4 keadaan yg berkaitan dengan dzikir:
1. Tidak berdzikir langsung.
2.berdzikir dalam keadaan hati tidak ingat kepada Allah.
3.berdzikir disertai kehadiran Allah dalam hati.
4.berdzikir dalam keadaan fana dari makluk,lenyap segala sesuatu dari hati, hanya Allah saja yang ada.
Kerohanian manusia berada dalam keadaan yang berbeda beda, demikian juga suasana dzikir berbeda beda.
Untuk golongan pertama cahaya syetan dan fatamorgana dunia menutupi hatinya sehingga dia tidak sedikitpun mengingat Allah. Seruan,peringatan dan ayat yang Allah tidak melekat pada hatinya. Inilah golongan islam yang dijajah sifat munafik.
Golongan ke2 berdzikir dengan lidah tetapi hati tidak ikut berdzikir.lidah menyebut nama Allah tetapi ingatan tertuju pada harta,pekerjaan,perempuan dan alain lainya( dunia dan isinya yg uenak uenak).
Ini adalah golongan orang islam yang awam. Mereka diamanatkan jangan
meninggalkan dzikir karena dengan meninggalkan dzikir ia makin tenggelam dihanyutkan oleh kelalaian.tanpa dzikir syetan akan lebih mudah memancarkan gambaran gambaran tipuan kepada cermin hatinya dan dunia akan lebih kuat menutupinya.
Zikir pada tingkat ini berfungsi sebagai juru ingat.
Sebutan lidah menjadi teman yang mengingatkan hati yang lalai. Lidah dan hati berperanan seperti dua orang yang mempunyai minat yang berbeda. Seseorang enggan mendengar sebutan nama Allah,sementara yang seorang lagi memaksanya mendengar dia menyebut nama Allah. Sahabat yang berdzikir( lidah) mestilah memaksa,bersungguh sungguh agar temanya( hati) mendengar ucapannya. Disinilah terjadi peperangan diantara tenaga zikir dengan tenaga syetan yang didukung oleh tenaga dunia yg mencoba menghalangi tenaga dzikir masuk ke hati.
Hilang an ke tiga adalah yang tenaga dzikirnya sudah mengalahkan untuk memecahkan dinding yang dibina oleh sultan dan dunia. Ucapan dzikir sudah masuk kehati. Energi dzikir bertindak menyucikan hati dari karat karat yang melekat dihati. Pada mulanya ucapan dzikir masuk kedalam hati sebagai sebutan nama nama Allah.
Setelah karat karat hati sudah hilang maka sebutan nama nama Allah akan disertai rasa mesra yang mengandung kenikmatan.
Pada tingkat ini dzikir Zikir tidak lagi dibuat secara paksa,hati akan berdzikir tanpa mengunakan lidah.sebutan nama Allah menunjukkan kepada yg mempunyai nama,merasa sifat sifatnya sebagai mana namanya.
Golongan ke empat adalah mereka yg telah sepenuhnya dikuasai oleh haq atau hal ketuhanan. Mereka telah keluar dari garis mahmud dan masuk kedalam hal yang tidak ada alam,yang ada hanya Allah.tubuh kasar mereka masih ada diatas bumi bersama maklum makluk yang lain,tetapi kesadaranya terhadap dirinya dan makhluk sekalian sudah tidak ada maka keberadaan wujud yang lain tidak sedikitpun mempengaruhi hatinya. Mereka tenggelam dalam dzikir dan didzikirkanNya. Mereka yang berada pada tahap ini telah terlepas dari ikatan manusia dan seterusnya mencapai penglihatan mata hati.
Mohon maaf ustad abu gak bisa datang di malang, tapi ini saya dapatkan dari ustad abu dalam diskusi di malam hari waktu tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar