Sabtu, 13 September 2014

Kasih Sayang


Indahnya Jalan-ku
Kamis, 28 Agustus 2014
Kasih sayang
Asm wr wb. Seharusnya cinta kepada suami istri Bukan cinta hawa nafsu,tapi cinta sejati shg tidak akan menyakitkan antara keduanya.
Nabi bersabda Tahabba fillah, saling mencintai karena Allah, keadaan ini telah sirna karena keduanya tidak menemukan sakinah mawaddah warahmah. Maknanya keduanya menjadi tenang (sakinah) makatsa wa sakana, keadaan ini berupa keadaan yang sangat tenang dan damai, kemudian mawaddah maknanya menempati satu jiwa dan warahmah yaitu kasih sayang Allah yang turun kepada orang yang saling mencintai sehingga turun kehendak Allah berupa kekuatan pengkabulan doa doa yang disampaikan, ightanimuu du'a 'inda riqqati fa innaha rahmah. Oleh karena itu bertemunya dua batin yang saling mencintai karena Allah akan menghasilkan petunjuk berupa riqqah dari Allah yaitu rahmat.

Jika bathin kita tidak menjumpai rahmat pada teman kita atau suami kita, cukupah kita hanya bersama Allah saja untuk menemukan kasih sayang Allah tanpa harus melepaskan pasangan kita atau teman kita. Kita akan menikmati kebersamaan dengan Allah dengan penuh gembira. Karena jika rahmat turun kepada hati kita rasanya melampaui keadaan mencintai antara suami istri. Nabi bersabda 'cintailah' seseorang sedang-sedang saja, karena suatu ketika akan menjadi sangat benci kepadamu melampaui batas dan 'bencilah' sedang-sedang saja kepada seseorang karena suatu ketika kamu akan mencintainya suatu ketika( Ahbib habibaka  yaumama asa ayakuna baghidhoka yaumamma , wabghid baghidhoka yaumamma asa ayakuna habibaka yaumamaa..) Cinta yang berasal dari hawa nafsu adalah cinta yang ditunggangi oleh syetan sehingga mudah hilang yang akan menghasilkan pertengkaran dan perceraian, demikian juga marah sedang sedang saja karena marahnyapun berupa hawa nafsu sehingga marahnya akan sirna berganti senang dan cinta. Bandingkan dengan rasa cinta kepada Allah yang murni dan bersih, ia tetap ada rasa cinta itu walaupun musibah turun, karena sebentar lagi ada petunjuk Allah. Jadi sakinah itu , tidak disebabkan oleh persepsi pikiran ia datang tanpa sebab pikiran. Atau perdebatan antara kedua pikiran yg menghasilkan kedamaian ataupun pertengkaran. Rasa yg asli tiba-tiba turun kedalam hati sebuah ketenangan tanpa sebab, demikian juga sebuah kesedihan turun ke dalam hati namun tanpa ada sebab, maka itulah petunjuk yg sebenarnya. (pak Abu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar