Untuk Gus Kamto : Baru saja saya telp gus Kamto di Makkah. Beliau merasakan ada penolakan kanjeng Nabi ketika berkunjung di Rumah Kanjeng Nabi yang Mulia. Pengalaman adanya penolakan dari kanjeng Nabi benar benar dirasakan hingga sampai di Makkah. saya bilang, Gus ! Sampean harus kembali ke madinah lagi, temui beliau. Betulkan niat sampean, sebab jika niatnya hanya berkunjung, maka kanjeng Nabi pasti menolaknya, akan tetapi jika kedatanganmu untuk menjadi pewaris nya, pasti diterimanya dengan lapang dada yang dapat kamu rasakan. Untuk apa kamu datang rumah Nabi kalau hanya menengok makam. Jangan kamu kira para Nabi dan wali itu meninggal dunia, akan tetapi mereka itu hidup dan tetap mendapatkan rizki dari Allah. Mengapa kanjeng Rasul menolakmu, sebab tugas menyebarkan dakwahmu tidak pernah lagi kamu hidupkan, jadi pantas kalau rasulullah menolaknya. Mengapa kamu tidak malu ketika berada di depan rumahnya yang mulia , tidakkah kita malu atas kedatangan kita tanpa membawa misi yang diamanatkan rasulullah, Ballighu 'anni walau ayah, sampaikan risalahku walaupun satu ayat. Jihadmu untuk menyebarkan perintah Allah telah melemah. Ingat Rasulullah pernah bersabda dan memperingatkan yg mengikuti Rasulullah ketika berhijrah ke Madinah seluruhnya berangkat tetapi ada sebagian yg tertolak hijrahnya dikarenakan karena niatnya. Yang berniat karena harta dan wanita ia akan mendapatkannya tetapi ia tidak akan mendapatkan Allah dan Rasulnya. Karena pengalaman Gus kamto pernah saya alamai di waktu umroh kemarin Rasulullah bebar-benar tidak mau saya temui hati rasanya kering dan membatu, malu rasanya saya meninggalkan beliau tanpa pamit. Ternyata ada niat yg salah dalam diri saya karena hijrah ku karena harta untuk menjadi agen perjalanan umroh. Sehingga Allah benar-benar marah kepada saya sampai di Mekkah. Kami pun tidak diberi kesempatan untuk sujud didepan rumahNya yang mulia Makkah al mukarramah. Ketika saya sadar akan kesalahan ini dan bertaubat kembali kepada jalan niat yg lurus barulah kami merasakan ketersingkapan dibukanya jalan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar