayah inilah tempat percakapan Allah dengan hambanya silatun waliqaun baina 'abdi wa robbi jika engkau tidak mampu merasakan keberadaan ini maka engkau akan terlempar jauh, bersama Iblis laknatullah yg keadaannya juga berada "Disini", berupa kegelisahan, kesedihan, kemunafikan dan kefujuran lainnya, wanafsin wama sauwwaha fa alhamaha fujuroha wataqwaha.

Keduanya berada "disini" dihati ini. Sungguh beruntung orang yg membersihkan jiwanya, qad aflaha mandzakkaha...

Amalkan ilmu ini sampai engkau terbuka hijab melihat Dzat yg sangat dekat.

Ya Rabb... Jazakumullah Khairan Manfa'ah walbarakah Ust. Abu Sangkan 🙏

Rabu, 30 Maret 2016

Orang baik dan menteri kebaikan

Copas:
❄🍥❄🍥❄🍥❄🍥❄
Sebuah Renungan..

ORANG BAIK BANYAK TEMAN, PENYERU KEBAIKAN BANYAK MUSUH 

Untaian Hikmah nan Indah

ما الفرق بين الصالح والمصلح ؟

Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)..?

الصالح خيره لنفسه والمصلح خيره لنفسه ولغيره.

Orang Baik, melakukan kebaikan untuk dirinya.
Sedangkan Penyeru Kebaikan (Muslih) mengerjakan kebaikan utk dirinya dan orang lain..

الصالح  تحبُه الناس. والمصلح تعاديه الناس .

Orang Baik, dicintai manusia..
Penyeru Kebaikan dimusuhi manusia..

لماذا !!!؟
Koq gitu...?!?!

الحبيب المصطفى(صلى الله عليه وسلم) قبل البعثة أحبه قومه  لأنه صالح .

Rosululloh SAW sebelum diutus, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik..

ولكن لما بعثه الله تعالى صار مصلحًا فعادوه وقالوا ساحر كذاب مجنون.

Namun ketika Alloh ta'ala mengutusnya sebagai Penyeru Kebaikan, kaumnya langsung memusuhinya dengan menggelarinya; Tukang sihir, Pendusta, Gila..

ما السبب ؟
لأن المصلح يصطدم بصخرة
أهواء من يريد أن يصلح من فسادهم .

Apa sebabnya..?
Karena Penyeru Kebaikan 'menyikat' batu besar nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan..

ولذا أوصى لقمان ابنه بالصبر حين حثه على الإصلاح لأنه سيقابل بالعداوة.

Itulah sebabnya kenapa Luqman menasihati anaknya agar BERSABAR ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi permusuhan..

( يا بني أقم الصلاة وأمر بالمعروف وانهَ عن المنكر واصبر على ما أصابك )

Hai anakku tegakkan sholat, perintahkan kebaikan, laranglah kemungkaran, dan bersabarlah atas apa yang menimpamu..

قال أهل الفضل والعلم : مصلحٌ واحدٌ أحب إلى الله من آلاف الصالحين ،

Berkata ahli ilmu:
Satu penyeru kebaikan lebih dicintai Alloh daripada ribuan orang baik...

لأن المصلح يحمي الله به أمة ،والصالح يكتفي بحماية نفسه .

Karena melalui penyeru Kebaikan itulah Alloh jaga umat ini..
Sedang orang baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri...

فقد قال الله عزَّ و جلَّ في محكم التنزيل :

Alloh SWT berfirman :

( وَمَا كَانَ رَبُّكَ  لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُون َ).

"Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan satu negeri dengan zalim padahal penduduknya adalah penyeru kebaikan.."

ولم يقل صالحون ...

Alloh tidak berfirman;
"...Orang Baik (Sholih)"

كونوا مصلحين ولا تكتفوا بأن تكونوا صالحين.

Maka jadilah PENYERU KEBAIKAN, jangan merasa puas hanya sebagai ORANG BAIK saja...

بارك الله لناو لكم جميعا ( kholid)
❄🍥❄🍥❄🍥❄🍥❄

Selasa, 29 Maret 2016

Akhlak Nasehat

☘☘☘ Renungang pagi🌞🌞🌞
Harun ibn ‘Abdillah, seorang ulama ahli hadits yang juga pedagang kain di kota Baghdad bercerita:

Suatu hari, Saat malam beranjak larut, pintu rumahku di ketuk. “Siapa..?”, tanyaku.

“Ahmad”, jawab orang diluar pelan.

“Ahmad yang mana..?” tanyaku makin penasaran.

“Ibn Hanbal”, jawabnya pelan.

Subhanallah, itu guruku..!, kataku dalam hati.

Maka kubuka pintu. Kupersilakan beliau masuk, dan kulihat beliau berjalan berjingkat, seolah tak ingin terdengar langkahnya.

Saat kupersilakan untuk duduk, beliau menjaga agar kursinya tidak berderit mengeluarkan suara.

“Wahai guru, ada urusan yang penting apakah sehingga dirimu mendatangiku selarut ini..?”

“Maafkan aku ya Harun… Aku tahu biasanya engkau masih terjaga meneliti hadits selarut ini, maka aku pun memberanikan diri mendatangimu. Ada hal yang mengusik hatiku sedari siang tadi.”

Aku terkejut. Sejak siang..? “Apakah itu wahai guru?”

“Mmmm begini…” suara Ahmad ibn Hanbal sangat pelan, nyaris berbisik.

“Siang tadi aku lewat disamping majelismu, saat engkau sedang mengajar murid-muridmu. Aku saksikan murid-muridmu terkena terik sinar mentari saat mencatat hadits-hadits, sementara dirimu bernaung di bawah bayangan pepohonan.

Lain kali, janganlah seperti itu wahai Harun. Duduklah dalam keadaan yang sama sebagaimana murid-muridmu duduk..!”

Aku tercekat, tak mampu berkata…

Maka beliau berbisik lagi, mohon pamit, melangkah berjingkat dan menutup pintu hati-hati.

Masya Allah… Inilah guruku Ahmad ibn Hanbal, begitu mulianya akhlak beliau dalam menyampaikan nasehat.

Beliau bisa saja meluruskanku langsung saat melintasi majelisku. Tapi itu tidak dilakukannya demi menjaga wibawaku dihadapan murid-muridku.

Beliau juga rela menunggu hingga larut malam agar tidak ada orang lain yang mengetahui kesalahanku.

Bahkan beliau berbicara dengan suara yang sangat pelan dan berjingkat saat berjalan, agar tidak ada anggota keluargaku yang terjaga.

Lagi-lagi demi menjaga wibawaku sebagai imam dan teladan bagi keluargaku.

Teringat perkataan Imam Asy Syafi’i:

“Nasehati aku saat sendiri, jangan di saat ramai dan banyak saksi. Sebab nasehat ditengah khalayak, terasa hinaan yang membuat hatiku pedih dan koyak; Maka maafkan jika hatiku berontak…”

Minggu, 27 Maret 2016

Orang Baik

KENAPA ORANG BAIK SERING TERSAKITI?
Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain. Dalam semesta kebahagiaannya, ia tidak menyediakan untuk dirinya sendiri, kecuali hanya sedikit.

KENAPA ORANG BAIK SERING TERTIPU?
Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. Ia tidak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yg ia pandang penyayang mampu mengkhianatinya

KENAPA ORANG BAIK SERING DI HINA?
Karena orang baik tak pernah diberi kesempatan membela dirinya. Ia hanya harus menerima, meski bukan ia yg memulai perkara.

KENAPA ORANG BAIK SERING MENETESKAN AIR MATA?
Karena orang baik tidak ingin membagi kesedihan. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya, Dan percaya bahwa suatu masa Allah akan mengganti kesedihannya dg kebahagiaan.

TAPI, KENAPA ORANG BAIK TAK PERNAH MEMBENCI YANG MELUKAINYA?
Karena orang baik selalu memandang bahwa di atas semua, Allah-lah hakikatnya. Jika Allah yang mengarahkan gerak gerik hidupnya, bagaiman ia akan mendebat kehendak-Nya.
Itulah sebabnya orang orang baik tidak memiliki dendam dalam kehidupannya.

Semoga Allah terus memudahkan & menguatkan kita semua dan anak keturunan kita, menjadi orang orang yg baik. Yang terus tekun belajar berbagi kebaikan dan mencoba menyinari semesta disekitar walaupun baru mampu dg cahaya yg kecil sekalipun. Aamiin..

Jumat, 25 Maret 2016

Sholat lahir bathin

Nukilan dari kitab Alkhusyu fi Sholah. Bab. Sholat penyejuk mata.

 الصلاة لها ظاهر وباطن:
Sholat itu memiliki 2 sisi, yaitu dzohir dan bathin.

فظاهرها الأفعال المشاهدة والأقوال المسموعة،
Dhohirnya adalah pekerjaan sholat yg bisa dilihat dan bacaan sholat yg bisa didengar.

وباطنها الخشوع والمراقبة، وتفريغ القلب لله والإقبال بكُليَّته على الله فيها بحيث لا يلتفت قلبه عنه إلى غيره،
Sedangkan bathinnya adalah Alkhusyu dan merasa diawasi Allah, serta mengosongkan "HATI" hanya untuk Allah, dan secara total menghadap Allah didalam sholatnya, kemudian "HATI"nya secara total tanpa menoleh sedikipun kepada yg lain kecuali kepada Allah.

فهذا بمنزلة الروح لها والأفعال بمنزلة البدن،
Seperti inilah kondisi nya rang sholat yg disebut dengan tingkatan ruhani. Sedangkan gerakan2 sholatnya disebut tingkatan Badani atau Jasmani.

فإذا خلت من الروح كانت كبدن لا روح فيه،
Jika sholat itu kosong dari ruhani maka seseorang ibarat memiliki badan tanpa ruh.

أفلا يستحي العبد أن يواجه سيده بمثل ذلك
Apakah tidak malu seorang hamba ketika menghadap tuan nya dalam kondisi seperti itu.

Dzikir sama ucapan dan perbuatan

*Trying and learning by doing*

Dzikir yg baik adalah dzikir yg bisa menggetarkan hati atau jiwa. Ini bisa terjadi bila dzikir dilakukan dg sepenuh penghayatan. Kita bisa berdzikir dg penuh penghayatan bilamana paham apa yg diucapkan dan yg dikerjakan.
Bilamana dzikir dilakukan dg prinsip tsb maka akan menghasilkan dampak yg luar biasa, spt dampak thd kesehatan dan kecerdasan.

Dzikrullah adalah interaksi seorang hamba dg Tuhannya, yg hrs dilakukan dg penuh rasa. Karena itu kita hrs tahu dn paham 'siapa dan bagaimana Dia'. Kenali dan pahami tentang Allah lewat sifat2Nya. Lantas dekati melalui pertemuan yg berkali-kali.  Keakraban itulah yg akan menghasilkan 'rasa' yg tdk bisa dipahami oleh logika dan rasionalitas. Jadi hrs dialami sendiri oleh orang yg bersangkutan.

Semakin akrab seseorang dg Tuhannya, maka semakin cinta dia kepadaNya, semakin berkualitas perasaan yg diperolehnya. Inilah yg disebut subyektifitas itu. Di tingkatan ini, objektifitas sdh terlewati. Dan hasilnya akan berbeda-beda pd setiap orang. Objektifitas sdh tdk mampu lagi mengukur kedalaman dzikir. Kecuali hanya melihat dr luar. Misalnya lewat pengukuran parameter kesehatan HSP-72 (heat shock protein, yaitu kadar hormon dlm darah yg berhubungan dg imunitas). Atau lewat kadar endorphine dlm darah yg berhubungan dg ketentraman atau kebahagian. Tapi itu semua tdk mewakili kualitas perasaan yg terjadi. Karena perasaan bukan variabel objektif,  melainkan variabel subjektif, yg alat ukurnya adalah jiwa manusia, yg prosesnya hrs dialami sendiri oleh pelakunya.

Melalui amalan yg terus menerus maka 'rasa' dzikir akan di peroleh. Dan rasa itu pun sangat tergantung pd seberapa besar pemahaman dan penghayatan thd apa yg kita lakukan. Berdasarkan pd pengalaman itulah pelaku dzikir bisa mengambil pelajaran dan kemudian meningkatkan kualitasnya. Jadi melakui trying and learning by doing, akan bisa dirasakan secara nyata mendesir-desir di dlm dada. Inilah yg disebut Allah sebagai ayat2 yg nyata dlm dada, QS.29:49.

Di level ini'rasa kepahaman' itu memang spt terasa dlm dada, didesiran jantung yg lembut. Mirip dg desiran2 ketika terharu, sedih, gembira, bahagia dsb. Perasaan itu sebenarnya berada di dlm sistim limbik, dipusat kecerdasan hati, yg namanya 'fuaad'. Tetapi karena getaran perasaan di bagian tengah otak itu telah diresonansikan ke jantung, maka kita merasakannya spt desiran di dalam dada.
Ini bukan berarti hati berada dlm otak (minda). QS.22:46.

Dzikir tingkat selanjutnya adalah yg sdh mendapat adzkurkum, mendapat ilham. Dimana disini orang yg berdzikir tenggelam dlm ke Maha Besaran Allah. Ini sdh di atas rasa. Ini yg diajarkan ustadz Abu.

Utk tingkatan ini ane blm punya pengalaman. Mohon share bagi sahabat yg sdh mencapai maqom ini.
Mohon koreksi.

Salam
Patriade. SC Cikarang.

Kamis, 24 Maret 2016

Rindu Sholat

menjawab pertanyaan ; banyak saudara kita yg belum merindukan shalat?

Sayyit qutub mema'nai Shalat..! Assholaatu shilatun waliko'un baina abdi wa robbi (Shalat adalah hubungan dan pertemuan antara hamba dg penciptanya)
Rindu adalah sebuah perasaan di mana telah terjadi pertemuan dua batin yg sangat dekat dan menyenangkan maka ingin selalu mengulanginya untuk bertemu.kenapa kok Shalat kita tidak enak dan ingin cepat" mwngakhirinya? karena perjumpaan kita di dalam Shalat tidak ada getaran rasa cinta sehingga tidak ada rasa rindu dan tdk ingin mengulangi perjumpaanya. kalaupun di paksa maka antara Allahu Akbar yg kita ucapkan keadaanya tidak sama dg Allah yg ada dalam hati dan itulah problem iman.

pertanyaan:
banyak sekali dari kita merasa tidak kehilangan apa" apabila tdk shalat?
ya memang tidak iman (cinta) maka yg di panggil shalat pasti orang yg iman(cinta) yaa aiyuhalladzina aamanu.cuma iman itu ada dua asli dan palsu (munafik)

pertanyaan;
apa yg harus di lakukan?
di sini yg menjadi problem adalah iman yg ke 6 dia tidak ridho terhadap ketentuan Allah bahwa Shalat adalah miliknya Allah dan kewajiban hamba.ini dulu yg harus di bereskan. Sebenarnya petunjuk itu bisa ditangkap jika hati sudah mulai terasa hening dan tenang, oleh karena itu Nabi bersabda, Ightanimu dau'a 'inda Riqqati fa innaha Rahmah. Segera kalian berdoa ketika Riqqah turun , karena rahmat sedang turun.

Makna Tasyahud

🎯✍🏾

PENTING !!

MAKNA TAHYAT SHOLAT KITA.

قف وتفكر في معاني كلمات التحيات والتشهد

Berhentilah dan renungkanlah dalam memaknai kata "Tahiyyat dan Tasyahhud".

معاني وكلمات جميله علمنا اياها الله تعالى ورسوله عليه الصلاة وأفضل التسليم :

Ada makna dan kata2 indah didalamnya yg diajarkan Allah dan Rosulnya langsung kepada kita semua.

التحيات لله : أنواع التعظيم له.

Tahiyyat adalah : Segala macam bentuk pengagungan kepada Allah.

الصلوات : العبادات كلها.

Shalawat adalah : Segala macam bentuk ibadah.

الطيبات : الأعمال الصالحة.

Toyyibat adalah : Segala macam bentuk amal sholeh.

السلام عليك أيها النبي : هو دعاء بمعنى : سَلِمْتَ من المكاره.

Assalamu alaika ayyuha Nabi : Ini adalah doa yg bermakna Engkau telah selamat dari segala macam bentuk kesusahan.

رحمة الله : إحسانه.

Rahmatullah : Ihsan milikNya.

عباد الله الصالحين : الأشهر في تفسير " الصالح " : أنه القائم بما يجب عليه من حقوق الله، وحقوق عباده، وتتفاوت درجاته.

Ibadillahi Sholihin : Yg Paling populer dalam tafsir kata "Sholeh" adalah mereka yg selalu tegak menunaikan hak2 Allah, dan hak2 saudaranya, dalam hal ini berbeda2 tingkatannya.

قال الترمذي الحكيم :

Berkata Tirmidzi dalam mustadrak alhakim.

من أراد أن يحظى بهذا السلام الذي يسلمه الخلق في الصلاة

Barangsiapa yg ingin mengucapkan salam ini yg ia kirimkan kepada saudaranya didalam sholat.

فليكن عبداً صالحاً وإلا حُرم هذا الفضل العظيم.

Hendaklah ia juga menjadi hamba yg sholeh. Atau ia akan diharamkan untuk mendapatkan kemuliaan yg agung ini.

وقال الفاكهاني : ينبغي للمصلي أن يستحضر في هذا المحل جميع الأنبياء والملائكة والمؤمنين، يعني ليتوافق لفظه مع قصده.

Alfakihany berkata :

Hendaklah setiap mereka yg sholat ketika sdh mencapai kepada tahap ini merasakan hadir nya seluruh para nabi, para malaikat dan orang2 beriman. Agar sesuai apa yg ia ucapkan dengan tujuan yg mereka inginkan.

اللهم : يا الله.

Allahumma : Ya Allah.

صلِّ : معنى صلاة الله على نبيه : ثناؤه عليه عند ملائكته،

Sholli : Makna sholat Allah kepada NabiNya adalah : PujianNya kepada nabiNya dihadapan para malaikatNya.

ومعنى صلاة الملائكة عليه : الدعاء له.

Dan makna sholat malaikat kepadanya adalah : Doa mereka semua kepa Allah.

حميد : مَنْ حصل له مِنْ صفات الحمد أكملها.

Hamiid adalah : Mereka yg selalu mendapatkan sifat2 "Hamd" terpuji dengan segala kesempurnaannya.

مجيد : من كمل في الشرف.
Majiid : Adalah mereka yg sempurna dalam kemuliaan.

Jazakumullah khairan Katsiran.

Dari Kitab Fathul Bari Bab Tasyahhud.

Allahu tahu hatimu baik

رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِى نُفُوسِكُمْ  ۚ  إِنْ تَكُونُوا صٰلِحِينَ فَإِنَّهُ ۥ  كَانَ لِلْأَوّٰبِينَ غَفُورًا

Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang yang baik, maka sungguh, Dia Maha Pengampun kepada orang yang bertobat. [QS. Al-Isra': Ayat 25]

صدق الله العظيم

Selasa, 22 Maret 2016

Pengalaman Ruhani

Pengalaman ruhani seringkali diabaikan oleh sebagian kita. Sebab memang sejak kita belajar agama tidak pernah dikenalkan apa itu ruhani. Padahal kita hidup menjalankan keadaan ruhani kita. Sakit hati itu pengalaman ruhani, cinta itu pengalaman ruhani, iri dan dengki itu pengalaman ruhani, terbukanya hijab dari kegelapan menjadi terang benderang karena cahaya Allah itu adalah pengalaman ruhani, antara ikhlas dan tidak ikhlas itu pengalaman ruhani, dilapangkan dan disempitkan dadanya oleh Allah itu pengalaman ruhani. Namun kita terkadang melupakan dan terlena oleh bacaan yang hanya meletakkan pada pemikiran, bukan pengalaman. Rasulullah dan para sahabat serta para wali dan orang beriman merupakan orang yang sadar akan ruhaninya, sehingga rosulullah mengetahui hati orang munafik didalam melakukan shalat. Hal ini menunjukkan bahwa shalat itu ada yang dilakukan oleh hati orang yang munafiq dan orang beriman, apa tandanya, jika mereka shalat hatinya tidak ingat kepada Allah kecuali hanya sedikit sekali. Apa cirinya orang beriman, jika Ia disebut nama Allah dan dibacakan ayat ayat Allah bergetar hatinya dan bertambah imannya. Ayat ini menegaskan adanya iman yang seharusnya bisa bertambah sehingga setiap hari ada perubahan keadaan ruhani kita. Mengapa kita tidak berhenti sejenak ketika ada ayat yang menjelaskan, wa mimman hadaiana waj tabaina, idza tutlaa alaihim ayaturrahman kharru sujjadan wa bukiyya....dan orang orang yang dibukakan hatinya oleh Allah, apabila mereka dibacakan ayat ayat Allah maka mereka tersungkur sujud lalu menangis....mari kita renungkan, adakah ayat ini kita alami? jika ayat ini diabaikan keadaan dan pengalamannya, lalu untuk apa kita mengkaji hakikat jika ayat ini tidak pernah dialaminya. Sehingga hati orang beriman mengalami rasa tenang yang tiada terputus tsumma talinu juluduhum wa qulu buhum ilaa dzikrillah. Kemudian kulit dan hati mereka menjadi sangat tenang dikala mengingat Allah. Inilah pengalaman yang  harus ada pada diri kita, baik secara ruhani yang  berpengaruh terhadap keadaan jasmaninya. Idza tutla 'alaihimul ayatu rahman harru sujjada wa bukkiya.... Makanya tandanya adalah merinding kulitnya akibat hatinya yang  bergetar karena takut kepada Allah. Inilah iman yang haq. Al qur'an adalah cermin bagi kita semua, dan harus jujur dalam membaca dan mendengarkannya. Saya harapkan grup ini sudah harus memulai memfokuskan diri belajar membersihkan hati kita sampai mendapatkan pengalaman ruhani yg dibuka oleh Allah sehingga merasakan dan mengalami seperti yg dialami oleh Rasulullah ,sahabat-sahabat dan para wali. Sehingga kita bisa dalam satu ruhani bersama mereka. Itu terjadi pada wilayah attahiyat yaitu bersama Allah , Rasulullah dan 'ibadillahissholihin.

Seorang sahabat bertanya ketika Rasulullah bersabda tentang orang yg dibukakan dadanya untuk menerima cahaya Allah. Lalu sahabat bertanya wahai Rasulullah apa tanda-tandanya jika cahaya itu masuk ke dalam dadaku? Nabi menjawab," tandanya adalah jika ruhmu ditarik oleh Allah menuju alam keabadian dan meninggalkan keadaan tubuhmu yg ghurur seperti keadaan orang yg mati sebelum mati" .( Tafsir al baghowi) . Tarikan ruhani terjadi disaat hawa nafsu mulai reda sehingga ruhani akan berjalan secara otomatis menuju Tuhan karena ia berasal dari Allah maka kembali kepada Allah sedangkan tubuhmu berasal dari tanah maka ia akan kembali kepada asalnya yaitu tanah. Inna lilahi wa inna ilaihi rojiuun...

Idza ashobathum musibah qoluu inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun.. Menerima musibah itu adalah rukun iman yg ke enam jika menerimanya maka ruhani kita otomatis akan lari kepada Allah dengan sangat mudah maka tidak akan ada kegelisahan dan kesedihan. Ma ashoba min musibatin illa biidznillah ,tidak ada musibah yg terjadi kecuali itu adalah atas ijin Allah. Waman yu'min billah yahdi qalbahu, barangsiapa yang menerima rukun iman yang ke enam maka tunggulah yahdi qalbahu, akan dibuka dadanya ketika dibuka dadanya maka yasrah sadrahu,lapang dadanya. melalui kelapangan inilah petunjuk Allah dapat ditangkap dengan sangat jelas. Inilah kunci untuk mendapatkan ilham.

أُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ  ۖ  وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [QS. Al-Baqarah: Ayat 157]

صدق الله العظيم
Ustadz Abu Sangkan

Hp gak lemot

Buat yg HP-nya berat karena banyak tergabung di grup WA nih tips buat ringanin nya.

TIPS SINGKAT SUPAYA HP TIDAK LEMOT KARENA WA GROUP
______________________

1. Buka WA
2. Masuk ke "setting" / "setelan"
3. Pilih "account" / "Akun'"
4. Pilih "network usage" / "Penggunaan jaringan", kelihatan berapa Kb yang terpakai
5. Pilih "Reset statistic" / "Atur Ulang Statistik"-paling bawah.

JREENG .......
Langsung semua jadi 0 Kb, terasa lbh cepat  lg.
Gak ada data yg hilang.

Silakan dicoba...
Indahnya berbagi...
.......☺😊😉

Selasa, 15 Maret 2016

Latihan sholat head to head

Ketika hatimu jernih yang disebabkan dzikirmu kepada Allah, maka rasakan ruhmu tunduk yang akan di ikuti oleh tubuhmu, fitrahmu seperti bayi yang bari dilahirkan, tubuhmu serasa seperti bayi yang lembut talinu julud wa qulub, sedangkan ruhmu akan cenderung sujud kepada sang Pencipta. Rasakan disaat duduk menghadap kepada Tuhanmu, biarkan tubuhmu meluruh dalam kepasrahan. Dalam ketundukan itu ikuti saja arah fitrahmu menuju sujud kepada Tuhanmu yang bukan dari tarikan fikiran dan perasaanmu, yaitu seperti bayi yang menangis dan tertawa, menangis karena takut kepada Allah dan tertawa bahagia  karena mendapatkan kabar gembira dari Tuhannya, qad aflaha man zakkaha. Praktekkan sambil berdiri lalu rasakan tarikan ruhmu menuju dzat yg Maha Suci pertahankan dulu posisi ini hingga benar-benar jernih. Lalu bertakbirlah dan tundukkan wajahmu setunduk -tinduknya dan usahakan sampai Allah yg menundukkan wajahmu secara fitrah diamlah dalam ketundukkan sambil merasakan secara total kepasrahan biarkan tubuhmu meluruh mengarah kepada ruku' dan sujudmu alladzi yaroka hina takumu watakallubaka fissajidin hayati ayat ini karena engkau diperhatikan Allaah di ditarik oleh Allah menuju sujudmu,disaat disujudkan oleh Allah kamu rasakan kedekatan itu semakin dekat dan semakin dalam memasuki ruang yg tak terbatas talinu juluduhum waqulubum ,rasakan posisi sujud ini. Sehingga engkau merasakan rasa sejuk dingin yg disitulah petunjuk akan tertangkap dengan sangat jelas. Latihlah posiisi ini walaupun dua rokaat,lakukan dengan istiqomah. Inilah jalan yg harus kalian tempuh. Simpan tulisan ini untuk kalian. Latihan ini tidak mudah karena berkaitan dengan tazkiatun nafs jika dipaksakan akan menyebabkan ilmu ini menjadi sesuatu yg tidak berguna dan bahkan akan tersesat akibat ruhani yg belum jernih. Oleh karena itu bersihkan hati kita dari kesyirikan dan selalu bertaubat,sehingga Allah menarik ruhani kita untuk dapat melakukan latihan sholat diatas.
Abu Sangkan.

Senin, 14 Maret 2016

Cinta SAW

KTQS # 1182

APA ITU CINTA?

Cinta adalah ‘Ali ketika dia berbaring tidur menggantikan Rasulullah Saw di kasur Nabi, padahal dia tahu bahwa sekelompok orang telah berkumpul untuk membunuh Rasulullah Saw, dia juga tahu bahwa dia mungkin saja tewas di kasur yang sama.

Cinta adalah Bilal, ketika dia tidak lagi mengumandangkan azan setelah Rasulullah Saw wafat, lalu ketika Bilal mengumandangkan azan lagi atas permintaan ‘Umar saat penaklukan Baitul Maqdis. tidak pernah tangisan begitu membahana terlihat sebelumnya, saat Bilal mengucapkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullaah”.

Cinta adalah Zubair yang mendengar kabar terbunuhnya Rasulullah, lalu dia pun keluar dengan menyeret pedangnya di jalan-jalan kota Makkah, padahal usianya baru 15 tahun. Agar pedangnya menjadi pedang pertama yang terhunus dalam sejarah Islam.

Cinta adalah Rabi’ah bin Ka’b saat Rasulullah Saw bertanya kepadanya “apa yang kamu butuhkan?” Rabi’ah pun menjawab: “aku meminta agar aku bisa mendampingimu di surga”.

Cinta adalah Tsauban ketika Rasulullah Saw bertanya kepadanya: “apa yang membuat warna (wajahmu) berubah?” lalu Tsauban menjawab: “aku tidak sakit dan terluka, hanya saja jika aku tidak melihatmu aku menjadi sangat merindu kesepian sampai aku bertemu denganmu”.

Cinta adalah Abu Bakar AS-Shiddiq ketika berkata kepada Rasulullah Saw sebelum memasuki gua (Tsur): “Demi Allah, janganlah engkau masuk sampai aku masuk terlebih dahulu, jika ada sesuatu di dalam gua ini maka akulah yang terkena bukan engkau”.

Cinta adalah kita ketika taat pada perintah-perintahNya & mengikuti sunnah-sunnahnya.

Salam !