Kamis, 23 Juni 2016

Waktu mutajabah berdoa

Ini 10 Waktu Terbaik Untuk Berdo'a Ternyata No 7 Jarang Diketahui "

Sesungguhnya ada waktu _ waktu terbaik untuk berdoa yang sering tidak kita ketahui . Padahal doa merupakan kebutuhan kita setiap hari guna memanjatkan segala apa yang kita inginkan dan harapkan . Dengan doa pula menjadi tanda bahwa kita mengaku Allah sebagai Maha Pengabul .

Rasulullah bersabda sesungguhnya Allah berfirman , "Wahai manusia , selagi engkau berdoa dan berharap kepada Ku , aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu ".( HR At Tirmidzi )

Jika memang kita sudah sekuat tenaga untuk berdoa namun belum juga terwujud , bisa jadi amalan yang kita lakukan masih jauh dari kata taat .

Akan tetapi untuk lebih cepat dikabulkan , Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memberikan pengajaran lewat Rasulullah tentang waktu _ waktu yang mustajab untuk berdoa .

1. Ketika Adzan Berkumandang

Rasulullah bersabda , "Ada dua yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; Doa pada saat adzan dan doa tatkala perang berkecamuk ".( HR . Abu Daud , Baihaqi dan Hakim )

2. Waktu Diantara Adzan dan Iqamah

Sebuah hadits dari Anas bin Malik menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda , "Doa antara adzan dsn iqamah tidak di tolak , maka berdoalah kamu ".( HR . Ahmad )

3. Sebelum Salam Ketika Sholat Wajib

Dalam sebuah riwayat terdapat seseorang yang bertanya kepada Rasulullah , "Wahai Rasulullah , kapan doa kita didengar oleh Allah ? Beliau bersabda : "Di akhir malam dan di akhir sholat wajib ". ( HR . Tirmidzi )

4. Disaat Berbuka Puasa

Rasulullah bersabda ,"Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak ".( HR . Ibnu Majah dan Hakim )

5. Ketika Melakukan Sujud

Sesungguhnya Rasulullah bersabda ,"Saat yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia sujud , maka perbanyaklah doa ".( HR . Muslim )

6. Saat Hari Jumat

"Rasulullah menyebutkan tentang hari jumat kemudian beliau bersabda ,"Di dalamnya terdapat waktu . Jika seorang muslim berdoa ketika itu , pasti diberikan apa yang ia minta . Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut ".( HR . Bukhari dan Muslim ).

7. Saat Hujan Turun

Sahl berkata , Rasulullah bersabda , "Dua doa yang tidak pernah ditolak , doa pada waktu adzan dan pada waktu kehujanan ".( HR . Hakim dan Baihaqi )

Imam Syafii pun berkata dalam kitab Al Umm , "Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan : bertemunya dua pasukan , menjelang sholat dilaksanakan dan saat turun hujan ".

8. Saat Hari Arafah

Amr bin Syuaib berkata dari bapaknya , dari kakeknya , sesungguhnya Rasulullah bersabda , "Sebaik _ baik doa adalah pada hari Arafah ".( HR . Tirmidzi )

*9. Di Malam Yang Sepertiga *

Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda , "Tuhan kita yang yang Maha Berkah dan Maha Tinggi turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir dan berfirman , "Barangsiapa berdoa kepada Ku pasti Aku kabulkan , barang siapa meminta kepada Ku pasti Aku beri dan barangsiapa yang memohon ampunanKu pasti Aku ampuni ".( HR . Bukhari )

10_ Ketika Meminum Zamzam

Keutamaan dari air Zamzam adalah dikabulnya segala doa saat meminumnya .

"Khasiat Air Zamzam itu .sesuai niat peminumnya ".( HR . Ibnu Majah )

Semoga apa yang menjadi harapan kita segera dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala .... Aamiin

Minggu, 19 Juni 2016

Puasa ular dan ulat

*BERPUASALAH SEPERTI ULAT, JANGAN SEPERTI PUASANYA ULAR*

Secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mukmin saja.
Beberapa jenis makhluk hidup melakukan juga berpuasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.

Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.
Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ULAR dan puasanya ULAT.

*A. PUASA ULAR*

Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus BERPUASA tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah PUASANYA TUNAI, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.

Ibroh dari puasanya ular :

1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.

3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

*B. PUASA ULAT*

Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.

Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.

Ibroh dari puasanya ulat :

1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA

2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU

3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU

4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.

5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.

*Kesimpulan :*

Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi  *khairunnas anfauhum linnas* (sebaik-baik manusia ialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya).

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga lulus menjadi hamba Allah yang Muttaqin... Allahumma Aamiin

Rabu, 15 Juni 2016

Qiyam abs

Sungguh dahsyat makna qiyam !!! Sehingga meluluh lantakkan berdiri kaliah di hadapan Allah. Dan bekasnya terasa sampai sekarang. Bersyukurlah kalian yang telah mendapatkan qiyam yang sesungguhnya. Betapa bodohnya kita selama puluhan tahun, kita tidak merasakan apa apa didalam Qiyam dihadapan Allah. Padahal Allah sangat dekat alladzi yaraka hina taquumu wa taqallubaka fi sajidin. Dan Ilmu ini bisa diperolah jika Allah tidak berkehendak membukanya. Ilmu ruhani sangat erat hubungannya dengan Allah, bukan dengan dengan Abu sangkan. Yaitu antara hamba dan Allah. Jika tidak ada hubungan dengan Rabbnya maka akan terputus, dengan cara apapun. Coba perhatikan kalimat Musyahadah, artinya saling menyaksikan, Mu'ayanah artinya saling melihat dengan mata bathin, Mukasyafah artinya saling kasyaf yaitu saling menyingkap bathin bathinul mukasyif wal mukasyaf. Dan semua ilmu tidak bisa disepelekan ataau dianggap enteng, karena ilmu ini benar benar bisa didapatkan jika Allah menghendaki. Jika ada sedikit saja meremehkan Allah atau menempatkan Allah separohnya saja tidak bulat maka Allah akan melemparkan kita dari pengjarannya dan hidayahnya, makanya harus bulat, bukan menceng !! Insya Allah pengajaran Puasa masih kita teruskan sehingga mampu menyingkap eahmah dan makhfirah sampai itqun minannar !! Mari kita sambut bagaimana Allah mengangkat Dosa dosa di hari kesepuluh. Kita sama sama meninggu maghfirah dari Allah . Maka wajib bagi kita merasakan Rof'al hijab, rof'al hijab, raf'al Hijab, diangkatnya Hijab.
Dan ketika Roa'al Hijab maka Pasti akan terasa NUR bersemayam dalam dada buka NAR !! Ketika Nur bersemayam maka yashrah sadrahu, sehingga ia mampu melihat alam malakutis samaa.. Keadaan ini sangat mudah dirasakan, tidak perlu ngotot seperti orang bersamadi, keadaan seperti orang yang sakit hati marah, tidak perlu diciptakan. Cukup perhatikan hadist ini ada kalimat idza ( apabila) Cahaya Allah masuk kedalam hati maka akan terasa insyaraha wan fasaha !!! Jadi kebalikannya orang yang tertutup yang tidak ada cahayanya berupa Nar.

Selasa, 14 Juni 2016

Baca Quran sholat lebih utama

عَن عَائِشَةَ رَضي اللٌهُ عَنُهَا اَنٌ النٌبِيَ صَلٌي اللٌهُ عَلَيهَ وَسَلَمَ قَالَ قَرِاءَةُ القُرانِ فيِ الصَلآةِ اَفضَلُ مِن قِرَاءَةِ القُرآنِ فيِ غَيرِ الصَلآةِ وَقَرِاءَةُ القُرانِ فيِ غَيرِ الصَلآةِ اَفضَلُ مِنَ الٌتَسبِيحِ وَ التٌكبِيرِ وَ التٌسبِيحُ اَفضَلُ مِنَ الصَدَقَةَ وَ الصٌدَقَةُ اَفضَلُ مِنَ الصَومِ وَالصٌوَمُ جُنٌةٌ مِنَ النٌاَرِ . رواه البيهقي في شعب الإيمان

Dari Aisyah r.ha. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Membaca al Qur’an di dalam shalat lebih utama daripada membaca al Qur’an di luar shalat, membaca al Qur’an diluar shalat lebih utama daripada tasbih dan takbir, tasbih lebih utama daripada sedekah, sedekah lebih utama daripada shaum, dan shaum adalah perisai dari api neraka.” (Hr. Baihaqi- Syu’abul Iman)

Rabu, 08 Juni 2016

Riqqoh

[8/6 13:56] ‪+62 812-7393-710‬: Terimakasih Pak Abu... 🙏😭
Amin Amin Amin Ya Robbal Alamin... 😭😭😭
[8/6 18:52] Palembang Sc Yasin: وهناك توجيهٍ من توجيهات النبي عليه الصلاة والسلام
Salah satu tuntunan Rasulullah Saw dari tuntunan beliau

فيما يتعلّق بالدّعاء ، قال عليه الصلاة والسلام :

Tentang kaitannya dengan doa, Rasulullah Saw bersabda:

اغتنموا الدعاء في الرّقة فإنّها رحمة الديلمي في مسند الفردوس عن أبي بن كعب

_Dari Ubay Bin Ka'ab Rasulullah Saw bersabda: "Perbanyaklah doa ketika "Riqqah" karena disana ada rahmat". (HR. Dailami, dalam musnad alfirdaus)._

فإذا خشَع قلبك 

_Ketika hatimu khusyu_

وانهمرَت الدّموع من عينيك

_Dan ketika air matamu mengalir_

واقْشعرَّ جلدك

_Dan kulitmu merinding_

ووَجِل قلبك

_Dan hatimu merasakan takut_

فهذه لحظاتٌ مباركة

_Maka kondisi seperti ini adalah saat yang penuh berkah_

فانتهِزْها مناسبةً

_Maka manfaatkanlah sebaik2nya waktu itu_

وادع الله من خيريّ الدنيا والآخرة

_Berdoalah kepada Allah untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat_

Sumber: http://www.nabulsi.com/blue/ar/print.php?art=6680

Selasa, 07 Juni 2016

NAFS dari Dr hamid zarkasi

NAFS
Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi

Manusia bagi Karl Marx disetir oleh perutnya (ekonomi) dan bagi Sigmund Freud oleh libido seksnya alias kemaluannya. Ketika berhijrah di abad ke 7 M, Nabi sudah menyinggung temuan Marx dan Freud. Orang berhijrah itu disetir oleh tiga orientasi : seks, materi dan idealisme atau keimanan (lillah wa rasulihi). Artinya, manusia itu bisa jadi seharga dorongan perutnya, atau dorongan seksualnya dan dapat menjadi sangat idealis, meninggalkan kedua dorongan jiwa hewani dan nabati itu.

Jadi semua perilaku manusia hakekatnya disetir oleh jiwa atau nafs-nya. Tapi nafs mempunyai banyak anggota, yang oleh al-Ghazzali disebut tentara hati (junud al-qalbi). Anggota nafs dalam al-Qur’an diantaranya adalah qalb (hati), ruh (roh), aql (akal) dan iradah (kehendak) dsb. Al-Qur’an menyebut kata nafs sebanyak 43 kali, 17 kali kata qalb-qulub, 24 kali kata ta’aqilun (berakal), dan 6 kali kata ruh-arwah. Itulah, modal manusia untuk hidup di dunia.

Nabi menjelaskan peran qalb dalam hidup manusia. Menurutnya, aspek penentu hakekat manusia adalah segumpal darah (mudghah), yang disebut qalb.  Gumpalan itulah yang menjadi penentu kesalehan dan kejahatan jasad manusia (HR. Sahih Bukhari). Karena begitu menentukannya fungsi qalb itulah Allah hanya melihat qalb manusia dan tidak melihat penampilan dan hartanya. (HR. Ahmad ibn Hanbal).  Sejatinya, qalb adalah wajah lain dari nafs, maka dari itu qalb atau nafs manusia itu bertingkat-tingkat. Para ulama menemukan tujuh tingkatan nafs dari dalam al-Qur’an:

Pertama, nafs al-ammarah bi al-su’, atau nafsu pendorong kejahatan. Ini adalah tingkat nafs paling rendah yang melahirkan sifat-sifat seperti takabbur, kerakusan, kecemburuan, nafsu syahwat, ghibah, bakhil dsb. Nafsu ini harus diperangi.  Kedua, nafs al-lawwamah. Ini adalah nafs yang memiliki tingkat kesadaran awal melawan nafs yang pertama. Dengan adanya bisikan dari qalb-nya, nafs menyadari kelemahannya dan kembali kepada kemurniannya. Jika ini berhasil maka ia akan dapat meningkatkan diri kepada tingkat diatasnya.

Tingkat ketiga adalah Nafs al-Mulhamah atau jiwa yang terilhami. Ini adalah tingkat jiwa yang memiliki tindakan dan kehendak yang tinggi. Jiwa ini lebih selektif dalam menyerap prinsip-prinsip. Ketika nafs ini merasa terpuruk kedalam kenistiaan, segera akan terilhami untuk mensucikan amal dan niatnya.  Keempat, Nafs al-mutma’innah atau jiwa yang tenang. Jiwa ini telah mantap imannya dan tidak mendorong perilaku buruk. Jiwa yang tenang yang telah menomor duakan nikmat materi.

Kelima, Nafs al-Radhiyah atau jiwa yang ridha. Pada tingkatan ini jiwa telah ikhlas menerima keadaan dirinya. Rasa hajatnya kepada Allah begitu besar. Jiwa inilah yang diibaratkan dalam doa: Ilahi anta maqsudi wa ridhaka matlubi (Tuhanku engkau tujuanku dan ridhaMu adalah kebutuhanku). Keenam, Nafs al-Mardhiyyah, adalah jiwa yang berbahagia. Tidak ada lagi keluhan, kemarahan, kekesalan. Perilakunya tenang, dorongan perut dan syhawatnya tidak lagi bergejolak dominan.  Ketujuh, Nafs al-Safiyah adalah jiwa yang tulus murni. Pada tingkat ini seseorang dapat disifati sebagai Insan Kamil atau manusia sempurna. Jiwanya pasrah pada Allah dan mendapat petunjukNya. Jiwanya sejalan dengan kehendakNya. Perilakunya keluar dari nuraninya yang paling dalam dan tenang.

Begitulah jiwa manusia. Ada pergulatan antara jiwa hewani yang jahat dengan jiwa yang tenang. Ada peningkatan pada jiwa-jiwanya yang tenang itu. Sahabat Nabi Sufyan al-Thawri pernah mengatakan bahwa dia tidak pernah menghadapi sesuatu yang lebih kuat dari nafsunya; terkadang nafsu itu memusuhinya dan terkadang membantunya. Ibn Taymiyyah menggambarkan pergulatan itu bersumber dari dua bisikan: bisikan syetan (lammat a-syaitan) dan bisikan malaikat )lammat al-malak).

Perang melawan nafsu jahat banyak caranya. Sahabat Nabi Yahya ibn Mu’adh al-Razi memberikan tipsnya. Ada empat pedang untuk memerangi nafsu jahat: makanlah sedikit, tidurlah sedikit, bicaralah sedikit dan sabarlah ketika orang melukaimu… maka nafs atau ego itu akan menuruti jalan ketaatan, seperti penunggang kuda dalam medan perang. Memerangi nafsu jahat ini menurut Nabi adalah jihad. Sabdanya “Pejuang adalah orang yang memperjuangkan nafs-nya dalam mentaati Allah”  (al-Mujahidu man jahadi nafsahu fi ta’at Allah ‘azza wa jalla). (HR.Tirmidhi, Ibn Majah, Ibn Hibban, Tabrani, Hakim dsb).

Kejahatan diri dalam al-Qur’an juga dianggap penyakit (QS 2:10). Sementara Nabi mengajarkan bahwa setiap penyakit ada obatnya. Para ulama pun lantas berfikir kreatif. Ayat-ayat dan ajaran-ajaran Nabi pun dirangkai diperkaya sehingga membentuk struktur pra-konsep. Dari situ menjadi struktur konsep dan akhirnya menjadi disiplin ilmu.

Ilmu tentang jiwa atau nafs itu pun lahir dan disebut Ilm-al Nafs, atau Ilm-al Nafsiyat (Ilmu tentang Jiwa). Ketika Ilmu al-Nafs berkaitan dengan ilmu kedokteran (tibb), maka lahirlah istilah al-tibb al-ruhani (kesehatan jiwa) atau tibb al-qalb (kesehatan mental). Tidak heran jika penyakit gangguan jiwa diobati melalui metode kedokteran yang dikenal dengan  istilah al-Ilaj al-nafs (psychoteraphy).

Dalam Ilmu al-Nafs ditemukan bahwa raga dan jiwa berkaitan erat, demikian pula penyakitnya. Psikolog Muslim asal Persia Abu Zayd Ahmed ibn Sahl al-Balkhi (850-934), menemukan teori bahwa penyakit raga berkaitan dengan penyakit jiwa. Alasannya, manusia tersusun dari jiwa dan raga. Manusia tidak dapat sehat tanpa memiliki keserasian jiwa dan raga. Jika badan sakit, jiwa tidak mampu berfikir dan memahami, dan akan gagal menikmati kehidupan. Sebaliknya, jika nafs atau jiwa itu sakit maka badannya tidak dapat merasakan kesenangan hidup. Sakit jiwa lama kelamaan dapat menjadi sakit fisik. Itulah sebabnya ia kecewa pada dokter yang hanya fokus pada sakit badan dan meremehkan sakit mental. Maka dalam bukunya Masalih al-Abdan wa al-Anfus, ia mengenalkan istilah al-Tibb al-Ruhani (kedokteran ruhani).

Jadi, hakekatnya manusia yang dikuasai oleh dorongan nafsu hewani dan nabati saja, boleh jadi sedang sakit. Manusia sehat adalah manusia yang nafsunya dikuasai oleh akalnya, qalb-nya untuk taat pada Tuhannya. Itulah insan kamil yang memiliki jiwa yang tenang, yang kembali pada Tuhan dan masuk surganya dengan ridho dan diridhoi. Itulah manusia yang selama hidupnya menjadi sinar cahaya (misykat) bagi umat manusia.

Sabtu, 04 Juni 2016

Imunisasi ala SAW

Sebentar lagi Trend Korma,
ada tipsnya*
sbb. :

Infuse water:
Ternyata Rasul minum infuse water..

Minumlah Air Rendaman Kurma, Inilah yang Akan Terjadi Pada Tubuh Anda

Air nabeez adalah air rendaman (infused water) kurma / kismis (raisins). Kurma atau kismis di rendam dalam air masak semalaman (dalam wadah yang bertutup) dan diminum keesokkan paginya.

Air nabeez ini merupakan kegemaran Rosululloh. Nabi merendam beberapa butir kurma atau kismis (salah satunya) di dalam air matang dalam wadah bertutup selama 12 jam. Airnya diminum & buah kurma yang sudah lembut ditelan sekali telan.

Ada beberapa hadis yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya riwayat dari Imam Muslim sebagai berikut :

Dari Aisyah dia berkata, “Kami biasa membuat perasan untuk Rosululloh di dalam air minum yang bertali di atasnya, kami membuat rendaman di pagi hari dan meminumnya di sore hari, atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di pagi hari.” (H.R. Muslim)

Berbicara mengenai infused water. Orang barat baru sekarang faham dan baru mempopulerkan khasiat infuse water ini. Tetapi Nabi Muhammad SAW. telah lama melakukan hal ini.

Dari segi kesehatan tubuh, buah kurma telah terbukti sebagai berikut  :
1. Pemberi & pemulih tenaga (inilah sebab mengapa kita disunahkan untuk memakan buah kurma pada saat berbuka puasa).

2. Tinggi kandungan fiber ~ menghilangkan kolestrol jahat yang terkumpul di dalam tubuh. Sangat bagus dalam menghilangkan sembelit (atau meredakan & memulihkan diri dari sembelit).

3. Pemberi zat besi yang sangat bagus.

4. Kaya akan pottassium ~ penting dalam menjaga jantung & menstabilkan tekanan darah.

Khasiat air nabeez
Air nabeez adalah minuman ber alkali, yang mampu menolong membuang kelebihan asam pada perut dan memulihkan sistem pencernaan tubuh. Juga membantu badan untuk menyingkirkan toksin yang berbahaya didalam tubuh, dalam kata lain berguna sebagai detox.

Disebabkan air nabeez tinggi akan kadar fiber, ia mampu membantu proses pencernaan gyang baik & meningkatkan / menajamkan fikiran agar kita tidak mudah lupa.(pikun)

Cara membuat air nabeez :

Rendamlah beberapa butir kurma (dalam bilangan ganjil) ke dalam air masak siapkan/cangkir tertutup/gelas dan air matang Alangkah baiknya dibuat pada waktu sore menjelang malam, dan pastikan gelas rendaman kurma tersebut tertutup rapat. Keesokkan paginya (+ 8-12 jam setelah perendaman), air rendaman baru boleh diminum & buah kurma hasil rendaman yang telah lembut ikut dimakan.

Kurma yang baik digunakan untuk membuat air nabeez adalah kurma ajwa. Tapi kalo tidak ada kurma ajwa bisa menggunakan buah kurma yang lainnya.

Kalau ingin membuat air nabeez dengan menggunakan buah kismis pun bisa.

Caranya ambil segenggam kismis, kemudian direndam dalam segelas air. Dan dibiarkan semalaman seperti membuat air rendaman kurma.

Kalau ingin meminum air nabeez di waktu pagi hari, siapkan rendaman kurma / kismis pada sore menjelang malam. Dan kalo ingin meminum air nabeez di waktu malam, buatlah rendaman kurma / kismis di waktu pagi hari (+ 8 sampe 12 jam perendaman).

Sebaiknya,
Hanya menggunakan satu macam buah saja Kurma atau Kismis - Jangan dicampur.

Air nabeez bila tersimpan di dalam lemari es bisa bertahan 1 hingga 2 hari.Tetapi dilarang meminum air rendaman kurma / kismis yang sudah memasuki lebih dari 3 hari, karena akan terjadi proses fermentasi, yang menjadikan, air rendaman kismis / kurma tersebut menjadi arak, dan hukumnya haram untuk diminum.m

Silahkan bagikan tips sehat ala nabi ini agar dibaca oleh saudara kita yg lain...... wassalamu'alaikum