Sabtu, 31 Oktober 2015

Allah Cemburu

" Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang,maka Allah timpakan kepadamu Pedihnya sebuah Pengharapan,...agar kamu mengetahui bahwa Allah sangat Mencemburui Hati yang Berharap selain kepada-Nya.
Maka Allah Menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali Berharap kepada-Nya.... "
(-IMAM SYAFI'I-)
(Qiyamul lail )

Rabu, 28 Oktober 2015

Doa SAW di Thaif

😔😢

Doa Nabi yang mengharukan ketika di taif

Selepas wafatnya Abu Thalib, perlawanan dan kedzaliman tak henti-hentinya dilakukan oleh kaum Quraisy kepada Nabi.

Orang-orang Quraisy tidak segan-segan melemparkan tanah atau kotoran kepada Nabi, ketika Nabi berjalan atau ketika ia sujud melakukan shalat.

Sambil menangis berlinang air mata, Fathimah, putri Nabi lalu membersihkan kepala ayahnya. Tak ada yang lebih duka rasanya dalam kalbu seorang ayah daripada mendengar tangis anaknya, lebih-lebih anak perempuan yang baru saja ditinggalkan ibunya.

Ia berkata kepada putrinya, “Jangan menangis anakku, sesungguhnya Allah akan melindungi ayahmu”

(Hayatu Muhammad, hlm 186).

Ketika tekanan dan penghinaan orang-orang Quraisy terhadap Rasul semakin gencar itulah, Allah memerintahkan Rasul untuk melakukan perjalanan Thaif. Dengan jalan kaki Rasul menaruh harapan pada kaum Bani Tsaqif yang menduduki wilayah Thaif itu, semoga mau menerima agama Allah.

Namun, penduduk Thaif ternyata amat bengis. Mereka menolak kedatangan Nabi dan agama yang ia bawa. Demikian kasarnya sikap mereka kepada Nabi, sehingga mereka menghianati kebiasaan bangsa Arab, yang selalu menghormati tamunya.

Ketika penduduk Thaif mengusir dan melempari mereka dengan baru, Nabi berlindung di bawah pohon anggur milik Uthbah dan Syaibah. Di tempat itu beliau menengadah ke langit, hanyut dalam suatu doa pengaduan yang sangat mengharukan.

Inilah doa yang beliau panjatkan :

"اللهم إني أشكو إليك ضعف قوتي وهواني على الناس،
Ya Allah, kepadaMu aku mengadukan kelemahanku, dan kekuranganku dan kehinaanku di hadapan manusia.
يا أرحم الراحمين أنت أرحم الراحمين
Wahai Zat yang maha pengasih dan penyayang Engkaulah pengasih dan penyayang
إلى من تكلني
Kepada siapa engkau serahkan diriku
إلى عدو يتجهمني
Kepada musuh yg menyerangku
أم إلى قريب ملكته أمري،
Atau kepada kerabat yg menguasaiku
إن لم تكن غضبان علي فلا أبالي،
Asal Engkau tidak murka padaku, aku tidak peduli
غير أن عافيتك أوسع لي،
Kecuali hanya karuniaMu yg lebih luas untuku
أعوذ بوجهك الذي أشرقت له الظلمات
Aku berlindung dengan wajahMu yang menerangi segala kegelapan
وصلح عليه أمر الدنيا والآخرة
Yg karenanya membawa manffaat dunia dan akhirat
أن ينزل بي غضبك أو يحل بي سخطك،
Daripada engkau menurunkan murkaMu kepadaku atau engkau menghalalkan kemarahmu kepadaku
لك العتبى حتى ترضى،
Tegurlah diriku sampai engkau rido kepadaku
ولا حول ولا قوة إلا بالله
Tiada daya dan upaya kecuali darimu ya Allah

Hayatu Muhammad hlm 187

Minggu, 25 Oktober 2015

Tenang pikiran vs tenang ilham

Assalamu'alaikum, smg antum sehat selalu ustadz. Kenapa sakinah itu kadang-kadang Allah turunkan, kadang2 tidak? Sesuai dgn mksd "Anzala / diturunkan berulang-ulang", tidak Nazzala / sekali diturunkan, sehingga begitu Allah turunkan ketenangan maka tidak hilang lagi. Padahal inginm sekali rasanya sakinah itu tetap dihati, jgn hilang. Syukron ustadz abu (ust. Hatta)

Wa"alaikum salam, Ya ust Hatta, saya juga inginnya sakinah terus menerus. Namun kata sakinah ini tidak seperti rasa tenang yang biasa dirasakan oleh kaum kafir atau orang yang tidak beriman, ketenangan pada kaum kafir atau orang biasa bisa dirasakan stabil dengan latihan, oleh karena itu boleh dapat tingkatan menjadi master atau pakar, misalnya latihan meditasi cina dengan dimulai olah nafas halus sambil mengolah gerakan yang tenang, maka pengaruh kepada rasa nikmat yang dihasilkan oleh  dopamine atau  zat tenang akan sangat memungkinkan selalu stabil ketenangannya, namun jika tensi darah tidak stabil disebabkan oleh gangguan metabolisme yang rusak, maka ketenangan yang dihasilkan oleh rusaknya sebagian tubuh kita akan berpengaruh kepada ketenangan mind nya, bandingkan seseorang yang sakit parah akibat kerusakan pangkreas namun ia memiliki iman yang tinggi, maka ketenangannya bukan disebabkan oleh zat kimia dalam tubuhnya, tetapi berasal dari daya ilahi yang diturunkan, seperti rasa tenang seorang anak yang  mencintai kedua orang tuanya, bahkan lebih dari itu.  Orang yg sakit parah  pastilah metabolisme tubuh kita akan rusak semuanya dan juga pada orang sudah usia lanjut pastilah seluruh anggota tubuhnya akan banyak yg rusak, jika ketenangan itu dihasilkan oleh tubuh maka tidak mungkin terjadi lagi kepada  orang yg rusak tubuhnya maka percuma saja latihan taichi atau yg semacamnya. Jika metabolisme rusak daya tenang itu tidak akan diperolehnya lagi,namun itulah perbedaan tenang yg dihasilkan oleh reaksi tubuh dan tenang yg dihasilkan dari Allah SWT, walladzi anzala sakinata fi qulubil bilmukminin.

Rasa tenang hanya di khususkan bagi yg beriman saja, tidak kepada orang yg latihan taichi atau yg lainnya yg tidak menggunakan iman. Sangat jelas perbedaannya namun ketenangan yg dihasilkan oleh keimanan juga bertingkat -tingkat atau tidak stabil, karena tergantung kedalaman keimanannya. Sedikit saja kecewa atas takdir Allah maka rasa tenang itu dicabutnya seketika itu namun jika kita istigfar dan diampuni oleh Allah maka rasa tenang itu akan timbul kembali, bagaimana untuk mempertahankan kestabilan iman pada diri kita? Hidupkan kembali bahwa diri anda wakilnya Allah yg seharusnya wajib mendapatkan ketenangan sebagai tanda Allah menghendaki kita sebagai wakilnya yg mulia, walaupun terkadang kita lupa namun Allah selalu mengingatkan kita dengan diturunkannya rasa tenang, didalam kehidupan kita, tetaplah engkau menjadi wakilNya yg mulia agar rasa tenang itu selalu hadir.

Didalam  bab tamakkun. Ketenangan itu akan selalu stabil. Sehingga tidak akan pernah turun lagi suasana batin kita. Hanya dengan ingat Allah tiada putus kestabilan sakinah akan selalu kita peroleh. Untuk apa sakinah ? Adalah mampu memasuki alam mukasyafah yaitu mampu melihat petunjuk-petunjuk Allah dengan sangat terang dan jelas, sejelas engkau mengetahui rasa sakit perut yg berhari-hari, dan engkau akan mengatakan aku sakit perut sudah beberapa hari padahal tidak ada suara bunyi. Sudah  Jelaskah bung hatta?

Jumat, 23 Oktober 2015

Fase kehidupan (falsafah jawa)

Asatidz ...
'afwan fase kehidupan kita itu mirip nggih dengan fase kehidupan dlm falsafah Jawa......

1. Maskumambang
Simbol fase ruh/kandungan, di mana kita masih ada "mengapung" (kumambang) di alam ruh dan kemudian di kandungan yg gelap.

2. Mijil
Mijil artinya keluar... Ini adlh fase bayi, dimana kita mulai mengenal kehidupan Dunia... Kita belajar bertahan di alam baru.

3. Sinom
Sinom adlh masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang mengenal hal2 baru.

4. Kinanthi
Ini adlh masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna diri.

5. Asmaradhana
Fase paling dinamik dan berapi2 dalam pencarian cinta dan teman hidup

6. Gambuh
Fase dimulainya kehidupan keluarga dg ikatan suci (gambuh). Menyatukan visi dan cinta kasih

7. Dhandang Gula
Ini adalah fase puncak kesuksesan secara fisik/ materi (dhandang=bejana, gula). Namun selain kenikmatan hidup, semestinya diimbangi dg kenikmatan ruhani/spiritual.

8. Durma
Fase dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula)
Ini adlh fase sosial...

9. Pangkur
Ini adlh fase uzlah (pangkur-menghindar), fase menyepi, fase kontemplasi, mendekatkan diri kpd Gusti Allah... Menjauhkan diri dr gemerlap hidup.
Fase kontemplasi ...

10. Megatruh
Itu fase penutup kehidupan dunia, dimana ruh meninggalkan badan ( megat: memisahkan, ruh)... Fase awal perjalanan Abadi...

11. Pocung
Fase kembali kpd Allah, Sangkan Paraning Dumadi... Diawali mjd pocung (jenazah), ditanya spt lagu pocung yg bsnyak berisi pertanyaan... Menuju kebahagiaan sejati, bertemu dg Yang Mahasuci...

Semoga bermanfaat untk intropeksi diri

Jumat, 09 Oktober 2015

Susah tahajjud ?

😔😔😔

MENGAPA SUSAH SHALAT MALAM [TAHAJUD] ?

Bismillahirrahmanirrahim

Ibrahim bin Adam pernah didatangi oleh seseorang untuk meminta nasehat agar ia bisa mengerjakan shalat malam (# tahajud).
Beliau kemudian berkata kepadanya, “Janganlah engkau bermaksiat kepada Allah Azza Wajala di siang hari, niscaya Allah akan membangunkanmu untuk bermunajat di hadapan-Nya malam hari.

Sebab munajatmu di hadapan-Nya di malam hari merupakan
kemuliaan yang paling besar, sedangkan orang yang bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan itu."

Sementara Fudhail bin Iyadh berkata, “Jika engkau tidak mampu menunaikan shalat malam dan puasa di siang hari, maka ketahuilah bahwa engkau sebenarnya sedang dalam keadaan terhalang, karena dosa-dosamu begitu banyak."

Seseorang datang kepada Imam Ghazali untuk menanyakan kepada Beliau mengenai sesuatu yang menyebabkannya tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat. Beliau menjawab, “Dosa-dosamu telah membelenggumu."

Al-Hasan berkata, “Tidaklah seseorang meninggalkan shalat malam kecuali karena dosa yang dilakukannya.

Sungguh, di antara shalat sunnah yang paling utama adalah shalat
malam (tahajud).

Allah SWT berfirman (yang artinya): Pada sebagian malam itu, bertahajudlah kalian sebagai ibadah tambahan bagi kalian. (Dengan shalat malam itu) Allah pasti mengangkat kalian ke derajat yang terpuji (TQS al-Isra’: 79).

Astaghfirullohal'adziim.sudahkah kita bangun malam dan subuh di masjid dg istikhomah? Sedangkan itu adalah ukuran yg tidak bisa di bohongi bagi orang" beriman...! Mari kita bermohon kpd Allah Swt untuk di ringankan bangun malam sebagai tanda Allah Swt mengampuni dosa" kita.Amiin....!

Haramnya emas ?

TERJAWAB sudah mengapa Rasululloh Melarang Pria Memakai EMAS...."

Tentu kalian pernah mendengar kalau uma t Islam melarang kaum pria memakai emas. Mungkin diantara kalian bertanya-tanya kenapa Islam melarang ya, padahal kan bukan barang haram.

Kalau haram tentu wanita juga dilarang memakai emas.

Ternyata bukan karena takut kaum wanita tersaingi tapi karena ada alasan lain yang baru bisa dibuktikan pada abad ke 20.

Berikut hadistnya.

Nabi Sallallahu Alaihi Wa sallam telah melarang kaum laki-laki memakai cincin emas [Al-Bukhari dan Muslim] masing-masing dari Al-Bara' bin Azib Radhiyallahu 'anhu, bahwa ketika Nabi Sallallahu Alaihi Wa sallam melihat seorang laki-laki memakai cincin emas di tangannya, maka beliau memintanya supaya mencopot cincinnya, kemudian melemparkannya ke tanah. Hadits ini diriwayatkan oleh imam Al Bukhori dan Imam Muslim.

Ternyata diabad ke 20 Para ahli fisika telah menyelidiki hal ini dan kemudian 📌menyimpulkan bahwa atom pada emas mampu "menembus" ke dalam kulit dan masuk ke dalam darah manusia, dan jika kita (pria) mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam kadar yang melebihi batas (dikenal dengan sebutan migrasi emas). 📌

Dan apabila ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka akan mengakibatkan penyakit Alzheimer. 📌

Sebab jika tidak di buang maka dalam jangka waktu yang lama atom emas dalam darah ini akan sampai ke otak dan memicu penyakit Alzheimer.

Alzheimer adalah suatu penyakit dimana orang tersebut kehilangan semua kemampuan mental dan fisik serta menyebabkan kembali seperti anak kecil.

Alzheimer bukan penuaan normal, tetapi merupakan penuaan paksaan atau terpaksa.

Beberapa orang yang terkena penyakit Alzheimer adalah Charles Bronson, Ralph Waldo Emerson dan Sugar Ray Robinson.

Dan mengapa Islam membolehkan wanita untuk mengenakan emas ?

"Wanita tidak menderita masalah ini karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui menstruasi." Itulah sebabnya Islam mengharamkan pria memakai emas dan membolehkan wanita memakai perhiasan emas.

Itulah alasan agama Islam melarang pria memakai emas, ternyata hal ini telah diketahui Rasulullah Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam 1400 tahun silam.
Padahal beliau tidak pernah belajar ilmu fisika dan tidak paham tentang fisika. Allahu Akbar.

Di share yaa, berbagi itu indah lho !

Subhanallah

Semoga lewat tulisan ini kita khususnya sebagai seorang muslim dapat mengambil hikmah dari larangan ini dan diteguhkan iman kita agar tetap taat menjalankan perintah dan menjauhi larangan dari Allah SWT. yang telah disampaikan melalui Al-Qur'an Dan Al-hadist.

NB :
@ Untuk wanita yg sdh menopause sebaiknya kalau tidur malam, perhiasan emas jangan di pakai.
@ Termasuk Emas Putih.😊
Wallohu a'lam...
Semoga bermanfaat...👍🏻

Romantisnya SAW

📓 Fiqhul Usroh (Fikih Keluarga)

ROMANTIKA, HARMONI, KASIH SAYANG DAN CINTA DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH

1. Berapa banyak kita terpukau melihat bintang film Barat atau bintang film India ketika menyuapi kekasihnya dengan tangannya.

Tapi jarang di antara kita yang terpesona dengan sabda nabi:

إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ

“Sesungguhnya engkau, tidaklah memberikan nafkah yang dengannya engkau mengharapkan wajah Allah kecuali engkau diberi pahala karenanya, sampai makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Kita terkesima dan meyakini bahwa memberi mawar indah kepada sang kekasih adalah budaya Barat, budaya dari kaum Eropa yang berkemajuan.

Tetapi kita melupakan hadits Nabi:

من عرض عليه ريحان فلا يرده فانه خفيف المحمل طيب الريح.

Barangsiapa ditawarkan kepadanya bunga rayhan maka janganlah ia menolaknya, sesungguhnya ia mudah dibawa dan harum aromanya. (HR. Muslim: 20, 2253).

3. Kita sangat kagum melihat lelaki Barat membukakan pintu mobil untuk sang kekasih, tapi kita melupakan salah satu riwayat dari kisah rasulullah dalam perang Khaibar beliau duduk sambil menjadikan paha beliau sebagai tumpuan sang istri tercinta Shafiyah radhiyallahu 'anha untuk menaiki untanya. Itulah romantisme nabi disaat peperangan bagaimana lagi ketika berduaan.

4. Rasulullah adalah seorang nabi, ksatria, pemimpin besar ummat Islam, pengemban risalah agung kemanusiaan, pikirannya tercurahkan untuk memperjuangkan kejayaan Islam, tapi dari sisi lain beliau adalah seorang suami yang romantis, tangannya yang mulia tidak segan-segan untuk menyuapi istrinya.
 
Dan agar romantisme senantiasa mekar dan berbunga, rasulullah seringkali mencium istrinya bahkan dalam kondisi sedang berpuasa.

Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendekatiku untuk menciumku. Aku katakan bahwa aku sedang berpuasa. Beliau bersabda, ‘Aku juga sedang berpuasa.’ Beliau menghampiriku lalu menciumku.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya dan dishahihkan al-Albany dalam ash-Shahihah)

5. Rasulullah tidak malu menyebut nama istri tercinta di depan publik di saat banyak suami  menganggap sekedar menyebut nama istri di depan umum mengurangi harga dirinya bahkan malu mengakui sebagai istrinya. Tapi rasulullah justru menujukkan cintanya kepada sang istri

Simak kisah indah berikut:

Shafiyah binti Huyay mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sewaktu beliau beri’tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Kemudian ia berbincang dengan beliau beberapa waktu. Ia berdiri untuk pulang. Rasulullah pun ikut berdiri mengantarkan Shafiyah pulang. Ketika Shafiyah dan Rasulullah sampai di depan pintu Ummu Salamah, dua orang Anshâr lewat dan memberi salam kepada Rasulullah. Kepada dua orang Anshâr itu beliau bersabda, “diamlah tunggu sebentar...Perhatikanlah baik-baik oleh kamu berdua, dia ini tidak lain adalah Shafiyah binti Huyay Istriku ”(HR. Bukhari: 2035 Muslim: 2175)

Lihatnya dalam keadaan i'tikaf rasulullah menyempatkan diri berbincang-bincang dan mengantar sang istri tercinta dan menyebut nama istri di depan sahabat-sahabatnya...padahal bisa saja beliau sekedar berkata: wanita ini adalah istriku.....tapi beliau berkata dia adalah Shafiyyah radhiyallahu 'anha.

6. Rasulullah memanggil istrinya dengan panggilan kesayangan, panggilan yang menggembirakan sang istri, panggilan yang menunjukkan betapa dalam cinta beliau kepada sang istri.

Beliau memanggil Aisyah dengan sebutan kesayangan "Ya Humaira" (si cantik yang pipinya merah merona).

Terkadang beliau juga memanggilnya: Ya A-isy panggilan kasih sayang untuk Aisyah

Aisyah bercerita tentang hal ini:

Sekelompok orang Habasyah masuk masjid dan bermain di dalamnya. Ketika itu Rasulullah. berkata kepadaku, “Wahai Humayrâ`, apakah kamu senang melihat mereka?” Aku menjawab, “Ya.” Maka beliau berdiri di pintu rumah. Aku menghampirinya. Kuletakkan daguku di atas pundaknya dan kusandarkan wajahku ke pipinya. Di antara ucapan mereka (orang-orangHabasyah) waktu itu, ‘Abû al-Qâsim (Rasulullah) orang baik.’ Lalu Rasulullah berkata, “Cukup.” Aku berkata, “Ya Rasulullah, jangan tergesa-gesa.” Beliau pun berdiri lagi untukku. Kemudian beliau berkata lagi, “Cukup.” Aku berkata, “Jangan tergesa-gesa, ya Rasulullah.” Bukan melihat mereka bermain yang aku suka, melainkan aku ingin para perempuan tahu kedudukan Rasulullah bagiku dan kedudukanku dari beliau (HR. Ahmad)

Lihatlah bagaimana Aisyah meletakkan dagunya di atas pundak nabi dan menyandarkan wajahnya di pipi nabi....

Masya Allah....kehidupan indah nan romantis.....

7. Rasulullah adalah suami yang menyayangi istri, pelipur dikala duka, membuat istri tersenyum ketika lara menyapa.

Simak kisah beriku:

Pada suatu hari, Rasulullah mendatangi istri tercinta Shafiyah binti Huyay. Beliau menemukan Shafiyah sedang menangis. Kepadanya beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Shafiyah menjawab, “Hafshah berkata bahwa aku anak orang Yahudi.” Beliau berkata, “Katakan padanya, engkau adalah keturunan nabi, pamanmu juga nabi, dan sekarang suamimu juga nabi. (suamiku Muhammad, ayahku Hârûn, dan pamanku Musa. (HR. Ahmad dan Tirmidzi, no. 3894. al Arna’uth berkata, “Sanadnya shahiih.”)

Lihatlah bagaimana rasulullah menghibur dan menyelesaikan masalah tanpa ada yang tersakiti dari istri-istrinya.

8. Ketika rasulullah berada di dekat Aisyah radhiyallahu 'anha, kemudian beliau ingin minum maka Aisyah memberikan gelas kepadanya, maka beliau mengambil gelas yang dipakai Aisyah dan minum tepat di bekas yang aisyah minum dengannya.

Simak kisah romantis berikut:

ِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَشْرَبُ وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ فَيَشْرَبُ وَأَتَعَرَّقُ الْعَرْقَ وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ وَلَمْ يَذْكُرْ زُهَيْرٌ فَيَشْرَبُ

Aisyah menuturkan:
Aku minum ketika aku sedang dalam keadaan haid, kemudian aku memberikannya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat mulutku (ketika minum). [HR. Muslim No.453].

Masya Allah.....
alangkah raomantisnya Nabi kita yang mulia.

9. Rasulullah sangat senang bersandar di pangkuan istri tercinta sambil membaca al-Qur'an...mungkin kisah ini sebagian orang hanya melihatnya di film2 romansa.

Aisyah radhiyallahu anha menuturkan:

ِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَّكِئُ فِي حِجْرِي وَأَنَا حَائِضٌ فَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ

Dahulu rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersandar (dengan kepalanya) pada pangkuanku, sedangkan aku dalam keadaan sedang haid, kemudian beliau membaca al-Qur'an (dipangkuanku). [HR. Muslim 454)

10. Rasulullah mandi dengan istri-istrinya.

Untuk menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada sang istri, beliaupun tidak malu untuk mandi bersama istri tercinta.

Simak kisah romantis berikut:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ بَيْنِي وَبَيْنَهُ وَاحِدٍ فَيُبَادِرُنِي حَتَّى أَقُولَ دَعْ لِي دَعْ لِي قَالَتْ وَهُمَا جُنُبَانِ

Aisyah bercerita: dahulu Saya mandi bersama Rasulullah pada satu bejana, lalu beliau segera mendekatiku hingga aku berkata, 'Tinggalkanlah untukku, tinggalkanlah untukku' Dia berkata lagi, 'Sedangkan keduanya dalam keadaan junub.' [HR. Muslim No.485].

Begitu juga istri beliau yang lain, Maimunah radhiyallahu anha menuturkan:

أَنَّهَا كَانَتْ تَغْتَسِلُ هِيَ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي إِنَاءٍ وَاحِدٍ

Bahwa dahulu beliau  pernah mandi bersama Nabi dalam satu bejana. [HR. Muslim 486)

11. Ketika ibunda Aisyah radhiyallahu 'anhu ditanya: bagaimana keadaan nabi ketika beliau berada di rumah. Maka ibunda menjawab: beliau menjahit bajunya yang sobek, memeras susu kambingnya dan beliau membantu istri-istrinya.

Kesibukan  dan tanggung jawab besar yang diembannya kepada umat manusia tidak menghalangi beliau untuk berlaku romantis kepada istri-istrinya.

Simak kisah berikut:

عَنْ عُرْوَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ؟ قَالَتْ: “مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ”

Urwah bertanya kepada ‘Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala bersamamu (di rumahmu)?” Aisyah menjawab, “Beliau melakukan seperti apa yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya. Beliau mengesol sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air di ember.” (HR. Ahmad)

Dalam riwayat yang lain ibunda Aisyah menceritakan:

كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ

“Beliau selalu membantu pekerjaan istrinya, dan jika datang waktu shalat maka beliau keluar untuk melaksanakan shalat.” (HR. Bukhari no. 676)

12. Rasulullah adalah manusia yang paling ahli ibadah, paling bertaqwa, dan  paling tinggi keimanannya... akan tetapi tahukah anda bagaimana keadaan beliau ketika wafat? Apakah beliau dalam kondisi sujud? Atau sholat? Tidak, beliau wafat, sedang kepala beliau yang mulia berada di dada Aisyah radhiyallahu 'anha....

Semoga Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada beliau, keluarga, istri-istri dan para sahabatnya yang mulia....

Ya Allah jadikanlah kami suami-suami yang romantis dan penyayang kepada istri-istri kami...
sebagaimana nabi kami mengajarkanya kepada kami.

Amin ya Rabbal 'alamin...

Katakan kepada istrimu bahwa engkau mencintainya.....

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين والحمد لله رب العالمين.

Akhukum fillah:
Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah
al-Lamunjani

Air

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
(al-Qur'an Az-Zumar[39]:21)

Katakanlah: "Terangkanlah kpdku jika sumber air kamu mjadi kering; maka siapakah yg akan mendtgkan air yg mengalir bgmu?". (QS al Mulk;30)

Ya Allah ya Rabb, ssghnya kami amat bergantung kpdMu. Tiada setetes air pun yg mengalir tnpa kehendakMu. Ampuni kami yg msh saja mengabaikanMu. Ampuni kami yg msh saja tdk bersykur kpdMu. Ampuni kami yg msh saja trs menolak hukum & syariatMu utk mengatur hdp & khdupan kami. Kami mhn rahmat & ridhaMu. Krn hanya dg rahmat & ridhaMu belaka, kami akan selamat dr siksa nerakaMu yg amat pedih.  Aamiin ya robbal 'alamiin...

Ashsholaatu khoirum minannaum ... Selamat tahajjud saudaraku...

¤ Edy Mulyadi+@$

Dialog syiah - yahudi

DIALOG SYI'AH – YAHUDI........

Provokator syi'ah berusaha mendebat seorang Yahudi dan memaksanya masuk syi'ah, ia ingin menunjukkan bahwa syi'ah jauh lebih baik dari agama Yahudi, namun apa tanggapan si Yahudi tadi?
Mari kita simak bersama dialog antara keduanya:

SYI'AH: "Kalian orang-orang Yahudi selalu mencampur adukkan haq dengan bathil, kalian menyembunyikan kebenaran, padahal kalian mengetahuinya !"

YAHUDI: "Kalian orang-orang syi'ah mengatakan; tidak ada agama bagi orang yang tidak bertaqiyah, makanya 9/10 dari agama kalian adalah dusta dan kebohongan."

SYI'AH: " Tapi kalian menuduh Allah faqir, dan kalianlah orang-orang kaya, kalian juga menuduh Allah jahil dan letih."

YAHUDI: " Kalian juga menyematkan al-bada' kepada Allah, yakni bahwa Allah menetapkan satu takdir, lalu Allah sadar bahwa ada keteledoran dalam takdir itu, kemudian Allah mengubahnya.., Lantas apa bedanya? "

SYI'AH: " Kalian membenci Jibril, dan kalian mengklaim bahwa ia adalah musuh para malaikat."

YAHUDI: " Kalian juga sama, kalian katakan bahwa Jibril adalah pengkhianat, dan ia bersalah karena menurunkan wahyu (Al-Qur'an) kepada Muhammad, padahal seharusnya wahyu disampaikan kepada Ali. Inilah sebabnya kalian mengatakan :
خان الأمين وصدها عن حيدره
Al-Amin(Jibril) telah berkhianat, dan memalingkannya(amanah; Al-Qur'an) dari Haidar (Ali).

SYI'AH: "Kalian mengklaim bahwa kerajaan hanya berhak dipegang oleh Alu Dawud."

YAHUDI: "Kalian juga mengklaim bahwa Imamah hanya berhak dipegang oleh Alul Bait."

SYI'AH: " Bukankah kalian mengubah dan menulis al-kitab dengan tangan kalian, kemudian kalian mengatakan bahwa dia diturunkan Allah ?"

YAHUDI: " Lho kalian juga gitu kan, kalian tulis ribuan riwayat, kemudian kalian mengklaim bahwa semuanya dari Nabi kalian ?"

SYI'AH: " Sungguh memalukan, kalian enggan meolong Nabi Musa, dan kalian berkata: pergilah engkau dengan Tuhan-mu, berperanglah kalian, kami akan tetap tinggal di sini."

YAHUDI: "Kalian lebih memalukan, kalian undang Husein ke Irak dan berjanji akan membelanya, tapi buktinya kalian berkhianat dengan membiarkannya berperang sendirian dan akhirnya terbunuh !" Sebelumnya kalian juga menghinakan Ali dalam peperangannya, begitu pula imam-imam lainnya !

SYI'AH: " Lho, kalian kan yang menuduh Maryam berbuat keji? "

YAHUDI: "Nah, kalian juga kan yang merendahkan harga diri Nabi kalian, dan menuduh istrerinya Aisyah berbuat fahisyah (zina), dan kalian tuduh dia (Aisyah) berhasil mengumpulkan 40 dirham upah dari khianatnya(zina).

SYI'AH: " Tapi kalian amat merendahkan martabat manusia, kalian katakan bahwa harta selain Yahudi halal, berzina dengan selain Yahudi tidak ada sanksinya, dan semua manusia selain Yahudi sama saja dengan binatang !"
YAHUDI: " Dan kalian juga menyatakan bahwa Nashibi (kaum sunni) halal darahnya, begitu juga semua harta benda miliknya, kalian juga menuduh semua manusia adalah anak zina, kecuali syi'ah kalian !"

SYI'AH: " Alah..sudah lah, yang hh kau masuk ke agamaku !

YAHUDI: " Hahaha.., agama kalian kan buatan kami…, apakah kalian lupa bahwa Abdullah Ibn Saba' adalah golongan kami, ia pura-pura masuk Islam agar bisa menipu kalian. Dialah pencetus IMAMAH, dan dia juga yang pertama kali menyatakan bahwa Ali adalah Washiyy an-Nabi (penerus Nabi). Ibn Saba' juga yang menghina Abu Bakar dan Umar, hingga sampai sekarang kalian selalu melaknat dan mencaci maki keduanya…?
Mana mungkin aku mau masuk agama yang aku tahu kebatilan dan kesesatannya, apalagi agama itu notabene adalah buatan kami !?

Doa diantara 2 sujud

DO,A DIANTARA DUA SUJUD BEGITU DAHSYAT

Ketika orang ditanya, “do’a apakah yang paling sering dibaca oleh seorang muslim ?”, Banyak yang menjawabnya dengan salah.

Begitu seringnya do’a itu dibaca, sehingga ketika sedang membaca do’a banyak yang tidak merasa berdo’a. Padahal do’a itu sangat dahsyat, mencakup kebutuhan kita di dunia  dan akhirat. Dan dibaca minimal 17 kali setiap hari. Do’a itu adalah DO’A DIANTARA DUA SUJUD, marilah kita renungi maknanya:

ROBIGHFIRLII, Wahai Tuhan ampunilah dosaku. Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridho اللّهُ Dosa adalah kotoran hati Ɣyg membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan.

WARHAMNII, Sayangilah diriku. Kalau kita disayang اللّهُ hidup akan terasa nyaman, karena dengan kasih sayang akan dapat dicapai semua cita2. Dengan kasih sayang اللّهُ nafsu kita akan terbimbing.

WAJBURNII, Tutuplah segala kekuranganku. Banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang bisa menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dll. Kalau kekurangan kita ditutup/diperbaiki اللّهُ , maka kita akan menjadi manusia sebenarnya.

WARFA’NII, Tinggikanlah derajatku. Kalau اللّهُ sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada manusia yang bisa menghinakan kita.

WARZUQNII, Berikanlah aku rizki, sebagai hamba اللّهُ kita membutuhkan rizki. اللّهُ mampu mendatangkan rizki dari arah yang tak terduga ϑαή tanpa perhitungan.

WAHDINI, Berikanlah aku petunjuk/bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan. Kita tidak hanya minta petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan agama.Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah.

WA’AAFINII, Berikanlah aku kesehatan. Apabila kita sehat kita bisa menambah kebaikan dan manfaat serta tidak menjadi beban oranga lain. “Health is not everything, but without health everything is nothing.”

WA’FUANNII, Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan. Kita awali do’a ini dengan mohon ampun

dan kita akhiri dengan permohonan agar catatan dosa kita dihapus. Sehingga kita benar-benar bersih dari dosa seperti bayi yang baru lahir. Allah memerintahkan kita untuk membaca do’a itu, Rasulullah mencontohkan kepada kita, menurut logika do’a tersebut pasti terkabul....

TAPI PERSOALANNYA “DIMANA HATI DAN PIKIRAN KITA KETIKA KITA MEMBACA DO’A ITU ?”

RASULULLAH MENGINGATKAN KITA BAHWA, “ALLAH TIDAK AKAN MENGABULKAN DO’A YANG KELUAR DARI HATI YANG LALAI"

Sayyidina dalam & luar sholat

KTQS # 1101

SAYYIDINA

Nabi Muhammad saw adalah manusia terbaik, penebar rahmah, junjungan & penghulu kita, Beliau adalah sayyiduna (pemimpin kita).

Bahkan Nabi Muhammad saw sendiri menegaskan bahwa beliau adalah sayyid seluruh manusia, “Saya adalah sayyid keturunan adam pada hari kiamat. Sayalah orang yg pertama kali terbelah kuburnya”. (HR. Muslim 2278)

Gelar ‘sayyid’ tidak hanya dikhususkan untuk Nabi saw, tp diberikan jg kepada nabi lainnya & para sahabat.

Kepada Sa’d bin Muadz ketika Sa’d datang, beliau menyuruh orang Anshar: “Sambutlah pemimpin (sayyid) kalian”. (HR. Bukhari 3073 & Muslim 1768)

Para sahabat juga menyebut sahabat lainnya dgn sayyid. Umar bin Khatab pernah mengatakan tentang Abu Bakr dan Bilal: “Abu Bakr sayyiduna, dan telah memerdekakan sayyidana, maksud beliau adalah Bilal bin Rabah”. (HR. Bukhari 3754)

Ali-Imran 39 Allah menyebut Nabi Yahya dgn kata “Sayyidan” / Pemimpin.

"Kata ‘sayyiduna’ (pemimpin kami) adalah gelar kepemimpinan. Sementara ‘as-sayyid’ (Sang Pemimpin) adalah gelar yg mutlak (dan itu hanya milik Allah)". (Al-Qoulul Mufid, 2/258)

Jadi, boleh menambahkan kata Sayidina & tidakpun tak mengapa.

Lalu bgmn jika penambahan itu dilakukan didalam bacaan shalat?

Prinsipnya Ibadah shalat itu dilakukan berdasarkan dalil dan tuntunan Nabi saw dan tidak dijumpai adanya dalil dari Nabi saw, sahabat, maupun tabi’in yg menambahkan lafadz “sayyiduna” sebelum kata ‘Muhammad’ ketika membaca shalawat didalam shalat.

Semua bacaan dalam shalat harus tepat sesuai dgn bacaan yg disebutkan dalam dalil :

"Wahai Rasulullah, Bagaimanakah bacaan salawat kepadamu?’ Beliau bersabda, ‘Ucapkanlah, ‘Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad”. (HR. Bukhari Muslim)

Salam !
-------

Sayangilah istri

OLEH OLEH SELAMA DIJALAN MERENUNGKAN NASIB ISTRI

🌹💎💧Renungan untuk para suami 💧💎🌹

💍Saat kau sudah menjadi suami, sesekali pandanglah wajah istrimu ketika ia terlelap.

👉Itulah orang yang tiada hubungan darah dengan mu namun tetap terus berusaha mencintaimu, menyayangi dan memujamu..

🚹Sesekali saat kau pulang bekerja atau dari tempat usahamu, pandang wajahnya, cium keningnya..
Itulah wajah tulus yang menjaga martabat dirimu dan mendidik anak-anakmu.

Wajah yang terkadang sembab, tercermin lelah namun tetap tersenyum karena tugas & kewajibannya terhadap dirimu..
Padahal, sebelum perkawinan ia tak punya hutang budi terhadapmu.

🎁Bahkan ia mempunyai hutang budi terhadap Ibu bapaknya.
Ia juga menerimamu sebelum ia sempat membalas seluruh hutang budi kedua orang tuanya.

🍫Sesekali saat kau berdua dengannya lihatlah istrimu, pandanglah wajahnya dengan penuh kasih sayang sebagaimana kau menyuntingnya dulu..

🙌 usap tangannya.. yg tak halus lembut lagi.. tangan yg penuh kasih merawatmu, yg slalu menadahkan penuh doa untuk kebaikan2mu di sepanjang hidupnya..

👡👣Lihat kakinya..
Kaki yang telah melangkah tanpa lelah menyusuri dunia seorang ibu yang terkadang tak kau mengerti dan memahaminya...

⭐Itulah pribadi seorang ibu dari anak2mu yang selalu berusaha mengatasi masalah-masalahnya di dalam rumah, agar kau tak terbebani untuk hal-hal yg kau anggap sepele karenanya..

👉Sementara terkadang dengan sikap diam mu kepadanya, berharap ia mau mengerti atas masalahmu diluar sana..

⚡ Bisa jadi saat itu istrimu juga mempunyai masalah yg lebih rumit daripada masalahmu, namun kau tetap yang diutamakannya.

👪 tiada suami ataupun istri yang sempurna, namun sangatlah mulia jika kita saling ikhlas menerima karuniaNYA...

🌸Semoga positif dan bermanfaat, Aamiin..

2 jalan , Sabar dan syukur

MENITI JALAN KESYUKURAN

Saat kesulitan mendera, ujian mencerabuti segala yang kita persepsikan sebagai “milik”, apakah itu harta, kedudukan, keluarga, dan lain sebagainya; kita sudah diberi tahu bahwa itu merupakan cara Allah mengajar. Allah memahamkan manusia bahwa Dia yang mengatur segalanya, lewat kejadian hidup yang pelik dan membuat orang-orang bergantung total kepada Dia.

Rasa berat yang kita rasakan saat ujian itu tiba; jika disikapi dengan cara yang tertuntunkan; akan berubah menjadi rasa faqir kepada Allah (sikap merasa butuh terhadap pertolongan Allah).

Saat ujian tiba, orang-orang alim mengingatkan kita untuk melafadzkan “innalillahi wa inna ilaihi rajiun”, dan orang-orang arif mengajarkan kita makna batinnya, yaitu lafadz di lisan itu hanya merupakan ejawantah dari sikap batin yang “mengembalikan sesuatu kepada pemilik sejatinya”. Bahwa segala sesuatu adalah milik Allah. Cerita tentang Allah. Dan konteks diri kita sendiri menjadi hilang.

Orang-orang yang menjadi “dekat” kepada Allah lewat berbagai ujian hidup; bolehlah kita sebut sebagai orang-orang yang meniti jalan kefakiran.

Nah…dalam konteks “menghilangkan keakuan” ini, saya baru menyadari bahwa ada celah satu lagi, yaitu meniti jalan kesyukuran.

Saat seseorang diberikan bergelontor kemudahan dan kemelimpahan dalam hidupnya, orang tersebut tetap bisa menghilangkan keakuannya, dengan cara mengembalikan konteks segala kemudahan dan kemelimpahan dalam hidupnya itu, kepada Allah, bukan kepada pencapaian pribadinya.

Saat segala prestasi dan kemelimpahan sudah dikembalikan kepada yang semestinya; yaitu anugerah Allah; alih-alih karena kehebatan diri sendiri; maka konteks dirnya sendiri menjadi hilang.

Kemudahan dan karunia membuatnya bersyukur di hadapan Allah, rasa syukur dan terimakasih itu mendorongnya untuk tahadduts bin ni’mah, menceritakan tentang Allah dan segala kebaikannya.

Orang-orang yang menjadi “dekat” kepada Allah lewat berbagai kemudahan hidup itu, bolehlah kita sebut sebagai orang-orang yang meniti jalan kesyukuran.

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu sebutkan”. (QS Adh-Dhuha:11)

Yang disebutkan adalah ‘nikmat Tuhan’, bukan pencapaian pribadi. Saat pencapaian pribadi sudah dinafikan, dan konteksnya berubah menjadi nikmat Tuhan, maka keakuan menjadi hilang.

Teringat saya, dengan Umar bin Khattab kalau tak khilaf, pernah berkata “andaikan sabar dan syukur adalah dua tunggangan, aku jadi tak peduli mana yang harus kukendarai”
Naik tunggangan sabar berarti “meniti jalan kefakiran”. Naik tunggangan syukur berarti tahadduts bin ni’mah. Mengembalikan segala kemudahan dan prestasi kedalam konteks Nikmat Tuhan. Hilang aku-nya.

Hal ini, menjawab pertanyaan saya sendiri. Saat bercerita panjang dengan seorang rekan yang kebingungan, kenapa kok dia sulit untuk merasakan kefakiran, merasakan rasa butuh yang sangat kepada Allah?

Saya renung-renung, baru tersadar sekarang. Bahwa sang rekan tersebut tidaklah berada dalam posisi dibelit dengan takdir yang berat dan berliku. Rekan saya itu, diperjalankan lewat takdir kemudahan dan kemelimpahan. Maka sudah semestinya tunggangan yang dinaiki adalah rasa syukur dan tahadduts bin ni’mah.

Seumpama, kalaulah boleh mengambil permisalan ini. Apakah gejolak perasaan Nabi Musa a.s, sama dengan gejolak perasaan Nabi Sulaiman?

Tentu berbeda. Yang satu merasakan pias dan tercekam saat dikejar bala tentara fir’aun; dengan itu semakin fakir di hadapan Allah. Yang satu lagi, dianugerahi kerajaan menakjubkan yang belum pernah dimiliki orang-orang sebelumnya dan tak akan lagi dimiliki orang-orang sesudahnya; Yang segala nikmat itu membuatnya menjadi bersyukur bukan kepalang dan beliau mengaitkan nikmat itu dalam konteks kemurahan Tuhannya, bukan pencapaian pribadinya.

Yang satu dibukakan Jalal-Nya (keagungan-Nya), yang satu dibukakan Jamal-Nya (keindahan-Nya). Tunggangannya berbeda, tetapi tujuannya sama.

Walhasil, baru saya paham, tidak perlu kita menengok takdir hidup orang lain, dan gejolak hati orang lain. Karena, setiap orang diberikan ceritanya sendiri, dan ada tunggangan yang bisa dinaiki oleh masing-masing orang, untuk kemudian menghilangkan konteks “aku” dalam hidupnya, dan menjadi lebih dekat dengan Tuhannya.

Bisa meniti jalan kefakiran. Bisa juga meniti jalan kesyukuran. Tergantung Allah SWT memperjalankan kita lewat mana.

MINDA

Teringat saya dengan pelajaran SMA. Sebuah kata bisa memiliki arti yang berbeda jika digunakan dalam konteks yang berbeda.

Kata "BISA" dapat bermakna "MAMPU" seperti dalam konteks kalimat "Andi BISA mematahkan besi".

Kata "BISA" dapat bermakna "RACUN" seperti dalam konteks kalimat "BISA ular itu mematikan".

Jadi....kata "BISA" memiliki dua arti tergantung konteks kalimat.

Saya kembali teringat dengan pelajaran bahasa ini karena belakangan saya tertarik mencari padanan penjelasan mengenai arti kata QALB, RUH, AQL menurut Al Ghazali. Dan betapa indahnya saat ternyata penjelasan itu semakin menguatkan pendapat ustadz Hussien, jika kita mengerti konteksnya.

Menurut Al Ghozali, seperti ilustrasi di atas tadi, kata QALB, AQL, RUH bisa memiliki dua arti. Tergantung konteks kalimat.

=============================

QALB, dalam pengertian PERTAMA (fisik) maksudnya adalah jantung.

QALB, dalam pengertian kedua (immaterial) maksudnya adalah sesuatu yang halus, di dalam diri manusia, yang bisa mengerti hakikat sesuatu / "lathifah Rabbaniyah". (ini ditranslate dalam bahasa melayu oleh ustadz menjadi "MINDA")

=============================

AQL, dalam pengertian pertama berarti 'knowledge' itu sendiri, atau maksudnya 'buah fikiran'.

AQL, dalam konteks kedua digunakan untuk menggambarkan entitas immaterial di dalam diri manusia yang menampung atau yang memahami pengetahuan itu. Berarti semakna dengan lathifah Rabbaniyah. Atau dalam bahasa ustadz Hussien disebut MINDA

=============================

RUH, kadangkali digunakan dalam konteks untuk menceritakan sesuatu yang mengalir di dalam diri manusia, yang membuat jasad menjadi hidup, seumpama listrik, atau seumpama lampu menerangi ruangan. (sesuatu yang memberi daya hidup pada jasad ini diistilahkan bahasa melayu ust. Dengan NYAWA).

RUH, kadangkali digunakan dalam konteks kedua, menggambarkan sesuatu yang disusupkan ke dalam diri manusia, menjadi fakultas ilmu, dan pengetahuan manusia mengenai ini sangat sedikit. Semakna dengan lathifah Rabbaniyah tadi. Yaitu MINDA.

=============================

JADI... Setiap kali kata QALB, AQL, RUH digunakan, tetapi dia menjelaskan konteks mengenai sesuatu yang ada dalam diri manusia, immaterial, mengerti hakikat sesuatu, memahami, berarti maksudnya adalah MINDA itu tadi. Lathifah Rabbaniyah. Meskipun menggunakan kata berbeda, tapi maksudnya satu: Sang pengamat. Sing nyawang. Atau apapun istilah bahasa menyebutnya.

Sang PENGAMAT atau lathifah Rabbaniyah alias MINDA inilah yang mengingati Allah

Selasa, 06 Oktober 2015

Pintu Depan-Belakang

BERTINDAK SESUAI PINTU

Penyakit typhus disebabkan oleh bakteri Salmonella. Gempa bumi disebabkan oleh tumbukan lempeng yang disetir oleh gerak magma. Minyak bumi berasal dari fosil. Apel jatuh ke bumi karena gravitasi. Dan semua jenis ilmu apa saja yang kita bisa sebutkan; baru saya mengerti; pastilah disingkap lewat “pintu depan”.

Siapa saja, yang masih terpandang pada adanya sebab-akibat; adanya sesuatu menyebabkan sesuatu yang lain, saya rasa sebenarnya masih memandang dari “pintu depan”.

Kalau paradigma Ustadz Hussien, “pintu belakang”, baik sebab maupun akibat adalah sama-sama hal yang “diadakan” oleh Allah, jadi tak mungkin sebab bisa menimbulkan akibat, dua-duanya sama-sama diadakan. Dan terlebih lagi dua-duanya tak pernah “ada”.

Paradigma beliau begitu tinggi. Tetapi yang paling menarik yang saya pandang, adalah pesan beliau bahwa “Siape yang masih terpandang (asik dengan pintu depan), jangan masuk pintu belakang dulu.”

Bagi saya pribadi, pesan ini mengingatkan kembali pada pesan Ibnu Athoillah bahwa siapa yang berada di maqom asbab (masih terpandang pada sebab-akibat) lalu ingin pindah ke maqom tajrid (yang sudah benar-benar tak terpandang apapun selain kuasa Allah segala-gala); sebenarnya adalah nafsu yang tersembunyi.

Sebaliknya, yang maqom “tajrid” (tak terpandang lagi sebab-akibat) kok malah ingin ke “asbab” berarti turun dari kedudukan yang tinggi.
Kok ya ternyata semakna dengan ucapan Syaikh Abdul Qadir Jailani: “Berpuashatilah dengan apa yang ada pada kamu, sampai Allah meninggikan taraf kamu”.

Barulah saya mengerti, rupanya bukan masalah kita berada pada level yang mana. Bukan masalah kita berada pada pintu yang mana. Tetapi, yang POKOK adalah kita harus mengerti, bagaimana “mengakrabi” Allah sesuai dengan posisi spiritualitas yang kita punya sekarang.

Saya kok ya jadi teringat bahwa ada dua cara yang saya amati sering diajarkan guru-guru mengenai jalan mendekatkan diri kepada Allah dalam beramal.

Cara pertama, adalah dengan selalu memandang jelek pada apa saja amal yang sudah kita lakukan. Sudah sholat, merasa bahwa sholat kita jelek, tidak khusyuk. Sudah sedekah, merasakan bahwa sedekah kita jelek, kok kaya ga ikhlas, kok ngasih duit yang lepek bukannya yang bagus. Dst…. Rupanya, ini adalah metoda pintu depan.

Ada satu cara lagi yaitu dengan menyadari bahwa kita sama sekali “tidak punya amal”, dalam artian amal itu adalah karunia Allah kepada kita. Hilang kewujudan. Alias orang pintu belakang.

Dulu saya merenung, mana mulianya? Pintu depankah pintu belakang? Asbabkah tajrid?