Pengen diskusi sedikit mengenai hawa nafsu. Karena baru mengerti sekarang-sekarang ini.
NAFSU = NAFS = diri. Terkadang istilah 'nafs' merujuk pada pengertian diri secara fisik. Terkadang merujuk pada pengertian diri ruhani yaitu jiwa (ruh + hati).
Istilah nafs, tidak punya konotasi negatif. Karena Nafsu = diri.
yang dekat pada konotasi negatif itu adalah istilah HAWA.
karena HAWA = dorongan, atau kehendak.
HAWA NAFSU = dorongan atau kehendak dari dalam diri manusia itu sendiri.
DORONGAN/ DAYA dari dalam diri inilah yang harus diwaspadai.
========
pada mulanya, HAWA dari dalam NAFS, berguna untuk menjadi semacam pendorong agar manusia bergerak.
Misalnya, karena dorongan lapar, maka manusia bergerak mencari makan.
Karena dorongan marah, maka orang punya energi untuk berperang dan mempertahankan tanah air.
Karena dorongan cinta, seorang Ibu bisa bertahan dalam kesusahan untuk membesarkan anak-anaknya.
Tetapi, dorongan atau HAWA bisa membesar sampai pada taraf yang bukan lagi menjadi pemicu manusia bergerak melainkan menjadi lebih berkuasa dari MINDA manusia itu sendiri.
MINDA disetir oleh HAWA di dalam NAFS-nya
========
Yang menarik adalah, ternyata, kita bisa mengenali HAWA itu.
kalau kita "naik" dan memisahkan antara minda dan HAWA. maka kita bisa merasakan bahwa benar-benar kita terpisah antara MINDA yang mengamati, dan HAWA yang mendorong-dorong kita untuk berbuat sesuatu.
HAWA itu ternyata bisa dikenali dan bisa ditinggalkan. meskipun sulit, hehehe...
yang menarik lagi ternyata, kalau kita kenal diri, kenal MINDA yang mengamati, kenal HAWA di dalam diri, kita bisa kenal HAWA-nya orang lain.
Dorongan itu terasa sekali, ada yang dari dalam diri. Ada HAWA-nya orang lain.
semuanya berbentuk seperti sebuah dorongan yang mengaduk-aduk perasaan.
saya baru sadari itulah HAWA. kalau dari dalam, berarti hawa dari nafs kita sendiri. kalau dia terasa ada dorongan dari luar yang mau "intrude" mau menyusup masuk, berarti dia HAWA orang lain.
Berbeda dengan bisikan. Bisikan itu bermain pada wilayah bibit fikiran. Tetapi HAWA dia bukan berupa bisikan, dia bermainnya dalam wilayah DAYA atau DORONGAN dari dalam.
kalau bisikan, itu wilayahnya qarin. Dia mengacaukan minda. Tapi kalau ada daya, ada sebuah dorongan yang menggejolakkan perasaan kita, hampir pasti itu adalah hawa, bisa dari dalam diri (hawa nafsu) bisa dari luar diri. Hawa orang lain.
itu kesimpulan prematur saya. Monggo dilengkapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar